Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Hewan Paling Berbahaya di Australia, Punya Racun Mematikan

ular taipan pedalaman (commons.wikimedia.org/Bjoertvedt)

Pernah dengar, kan, kalau Australia dihuni hewan-hewan berbahaya? Disebut land down under, Australia memang punya beberapa spesies hewan dengan racun yang sangat mematikan, termasuk beberapa ular paling berbisa di dunia. Para ahli dari Museum Queensland mengatakan bahwa semua ular darat dan laut yang sangat berbisa di Australia berasal dari satu famili ular Elapidae serta berasal dari satu nenek moyang yang sangat mematikan. Jadi, ular ini berevolusi dengan meningkatkan peluangnya untuk bertahan hidup, bereproduksi, dan mewariskan sifat ini kepada keturunannya.

Menariknya, lebah madu eropa justru memiliki jumlah korban yang lebih banyak, lho, ketimbang ular dan laba-laba paling berbahaya serta jauh lebih berbisa di Australia. Pasalnya, lebah jenis ini paling sering dijumpai manusia dan sengatannya menimbulkan reaksi alergi yang dialami beberapa korban, sebagaimana yang dilaporkan Australian Geographic. Berikut ini kita akan membahas beberapa hewan paling berbahaya di Australia. Apa saja?

1. Buaya air asin

buaya air asin di Sungai Daintree (commons.wikimedia.org/Lando25)

Buaya air asin atau buaya muara merupakan spesies buaya terbesar yang sering kali menyerang manusia jika memasuki wilayahnya. Apalagi, gigitan buaya ini cukup mematikan karena kekuatan gigitannya bisa mencapai 3.600 psi. Menyeramkan banget, ya!

Buaya air asin ini bisa ditemukan di seluruh Australia, dari daerah pesisir utara hingga daerah aliran sungai. Nah, buaya air asin juga dapat berenang di lautan, lho. Selain itu, buaya air asin bisa ditemui di pulau-pulau yang berjarak sekitar 96 kilometer dari daratan pulau tersebut, seperti yang dilaporkan Australian Museum. Meski dapat bertahan hidup di air laut, reptil ini lebih suka hidup di air payau atau air yang agak asin.

Buaya air asin mempunyai panjang 3 sampai 6 meter dan beratnya bisa mencapai 1 ton, lho. Di samping itu, buaya air asin juga menyerang dan memangsa apa saja yang masuk ke wilayahnya. Adapun, mangsanya berupa burung, hiu dan ikan besar lainnya, kerbau, babi hutan, monyet, bahkan manusia. Seramnya lagi, hanya sedikit mangsanya yang dapat bertahan hidup dari serangannya yang mendadak. Buaya air asin biasanya akan menunggu mangsanya dengan sabar di bawah permukaan air. Lalu, dengan cepat, buaya tersebut akan menangkap mangsanya dan menenggelamkannya sebelum menjadikannya santapan.

2. Sydney funnel-web spider atau laba-laba jaring corong sydney

laba-laba jaring corong sydney (Atrax robustus) (commons.wikimedia.org/Thomas Mesaglio)

Sydney funnel-web spider atau laba-laba jaring corong sydney panjangnya hanya mencapai 5 sentimeter. Namun, jangan salah, laba-laba jenis ini punya racun yang sangat kuat. Hanya butuh 0,2 mg/kg untuk membunuh manusia dewasa. Itu sebabnya, laba-laba asli Benua Australia ini mendapat julukan laba-laba paling berbisa di dunia.

Laba-laba jantan dari spesies ini biasanya mencari pasangan pada malam hari karena mereka agak sensitif dengan sinar Matahari. Seperti yang dijelaskan oleh Australian Geographic, inilah mengapa banyak warga Australia yang menemukan araknida ini bersembunyi di rumah mereka, bahkan ngumpet di dalam sepatu. Jadi, mereka harus hati-hati! Pasalnya, taring laba-laba ini sangat besar dan kuat. Bayangkan saja laba-laba ini bisa menggigit. Belum lagi, racun mereka mematikan.

Laba-laba jaring corong sydney dapat membunuh orang dewasa hanya dalam seperempat jam. Di samping itu, racunnya sangat kuat terhadap invertebrata karena bisa menyebabkan kelumpuhan. Sementara, terhadap primata, racun tersebut bisa menyerang sistem saraf, menyebabkan sakit kepala dan mual, serta meningkatkan tekanan darah. Untungnya, belum ada kematian yang tercatat sejak 1981 semenjak pengembangan antiracunnya.

