Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Hujan Meteor Epsilon Perseid, Puncaknya 9 September 2024

ilustrasi hujan meteor (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi hujan meteor (freepik.com/rawpixel.com)

Hujan meteor menjadi salah satu peristiwa astronomi yang paling dinanti-nantikan setiap bulannya. Kilatan cahaya menakjubkan yang dihasilkan oleh fenomena yang sering disebut "bintang jatuh" ini menjadi daya tarik yang memesona mata pengamat. Tak jarang, hujan meteor dijadikan objek fotografi oleh para fotografer amatir hingga profesional.

Kebetulan, pada September 2024 ini, ada fenomena langit yang tak kalah unik dibandingkan bulan-bulan lainnya, yaitu hujan meteor Epsilon Perseid. Mengutip dari Starwalk, hujan meteor ini bakal mencapai puncaknya pada 9 September 2024. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta hujan meteor Epsilon Perseid berikut ini!

1. Berasal dari komet yang misterius

ilustrasi hujan meteor dan komet di luar angkasa. (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi hujan meteor dan komet di luar angkasa. (freepik.com/rawpixel.com)

Sekilas, kamu mungkin bingung dengan hujan meteor Epsilon Perseid yang namanya sama persis seperti hujan meteor Perseid yang terjadi pada bulan Agustus. Dilansir Starwalk, hujan meteor Epsilon Perseid jelas berbeda dengan Perseid. Salah satu perbedaan keduanya terletak pada komet atau induk masing-masing.

Hujan meteor Perseid yang terjadi pada bulan Agustus berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. Sementara, hujan meteor Epsilon Perseid berasal dari komet periode panjang yang tidak diketahui namanya. Komet periode panjang merupakan komet yang membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbitnya. Komet ini diperkirakan berasal dari Awan Oort yang hampir berbentuk bola dan berada sangat jauh di tata surya.

2. Aktif dari tanggal 5 hingga 21 September, tapi puncaknya terjadi pada 9 September 2024

ilustrasi hujan meteor (pexels.com/Frank Cone)
ilustrasi hujan meteor (pexels.com/Frank Cone)

Hujan meteor Epsilon Perseid aktif pada tanggal 5—21 September setiap tahunnya. Puncaknya diperkirakan terjadi pada tanggal 9 September 2024. Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor ini yakni pada tengah malam. 

Epsilon Perseid akan muncul dari arah konstelasi Perseus. Ketika mencapai puncaknya, hujan meteor tersebut bakal memproduksi sekitar 5—8 meteor per jam. Itu artinya, Epsilon Perseid merupakan hujan meteor minor (kecil). Berbeda dengan hujan meteor Perseid yang mampu menghasilkan hingga 100 meteor per jamnya.

3. Ini cara mengamati hujan meteor Epsilon Perseid

ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Om Mishra)
ilustrasi hujan meteor (unsplash.com/Om Mishra)

Saat memasuki atmosfer, hujan meteor Epsilon Perseid akan meluncur dengan kecepatan 64 kilometer per jam. Hujan meteor ini tidak berbahaya bagi Bumi atau makhluk yang ada di dalamnya. Kamu bisa mengamatinya dengan tanpa alat bantu alias mata telanjang.

Namun, mengingat Epsilon Perseid adalah hujan meteor minor, kamu butuh usaha yang ekstra untuk menemukannya. Adapun kiat-kiat mengamati hujan meteor adalah sebagai berikut:

  • Pastikan cuaca cerah (tidak berawan atau hujan) pada waktu pengamatan
  • Pastikan lokasi pengamatan nyaman dan minim polusi cahaya
  • Siapkan alat pengamatan seperti teleskop atau kamera untuk mengabadikan fenomena hujan meteor (tidak diwajibkan)

Kabar baiknya, saat puncak hujan meteor Epsilon Perseid, Bulan akan terbenam pada sekitar pukul 21.00 atau 23.00 waktu setempat. Hal itu bakal memudahkan pengamat untuk mengamati hujan meteor Epsilon Perseid. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengamatinya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiara Ananda
EditorMutiara Ananda
Follow Us