5 Fakta Rollulus Rouloul, Burung Tanah Berjambul Merah dari Hutan Asia

- Jambul merah ikonik sebagai ciri visual jantan Rollulus rouloul
- Habitat di hutan tropis Asia Tenggara yang lebat dan sensitif terhadap deforestasi
- Suara khas dan perilaku komunikatif, serta status terancam karena hilangnya hutan
Rollulus rouloul, atau dikenal sebagai Crested Partridge, adalah salah satu burung tanah paling unik yang hidup di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Dengan tubuh bulat, jambul merah menyala, dan warna bulu kontras, burung ini tampil mencolok meski lebih banyak beraktivitas di lantai hutan. Keunikan fisiknya membuat banyak pengamat burung menyebutnya sebagai permata kecil hutan basah Asia.
Selain penampilan memukau, Rollulus rouloul memiliki perilaku sosial dan ekologi yang menarik untuk dipelajari. Burung ini termasuk jarang terlihat karena menyukai daerah hutan yang lebat dan berpohon besar. Yuk, kita telusuri 5 fakta menarik burung dengan jambul merah ini!
1. Jambul merah menyala yang ikonik

Jantan Rollulus rouloul mudah dikenali dari jambul bulu merah terang di atas kepalanya, menjadi ciri visual paling mencolok. Dilansir CornellLab, betina tidak memiliki jambul dan bulunya berwarna hijau zaitun, sehingga tampil lebih kalem dan tersamar vegetasi. Dimorfisme warna dan jambul ini berperan penting dalam menarik pasangan saat musim kawin.
Warna tubuh jantan juga sangat kontras: hitam kebiruan mengilap dengan kaki merah terang. Kontras warna ini membantu memberi sinyal visual bagi betina di lingkungan gelap lantai hutan. Bagi peneliti, ciri ini menjadi indikator kuat dalam identifikasi lapangan.
2. Hidup di lantai hutan tropis Asia Tenggara

Rollulus rouloul ditemukan di hutan primer dan sekunder yang lebat di Asia Tenggara, terutama Indonesia (Sumatra, Kalimantan), Malaysia, Thailand, Myanmar. IUCN Red List menyebutkan bahwa mereka lebih suka daerah lembap dengan lapisan serasah tebal tempat mencari makanan seperti biji, buah jatuh, serangga, dan larva. Adaptasi sebagai burung tanah membuat mereka jarang terbang jauh.
Pergerakan mereka lebih sering berjalan cepat atau berlari di bawah vegetasi padat. Perilaku sembunyi ini membuat spesies ini tidak mudah terlihat oleh pengunjung hutan. Karena sangat bergantung pada habitat hutan dalam, spesies ini sensitif terhadap deforestasi.
3. Suara dan perilaku komunikatif yang unik

Walaupun jarang terihat, burung ini mudah dikenali melalui suaranya yang khas: deretan nada pendek dan ritmis seperti "wudu-wudu-wudu". Dilansir xeno-canto, suara ini digunakan untuk menjaga kontak antar pasangan atau kelompok kecil saat bergerak mencari makan di lantai hutan. Mereka juga mengeluarkan panggilan keras sebagai alarm ketika bahaya mendekat.
Perilaku komunikasi suara ini memungkinkan kelompok tetap terkoordinasi meski jarak antar anggota tidak selalu dekat karena vegetasi rapat. Pengamat burung sering mengidentifikasi keberadaannya melalui suara sebelum melihat wujudnya. Bagi peneliti, panggilan akustik adalah metode penting untuk memonitor populasi.
4. Reproduksi dan perawatan anak yang luar biasa

Berbeda dari banyak buruh paruh galliformes lain, Rollulus rouloul dikenal sangat protektif terhadap anaknya, dengan jantan ikut menjaga dan menghangatkan anak burung. CornellLab menginformasikan bahwa telur biasanya diletakkan dalam sarang tersembunyi di serasah hutan dan menetas setelah sekitar 18-19 hari masa inkubasi. Setelah menetas, anak burung langsung berjalan dan mencari makan mengikuti induknya.
Pembagian peran orang tua ini dianggap salah satu perilaku sosial paling menarik pada spesies burung tanah. Peran jantan sangat penting dalam melindungi anak selama fase awal yang rentan. Hal ini menjadi fokus studi perilaku sosial pada burung tropis.
5. Status terancam karena hilangnya hutan

Rollulus rouloul kini berstatus Near Threatened menurut IUCN karena penurunan populasi akibat deforestasi dan fragmentasi habitat. Penebangan hutan untuk perkebunan kelapa sawit dan pembangunan mengurangi ruang hidup utama mereka. Selain itu, perburuan lokal juga memberi tekanan populasi di beberapa wilayah.
Burung ini menjadi indikator kesehatan ekosistem hutan tanah rendah Asia Tenggara. Menjaga populasinya berarti menjaga stabilitas keanekaragaman hayati tropis. Perlindungan habitat menjadi langkah mendesak sebelum spesies semakin mendekati status terancam punah.
Rollulus rouloul bukan hanya indah secara visual, tetapi juga menyimpan kisah ekologis yang luar biasa dari Asia Tenggara. Dari jambul merah cerah hingga perilaku sosial yang unik, spesies ini menunjukkan betapa kayanya kehidupan di lantai hutan tropis. Mengenalnya membuat kita semakin sadar bahwa menjaga hutan berarti menjaga masa depan ribuan spesies yang masih hidup dalam senyap



