3. Gurita cincin biru

gurita cincin biru besar (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Gurita cincin biru memiliki racun neurotoksin, yang seribu kali lebih kuat dari sianida. Ditemukan di Australia, gurita cincin biru adalah salah satu hewan laut paling beracun yang ada. Moluska ini lebih suka hidup di perairan dangkal dengan bersembunyi di puing-puing, pasir, dan terumbu karang. Ia hanya meninggalkan liangnya ketika ingin berburu mangsa atau mencari pasangan.

Menurut Journal of Experimental Biology berjudul "How does the blue-ringed octopus (Hapalochlaena lunulata) flash its blue rings?" (2012), yang ditulis Lydia M Mäthger, dkk, gurita ini akan berwarna biru terang saat ia melenturkan ototnya dan bersiap melepaskan air liurnya yang mengandung tetrodotoksin. Hal ini terjadi sebagai bentuk kewaspadaannya terhadap predator dan ancaman. Korban memang jarang merasakan sengatan gurita ini, tetapi efek tetrodotoksin sangat mematikan. Pasalnya, tetrodotoksin dapat melumpuhkan saraf, menyebabkan mati rasa pada otot, dan melumpuhkan otot pernapasan.

4. Ular taipan pedalaman

ular taipan pedalaman (commons.wikimedia.org/Bjoertvedt)

Ular taipan pedalaman merupakan hewan endemik Australia. Ular ini disebut sebagai ular paling berbisa di dunia. Satu gigitannya cukup untuk membunuh 250 ribu tikus, sebagaimana yang dilaporkan The Conversation. Ajaibnya, belum ada satu pun insiden terkait kematian seseorang akibat gigitan ular yang berbisa ini. Kok bisa? Yap, kemungkinan karena manusia jarang menjumpainya, berbeda dengan ular taipan pesisir yang kadang suka dijumpai manusia dan menimbulkan korban jiwa.

Taipan pedalaman memiliki kepala berbentuk persegi panjang yang biasanya lebih gelap dari tubuhnya. Sisik punggungnya berwarna cokelat kekuningan, cokelat tua, atau kuning pucat. Menariknya, warna sisiknya bisa pudar selama musim panas dan menjadi gelap saat musim dingin tiba.

Ditemukan di Queensland dan Australia Selatan, ular ini suka bersembunyi di celah-celah dan liang. Di samping itu, racun dari ular taipan pedalaman ini punya senyawa mematikan yang bisa menyebabkan korbannya kejang-kejang, kehilangan kendali anggota tubuh, kesulitan bernapas, pendarahan, dan kerusakan organ dalam waktu 60 menit. Seseorang dapat meninggal akibat gigitan taipan pedalaman hanya dalam waktu setengah jam saja, lho.

5. Ikan batu karang

ikan batu karang (commons.wikimedia.org/Linie29)

Dikutip FlipScience, ikan batu karang atau Synanceia verrucosa bisa tumbuh hingga 40 sentimeter. Ikan ini biasanya bersembunyi sambil menunggu mangsa, mengingat warna dan bentuknya mirip seperti batu karang. Santapannya adalah kepiting kecil, udang, atau ikan. Saat sedang berburu, ikan batu karang dapat menangkap mangsanya dengan sangat cepat atau hanya dalam sepersekian detik. Namun, jika tidak memangsa, ikan ini berenang dengan cukup santai. Menariknya, berkat kemampuan ikan batu karang dalam menyerap oksigen melalui kulitnya, ikan ini dapat bertahan hidup hingga seharian penuh di luar habitatnya tanpa air.

Ikan batu karang sangat berbahaya bagi manusia karena 13 duri beracun yang berjejer di punggungnya. Duri ini akan mencuat saat ikan batu karang merasa gelisah atau terganggu. Sengatan ikan batu karang juga mengandung neurotoksin yang sangat menyakitkan. Satu tusukan saja bisa membunuh seseorang, lho. Untungnya, penawar racunnya berhasil dibuat pada 1959. Jadi, kematian akibat duri beracun dari ikan ini bisa dicegah.

6. Burung kasuari selatan

kasuari selatan dengan anaknya di dekat Emmagen Creek, Queensland, Australia (commons.wikimedia.org/Dan Gordon)

Menurut situs web resmi pemerintah Queensland, burung kasuari selatan adalah burung yang tidak bisa terbang terberat di Australia. Mereka menjadi satu-satunya di antara tiga spesies kasuari yang ditemukan di negara tersebut. Burung ini juga pemegang rekor Guinness World Record sebagai burung paling berbahaya di dunia. Soalnya, kasuari selatan bisa membunuh manusia hanya dengan satu tendangan.

