Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden terpilih AS, Donald Trump (kiri), dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (kanan). (President Of Ukraine from Україна, CC0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan bahwa Ukraina mungkin akan menjadi milik Rusia suatu hari nanti. Komentar tersebut dilontarkan Trump dalam sebuah wawancara yang membahas konflik Rusia-Ukraina pada Senin (10/2/2025).

"Saya pikir itu akan terjadi. Saya pikir kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam seminggu terakhir. Kami sedang berurusan dengan Rusia. Kami sedang berurusan dengan Ukraina. Saya pikir akan ada sesuatu (yang terjadi)," kata Trump terkait perjanjian damai Rusia-Ukraina.

Pada akhir pekan lalu, Trump mengatakan telah berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Meski begitu, Moskow belum mengonfirmasi adanya kontak dan menyatakan bahwa gencatan senjata hanya mungkin dilakukan sesuai persyaratannya.

Delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Presiden JD Vance dan utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg, mengumumkan akan membahas visi perdamaian Kiev dengan sekutunya di Konferensi Keamanan Munich, pada 14-16 Februari. Kellogg diperkirakan akan mengunjungi Ukraina empat hari setelahnya, dilansir CNN.

1. Trump inginkan kompensasi mineral Ukraina atas bantuan AS

Trump mengungkapkan kembali keinginannya terhadap kompensasi atas bantuan AS kepada Ukraina dalam bentuk akses terhadap mineral tanah jarang (rare earth). Trump mengklaim bahwa Kiev telah setuju memberikan mineral tersebut senilai 500 miliar dolar AS (setara Rp8.187 triliun) sebagai pembayaran atas bantuan militer Washington.

"Kami akan mendapatkan semua uang ini di sana, dan saya katakan saya menginginkannya kembali. Dan saya katakan kepada mereka bahwa saya menginginkan uang yang setara, seperti logam tanah jarang (rare earth) senilai 500 miliar dolar AS. Dan mereka pada dasarnya setuju untuk melakukan itu, jadi setidaknya kami tidak merasa bodoh," ujar Trump.

Trump bersikeras AS harus memiliki akses terhadap sumber daya alam Ukraina terlepas dari apakah kesepakatan damai Moskow-Kiev dapat dinegosiasikan dengan sukses. Dia beralasan bahwa lebih dari 300 miliar dolar AS (setara Rp4.912 triliun) yang diberikan Washington tidak sebanding dengan kontribusi negara-negara lain ke Ukraina dalam upaya perang.

Mengutip New York Post, Ukraina memiliki sekitar 5 persen sumber daya mineral dunia, termasuk mineral tanah jarang yang dianggap penting bagi keamanan nasional AS. Trump menyebut pihaknya tidak bisa terus memberikan bantuan kepada Ukraina, dengan alasan pemberian secara cuma-cuma tersebut adalah tindakan yang bodoh.

2. Ukraina beri sinyal setujui kesepakatan AS dengan imbalan jaminan keamanan

Editorial Team

Tonton lebih seru di