5 Reptil yang Sering Dikira Hewan Lain, Kamu Bisa Membedakannya?

Tidak semua orang paham dan mengerti tentang jenis-jenis hewan. Bahkan, tak sedikit orang yang salah mengidentifikasi beberapa jenis hewan. Hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi, kelangkaan hewan, sampai sifat sok tahu yang dimiliki sebagian orang. Kesalahan identifikasi ini juga diperparah dengan adanya beberapa hewan yang punya ciri fisik serupa bahkan sama dengan hewan lain.
Kesamaan ciri fisik ini khususnya terlihat pada reptil. Sebab, banyak jenis reptil yang mirip dengan reptil lain atau bahkan hewan tertentu. Sebenarnya hal ini cukup umum dan bisa terjadi karena berbagai faktor seperti kesamaan lingkungan, gaya hidup, atau makanan. Karenanya, supaya kamu tidak salah dalam membedakan, kali ini kita akan mengulik beberapa reptil yang mirip dengan hewan lain.
1. Kadal ular

Jika melihat kadal berwarna cokelat ini biasanya orang-orang sering salah mengiranya sebagai ular atau anakan kadal. Padahal hal tersebut tidak benar karena ia merupakan kadal dengan nama ilmiah Lygosoma quadrupes. Ia bukan ular dan punya kaki walau ukurannya sangat kecil. Ia juga bukan anakan kadal, hanya saja ukurannya cukup kecil dengan individu dewasa yang punya panjang hanya sekitar 8 sampai 15 cm.
Kadal ini sering ditemukan di kebun, sawah, hutan, dan sekitar pemukiman dan biasanya berada di dalam tanah dan hanya keluar pada saat-saat tertentu. Penyebarannya juga sempit karena merupakan hewan endemik Pulau Jawa. Namun jangan khawatir, walau banyak rumor tentang hewan ini nyatanya ia merupakan hewan yang sama sekali tidak berbahaya, lho.
2. Kadal rumput

Kadal dengan nama ilmiah Takydromus sexlineatus ini mendapat namanya karena sering berada di semak-semak dan rerumputan. Ia punya ciri fisik yang cukup unik, yaitu badan ramping, kaki pendek, dan ekor yang sangat panjang. Bahkan tak jarang kaki ular ini tak terlihat dan karena ekornya yang panjang orang-orang sering mengiranya sebagai ular. Akhirnya kadal ini sering dibunuh, padahal hewan pemakan serangga ini sama sekali tidak berbahaya, lho.
Dilansir Thai National Parks, saat siang hari kadal rumput sering berjemur di rumput atau di bebatuan. Kadal sepanjang 30 cm ini juga tak perlu khawatir dengan ancaman predator karena tubuh cokelat dan hijaunya punya kamuflase yang sempurna. Bahkan jika predator mendeteksi keberadaannya kadal rumput punya gerakan yang sangat gesit sehingga sulit ditangkap.
3. Ular kawat

Seperti namanya, ular yang berasal dari famili Typhlopidae ini punya ukuran yang sangat kecil layaknya kawat. Bahkan saking kecilnya banyak orang yang mengiranya sebagai cacing tanah. Namun tak perlu khawatir, kamu bisa dengan mudah membedakan keduanya, kok. Ular kawat punya mata dan lidah yang sering dijulurkan dan tidak punya bagian tubuh yang menonjol seperti cacing. Jika matamu jeli, kamu juga bisa melihat sisik khas reptil di tubuh ular ini.
Dilansir iNaturalist, setidaknya terdapat 200 spesies ular kawat dan mereka tersebar hampir di seluruh dunia. Ukurannya juga bervariasi mulai dari beberapa cm sampai ada yang panjangnya hampir 1 meter. Ia juga termasuk ular fosorial yang sering menghabiskan waktunya di dalam tanah. Sesuai ukurannya, ular ini juga hanya memakan hewan kecil dan lunak seperti larva semut, telur semut, telur rayap, dan beberapa arthropoda kecil.
4. Kadal tanpa kaki

Kadal tanpa kaki atau legless lizard jadi salah satu reptil yang paling sering disangka sebagai ular. Padahal kedua hewan ini punya beberapa perbedaan mencolok, lho. Kadal tanpa kaki tak punya lidah yang bercabang, ia juga punya telinga sementara ular tidak. Selain itu ular juga mampu membuka mulutnya dengan sangat lebar karena rahang bawah mereka terpisah, sementara itu kadal tak berkaki tidak mampu melakukannya. Karena itu kadal ini hanya bisa memakan hewan kecil seperti serangga.
Jika dibandingkan dengan ular spesies kadal tak berkaki juga lebih sedikit, namun kamu tetap bisa menemukannya di Indonesia bagian timur, seperti Papua. Berbeda dari ular yang bisa melilit atau punya bisa mematikan, kadal tak berkaki justru tidak punya senjata apa pun. Hal ini menjadikannya sebagai hewan yang tidak berbahaya, bahkan jika kadal ini menggigitmu, gigitannya sama sekali tidak menyakitkan karena mulutnya terbilang kecil.
5. Bunglon

Di Indonesia terdapat beberapa spesies bunglon, seperti Calotes versivolor (bunglon taman), Bronchocela jubata (bunglon surai), dan Bronchocela cristatella (bunglon hijau). Ukurannya bervariasi mulai dari belasan sampai puluhan cm. Kebanyakan dari mereka punya tubuh bewarna hijau atau cokelat, tubuh yang ramping, surai atau duri di punggung, kepala membulat, ekor panjang, dan kemampuan memanjat yang luar biasa. Karenanya banyak orang yang mengira bunglon-bunglon tersebut sebagai iguana.
Iguana hanya bisa ditemukan di Benua Amerika dan tidak ada di Asia atau Indonesia. Dilansir Animalia, bunglon juga merupakan insektivor yang suka memakan jangkrik, belalang, capung, kupu-kupu, atau ngengat. Hal ini berkebalikan dari iguana yang termasuk herbivor yang makanannya berubah sayuran, dedaunan, dan buah-buahan. Jadi jika kamu melihat kadal berumbai di depan rumah sudah bisa dipastikan kalau kadal tersebut merupakan bunglon dan bukan iguana.
Kemiripan ciri fisik merupakan hal yang lumrah di dunia satwa dan bisa terjadi karena berbagai hal. Namun, kesamaan tersebut justru membuat banyak orang kebingungan dan sering salah mengidentifikasi hewan-hewan yang mereka jumpai. Untuk meminimalkan hal ini, kamu harus teliti saat hendak mengidentifikasi mereka. Perhatikan habitatnya, warnanya, bentuk tubuhnya, kebiasaannya, bentuk kepalanya, bentuk ekornya, sampai makanannya.