Punya tinggi mencapai 1,8 meter, kasuari selatan memiliki bulu tubuh berwarna hitam, leher berwarna biru tua, kepala berwarna biru muda, dan dua lipatan kulit berwarna merah yang bergelantung di lehernya. Di atas kepalanya ada semacam jambul. Jambul tersebut membuat burung ini terlihat sangat mencolok dibandingkan hewan lain.

Jangan salah dulu, ya, meski terlihat menarik, burung kasuari selatan punya kaki yang sangat kuat dan berotot serta cakar kakinya amat tajam. Cakar di bagian dalamnya sangatlah berbahaya karena bisa tumbuh hingga 12 sentimeter. Dalam satu gerakan yang cepat dan kuat saat menyerang, burung ini dapat memotong korbannya hingga meninggalkan luka lebar, bisa merusak organ-organ tubuh, dan menyebabkan korbannya kehabisan darah. Untungnya, kasuari selatan tidak agresif. Mereka hanya akan menyerang jika merasa terancam atau untuk mempertahankan diri, anak-anaknya, atau sarangnya, sebagaimana yang ditulis Scientific American.

7. Hiu banteng

hiu banteng (Carcharhinus leucas) (commons.wikimedia.org/Jerome Paillet)

Sejak 1580, ada 92 serangan hiu banteng yang tidak berakibat fatal dan 25 serangan yang menyebabkan kematian, berdasarkan penghitungan resmi pada Arsip Serangan Hiu Internasional dari Museum Florida. Namun, hiu yang terkenal agresif untuk mempertahankan wilayahnya ini menyerang karena menganggap perahu atau manusia sebagai mangsanya. Selain itu, hiu banteng biasanya berenang di perairan pantai yang dangkal. Akibatnya, hiu ini menjadi ancaman yang lebih besar bagi manusia daripada spesies hiu lainnya.

Panjang hiu banteng bisa mencapai 3,3 meter dan beratnya hampir 317 kilogram. Hal ini menjadikannya salah satu hiu rekuiem terbesar yang diketahui sains. Tak hanya itu, hiu banteng mampu memberikan kekuatan gigitan 6.000 newton, seperti yang diungkap Newsweek. Tidak mengherankan, hiu ini bisa melahap berbagai macam mangsa, mulai dari burung laut, ikan bertulang, penyu laut, bahkan mamalia darat dan air.

Hiu banteng juga punya kecenderungan untuk membunuh apa pun yang ada di sekitarnya. Bahkan, wisata akuarium tidak mau memajang hiu jenis ini karena takut akan membunuh hewan laut lain di dalam akuarium. Hiu banteng juga tidak memiliki predator, kecuali dari jenis mereka sendiri. Pasalnya, ada beberapa kasus yang memperlihatkan hiu banteng terluka dimakan oleh jenisnya sendiri.

8. Siput kerucut geografis

cangkang siput kerucut geografis (commons.wikimedia.org/James St John)

Siput kerucut, terutama siput kerucut geografis, memiliki panjang 15 sentimeter atau lebih. Moluska ini bisa dibilang berbisa karena mampu membuat manusia meninggal dunia. Lebih buruknya lagi, tidak ada penawar racunnya. Selain itu, racunnya diproduksi sendiri dan digunakan untuk melumpuhkan serta menangkap mangsanya, seperti yang dijelaskan Animal Diversity.

Siput kerucut geografis dapat ditemukan di perairan tropis, subtropis, dan beriklim sedang. Biasanya, mereka berada di dasar laut berpasir, terumbu karang, dan air laut yang mengalami pasang surut. Siput ini berburu pada malam hari, dengan menusuk, meracuni, dan menarik mangsanya melalui gigitannya. Menariknya, gigi siput ini dapat menjangkau semua bagian cangkangnya, lho. Itu sebabnya, jangan coba-coba mengambil cangkang kerucut ini, ya!

9. Semut bulldog

semut bulldog raksasa (Myrmecia brevinoda) (commons.wikimedia.org/Philipp Hoenle)

Guinness World Record menobatkan semut bulldog sebagai semut paling berbahaya di dunia. Ukurannya cukup besar untuk seekor semut dan rahangnya yang kuat mampu menyuntikkan racun mematikan. Racun semut ini terdiri dari berbagai macam protein, histamina, dan senyawa lainnya.

