Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Batrachostomus Septimus, Burung Bermata Besar dari Filipina

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Carmelo López Abad)
Intinya sih...
  • Batrachostomus septimus memiliki mata besar bulat gelap untuk berburu di malam hari dengan struktur retina yang sensitif.
  • Burung ini terkenal karena kemampuan penyamarannya yang ekstrem, mirip ranting yang sangat efektif dalam menghindari predator.
  • Spesies ini merupakan endemik Filipina dan ditemukan di hutan tropis pada ketinggian hingga sekitar 1.500 meter, keberadaannya sangat dipengaruhi kondisi hutan yang masih terjaga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Filipina dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia, dan banyak spesies unik menghuni hutan tropisnya. Salah satu yang sangat menarik perhatian para pengamat burung adalah Batrachostomus septimus, atau Philippine Frogmouth. Burung nokturnal ini sering disebut sebagai salah satu burung paling misterius karena kemampuan berkamuflasenya yang luar biasa.

Dengan mata besar dan wajah datar, penampilannya berbeda jauh dari burung malam yang lebih dikenal seperti burung hantu. Wujudnya lebih mirip campuran antara burung dan katak, sehingga diberi nama frogmouth. Yuk, kita simak 5 fakta menarik burung dengan mata besar ini!

1. Mata besar untuk berburu di malam hari

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Geonyzl Alviola)

Batrachostomus septimus memiliki mata besar bulat gelap yang memungkinkannya menangkap cahaya lebih banyak saat berburu pada malam hari. Dilansir Oiseaux, struktur retina yang sensitif membantu mengenali gerakan kecil serangga dalam kondisi minim cahaya. Adaptasi ini menjadikannya pemburu yang efisien tanpa perlu suara keras atau gerakan cepat.

Ukuran mata yang mencolok juga meningkatkan kesan ekspresif dan misterius pada wajahnya. Dalam dunia burung, karakter optik seperti ini menunjukkan evolusi yang sangat terkait dengan gaya hidup nokturnal. Mata besar bukan hanya estetika, tetapi alat vital untuk bertahan hidup.

2. Kamuflase mirip ranting yang sangat efektif

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Matt Boyle)

Burung ini terkenal karena kemampuan penyamarannya yang ekstrem—ia bisa duduk diam sepanjang hari di atas ranting sambil menyamakan posisi tubuh dengan arah batang. Warna bulunya bercorak cokelat, abu-abu, dan putih yang menyerupai tekstur kayu tua. Akibatnya, bahkan pengamat berpengalaman pun sulit menemukannya meski berada sangat dekat.

Teknik bertahan hidup ini sangat efektif dalam menghindari predator seperti burung pemangsa atau ular. Banyak foto dokumentasi lapangan menunjukkan bahwa orang sering salah mengira tubuhnya sebagai bagian dari dahan kering. Kamuflase pasif seperti ini adalah salah satu strategi paling efisien di hutan tropis.

3. Hidup di hutan tropis Filipina

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Andrei Von Tirona)

Spesies ini merupakan endemik Filipina dan ditemukan di beberapa pulau besar seperti Luzon, Mindanao, dan Samar. BirdLife DataZone menginformasikan bahwa mereka menghuni hutan dataran rendah dan hutan pegunungan pada ketinggian hingga sekitar 1.500 meter. Burung ini paling sering terlihat di area hutan lebat dengan kanopi rapat dan cahaya redup.

Karena habitat spesifiknya, keberadaannya sangat dipengaruhi kondisi hutan yang masih terjaga. Jika tutupan hutan menurun, populasi pun ikut terancam. Itu sebabnya perlindungan hutan tropis Filipina menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.

4. Nokturnal dan memangsa serangga terbang

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Forest Botial-Jarvis)

Sebagai pemburu malam, Batrachostomus septimus memakan berbagai serangga seperti kumbang, ngengat, dan belalang. CornellLab menyebutkan bahwa Batrachostomus septimus biasa menunggu mangsa dari ranting rendah, lalu meluncur cepat untuk menangkap dengan paruh lebarnya. Teknik berburu ini disebut sallying, umum pada burung pengendali serangga malam.

Pola makan insektivora membuatnya memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan memangsa serangga dalam jumlah besar, burung ini membantu mengontrol populasi serangga yang berpotensi menjadi hama. Kehadirannya menandakan kondisi ekosistem yang sehat.

5. Suara panggilan yang sunyi dan seram

Batrachostomus septimus
batrachostomus septimus (inaturalist.org/Joshua Donato)

Batrachostomus septimus memiliki suara panggilan yang rendah, bernada monoton, dan terdengar seperti "huuu-huu-huu" yang berulang perlahan. Dilansir CornellLab, suaranya sering digambarkan mengalun dan agak menggetarkan, cocok dengan suasana hutan pada malam hari. Banyak pengamat mengatakan bahwa mendengar sebelum melihat burung ini jauh lebih umum.

Suara ini berfungsi sebagai panggilan wilayah dan komunikasi saat musim kawin. Karena jarang ditemukan di siang hari, vokalisasinya membantu peneliti melacak keberadaannya. Kesan mistis inilah yang membuatnya begitu menarik sekaligus sulit dipelajari.

Batrachostomus septimus adalah contoh menakjubkan dari bagaimana evolusi membentuk makhluk unik yang benar-benar menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dari mata besar hingga kamuflase sempurna, setiap karakter adalah hasil adaptasi yang memukau. Semakin banyak kita mengenali spesies seperti ini, semakin kita memahami pentingnya menjaga hutan tropis agar misteri alam terus hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Rahasia di Balik Kekuatan Otot Kuda, Jadi Favorit di Dunia Olahraga!

06 Des 2025, 09:29 WIBScience