5 Pelajaran yang Dapat Kamu Petik Dari Drama Korea Queen of The Ring

Episode pertama sudah langsung menunjukkan, bahwa ada sebuah "diskriminasi" kepada cewek yang dianggap tidak cantik dalam masalah pekerjaan. Mo Nan Hee yang bekerja di sebuah fashion week, terpaksa bekerja memaku papan panggung karena penampilannya kurang menarik.

Saat Nan Hee beristirahat, tiba-tiba papan panggungnya roboh, dan dengan terpaksa dia dibantu Park Se Gun untuk menahan papan tersebut hingga acara selesai. Nan Hee mengira bahwa Se Gun melakukan itu untuknya. Tapi ternyata dia mencoba melindungi model cantik yang jadi incarannya. Intinya, terlalu sayang jika model secantik itu mati tertimpa papan panggung.

Well, tidak ada cewek yang ingin tidak dihargai. Semua cewek pasti gak ingin dipandang sebelah mata. Misal dalam masalah pekerjaan, pertemanan apalagi dalam hal cinta. Sangat kejam ketika seseorang mengatakan bahwa cewek cantik itu istimewa, dan cewek yang pas-pasan gak berhak untuk dijaga.

Hargailah apa yang sudah mereka lakukan, terlepas menurut kalian ia cantik atau tidak. Mereka masih tetap cewek loh. Punya hati dan bisa merasakan sakit hati bila dibanding-bandingkan dengan orang lain. Padahal mereka sudah berusaha sebaik mungkin.

Semua cewek punya hak yang sama untuk dijaga, dan semua cowok punya kewajiban yang sama untuk melindungi cewek di sekitar mereka.

"Selama kamu cantik, aku akan tetap mencintaimu," atau "Aku mencintaimu karena kamu cantik,".

Kurang lebih itulah yang dipikirkan oleh Park Se Gun setelah beberapa episode berlanjut. Dia hanya suka cewek cantik. Ya, terdengar seperti mengajak perang memang.

Se Gun hanya peduli dan mencintai cewek cantik seperti Mi Joo (Sahabat Nan Hee yang "wow"). Yang pasti, selama dia cantik, maka akan muncul toleransi dalam banyak hal.

Hingga sampai di suatu episode, Nan Hee yang menyamar menjadi Mi Joo bertanya pada Se Gun, "Jika aku tidak cantik, apa yang kamu lakukan?,". Kalimat ini sangat menusuk dan membuat saya menjadi sedikit merenung.

Ya, apa yang akan dilakukan, jika orang yang kamu cintai tidak cantik lagi? Jika kamu berhenti mencintainya, berarti itu hanya obsesi sesaat untuk memiliki. Bukan cinta. Kalau para cowok berpikiran seperti ini, segera sadarlah.

Kalian hanya menghargai wanita berdasarkan fisik tanpa memandang isinya. Bahkan apel yang jelek di dalamnya bisa jadi lebih manis, daripada apel dengan tampilan menarik. Hal yang wajar jika kita tertarik pada seseorang karena fisiknya terlebih dahulu.

Tapi akan menjadi sangat tidak adil lagi jika kalian tidak mau mengenal "apel" yang berpenampilan jelek, karena menganggap "rasa" apel tersebut juga sama dengan penampilannya. Jadi, jangan berpikiran sempit ya :)

“Jadi tunjukkan kepada mereka bahwa apel yang jelek tidak boleh dibuang.”

Di beberapa episode akhir, Nan Hee mulai sedikit lelah dengan harus berpura-pura menjadi orang lain (Dalam hal ini adalah Mi Joo). Terlebih Mi Joo adalah sahabatnya sendiri. Menyenangkan memang saat kamu dihargai, diistimewakan dan disanjung oeh orang yang kamu cintai karena kamu cantik.

Tapi akan lebih menyakitkan jika kamu sadar bahwa tatapan, rasa sayang dan segala pengorbanan yang dia lakukan adalah untuk orang lain, yaitu gadis impiannya.

Jadi untuk apa itu semua dipertahankan? Lebih baik buka saja topeng, jadilah dirimu sendiri. Berpura-pura tidak akan membuatmu merasa lebih baik. Karena saat kenyataan itu kembali lagi, rasa sakitnya akan menjadi berkali lipat.

Karena kamu sadar, cinta itu bukan untukmu, dan kamu hanya terlelap dalam mimpi yang kamu buat sendiri. Bukankah menjadi diri sendiri adalah pilihan yang paling tidak merepotkan?

Byun Tae yang merupakan teman masa kecil Nan Hee, mengaku menyesal karena baru menyadari kecantikan Nan Hee baru-baru ini. Padahal dia sudah mengenal Nan Hee sejak TK. Begitu juga Se Gun yang dalam episode terakhir mengakui bahwa Nan Hee sangat cantik.

Yap, cantik yang sebenarnya kadang memang baru disadari dalam waktu lama. Bagi mereka yang parasnya cantik, hanya butuh beberapa detik saja untuk menyadari kecantikannya. Tapi bagi mereka yang parasnya biasa saja, maka dibutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk menyadarinya.

Apakah itu buruk? tentu tidak. Mereka yang berparas biasa, kecantikannya akan lebih terlihat nyata dalam perilaku, dan kebaikan kesehariannya.

Well, inti dari drama ini adalah...

"Kalian tidak perlu menjadi cantik untuk dicintai. Saat kamu mencintai seseorang, orang itu terlihat cantik bagimu...".

Tak peduli seberapa cantik seseorang, jika memang hatinya pas-pasan, maka seseorang tersebut akan terlihat biasa saja. Berbeda halnya jika orang yang kalian cintai berparas biasa saja, tapi kalian benar-benar mencintainya luar dalam.

So, jangan merasa rendah diri karena kalah cantik dengan orang lain ya. Semua pasti cantik, tergantung bagaimana kita membawa diri agar bisa dipandang oleh orang lain.

Ingat ya, jangan mau jadi apel berpenamplan menarik tapi tidak manis rasanya. Sebab apel manislah yang tetap dicari oleh orang, bukan hanya untuk pajangan saja.