Semut bulldog atau yang dijuluki semut banteng punya perilaku yang agresif. Biasanya, mereka akan menyengat korbannya berulang kali. Dengan begitu, ada banyak racun yang dikeluarkan. Orang dewasa bisa meninggal dalam waktu 15 menit setelah disengat semut bulldog. Setidaknya, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan semut bulldog sejak 1936, tulis Australian Museum. Semut bulldog juga memiliki penglihatan yang tajam dan bisa mengikuti mangsanya sejauh 1 meter.

10. Kutu lumpuh australia

kutu lumpuh australia yang ditemukan di ekor macan tutul (commons.wikimedia.org/Doug Beckers)

Pantai timur Australia menjadi satu-satunya tempat bagi parasit yang sangat berbahaya, yakni kutu lumpuh australia atau Ixodes holocyclus. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan Annals of Tropical Medicine and Parasitology berjudul "Tick paralysis in Australia caused by Ixodes holocyclus Neumann" (2011), yang ditulis S Hall Mendelin, dkk, para peneliti mengidentifikasi tiga spesies bandikut sebagai inang kutu lumpuh australia yang paling sering ditemukan. Namun, parasit ini juga menghisap darah berbagai macam ternak, hewan peliharaan, bahkan manusia.

Biasanya, kutu lumpuh australia akan memanjat batang rumput atau struktur tanaman pendek lainnya. Tujuannya menunggu inang yang lewat sebelum akhirnya loncat layaknya kutu. Setelah menempel di "rumah" barunya, kutu tersebut merangkak sampai ke kepala inangnya. Kutu ini menggali ke dalam kulit inangnya dan menyuntikkan air liur yang mengandung zat anestesi dan antikoagulan. Nah, zat inilah yang membuat inangnya tidak sadar dengan keberadaan kutu tersebut sekaligus menghentikan darah inangnya dari pembekuan.

Namun, racun kutu ini dapat menyebabkan beberapa efek samping yang sangat buruk pada manusia, seperti ruam, gejala mirip flu, kelumpuhan sebagian wajah, reaksi alergi, bahkan syok anafilaksis. Korban harus segera diberikan pertolongan, seperti antibiotik dan bantuan pernapasan, untuk menyelamatkannya dari kematian. Wah, bahaya juga, ya!

11. Ikan kodok halus

ikan kodok halus (Tetractenos glaber) (commons.wikimedia.org/Third Silence Nature Photography)

Ikan kodok halus punya racun yang sangat mematikan, yang terkonsentrasi di kulit dan organ dalamnya. Ikan kodok halus memiliki duri-duri kecil yang tertanam di kulitnya. Nah, inilah yang membedakannya dari kerabatnya, ikan kodok biasa.

Tetrodotoksin dalam tubuh ikan kodok halus sangat ditakuti oleh nelayan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), keracunan tetrodotoksin dapat terjadi dalam waktu 10 menit. Tubuh pun bisa melemah secara cepat. Hal ini menyebabkan kelumpuhan otot dan sesak napas. Dalam kasus yang parah, pasien hanya memiliki waktu kurang dari setengah jam untuk bertahan hidup.

12. Ubur-ubur kotak

ubur-ubur kotak (commons.wikimedia.org/Guido Gautsch)

Dikenal juga sebagai tawon laut, ubur-ubur kotak dikenal sebagai ubur-ubur paling berbahaya di dunia. Menurut Museum Paleontologi Universitas California, spesies ubur-ubur laut ini telah membunuh sekitar seratus orang di Australia utara dalam satu abad terakhir. Ubur-ubur kotak umumnya dapat ditemukan di perairan Queensland dan Australia Barat.

Ubur-ubur kotak punya panjang hampir 30 sentimeter dan punya 60 tentakel yang panjangnya sekitar 2 meter. Ubur-ubur ini mengeluarkan racun yang mematikan melalui nematosisnya, sel penyengat yang ditemukan di setiap tentakelnya. Jika tersengat, seseorang akan merasakan sakit yang parah dan diikuti oleh kulit yang terluka serta serangan jantung. Mengingat kuatnya racun ubur-ubur kotak, tidak butuh waktu lama bagi seseorang, terutama anak kecil, meninggal dunia karena sengatannya.

Setiap benua dan wilayah dalam sebuah negara tersimpan keindahan alam, keanekaragaman hayati, sekaligus bahaya yang mengancam nyawa, seperti beberapa hewan paling berbahaya di Australia. Hewan-hewan ini akan menyerang bila merasa terganggu dan terancam. Oleh sebab itu, hindari tempat-tempat yang dirasa ada keberadaan hewan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us