Trump Mengaku Telepon Putin, Negosiasi Akhiri Perang Ukraina

- Trump mengklaim telah berbicara dengan Putin untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
- Presiden AS ingin bertemu dengan mitra Rusianya di AS, namun Kremlin menolak mengonfirmasi panggilan telepon tersebut.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan, dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Menurut Trump, keduanya bernegosiasi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Tak hanya itu, Trump juga mengindikasikan bahwa negosiator Rusia ingin bertemu dengan mitranya di AS. Trump mengatakan, ia yakin Putin 'peduli' dengan pembunuhan di medan perang.
Trump mengungkapkan, ia memiliki rencana untuk mengakhiri perang tetapi menolak untuk menjelaskan secara rinci.
"Saya harap rencana itu cepat (terwujud) karena setiap hari orang-orang tewas. Perang ini sangat buruk di Ukraina, dan saya ingin mengakhiri hal terkutuk ini," ucap Trump, dilansir dari The Guardian, Senin (10/2/2025).
1. Banyak percakapan sensitif

Dilaporkan New York Post, Trump mengatakan, lebih baik tidak mengungkapkan percakapannya dengan Putin. Dalam pertemuan tersebut, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dilaporkan ikut bergabung.
"Mereka ingin bertemu. Setiap hari orang-orang meninggal. Tentara muda yang tampan terbunuh. Pria muda, seperti putra-putra saya. Di kedua belah pihak. Di seluruh medan perang," seru Trump.
Namun, Waltz tidak mengonfirmasi bahwa Trump telah berbicara dengan Putin. Ia hanya mengatakan, ada banyak percakapan sensitif yang berlangsung.
2. Trump cari teman untuk bantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina

Waltz menambahkan, diplomat senior AS akan berada di Eropa pekan ini untuk membicarakan rincian tentang cara mengakhiri perang.
"Itu berarti membawa kedua belah pihak ke meja perundingan," seru Waltz.
Dalam kesempatan itu, Waltz mengungkapkan rencana mengakhiri perang Ukraina telah muncul dalam percakapan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, dan para pemimpin di seluruh Timur Tengah.
"Semua orang siap membantu Presiden Trump mengakhiri perang ini," kata Waltz.
3. Rusia tidak mengonfirmasi percakapan Putin-Trump

Sementara, Kremlin menolak untuk mengonfirmasi atau membantah laporan panggilan telepon tersebut. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada kantor berita negara Tass bahwa ia tidak mengetahui adanya panggilan telepon tersebut.
“Apa yang dapat dikatakan tentang berita ini: saat pemerintahan di Washington menjalankan tugasnya, banyak komunikasi yang berbeda muncul. Komunikasi ini dilakukan melalui saluran yang berbeda dan tentu saja, di tengah banyaknya komunikasi ini, saya pribadi mungkin tidak mengetahui sesuatu, tidak menyadari sesuatu. Oleh karena itu, dalam kasus ini, saya tidak dapat mengonfirmasi atau membantahnya," seru Peskov.
Kremlin sebelumnya mengatakan, mereka sedang menunggu sinyal tentang kemungkinan pertemuan antara Trump dan Putin.
Kepala komite Duma negara bagian untuk urusan internasional, Leonid Slutsky, mengatakan, pekerjaan untuk mempersiapkan kontak antara Moskow dan Washington 'berada pada tahap lanjutan.'