Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Oposum Air Yapok, Punya Kantong Ajaib Kedap Air!

potret oposum air
potret oposum air (Eduardo Chacón-Madrigal, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Yapok betina memiliki kantong kedap air untuk melindungi anaknya
  • Pejantan yapok juga punya kantong untuk alasan berbeda
  • Kaki belakangnya berselaput seperti bebek untuk berenang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan seekor marsupial atau hewan berkantong yang hidupnya tak bisa jauh dari air? Kenalkan, inilah yapok (Chironectes minimus), mamalia memesona yang memilih sungai dan danau di Amerika Tengah dan Selatan sebagai rumahnya. Yapok sering disebut juga sebagai oposum air, dan julukan ini sangat pas menggambarkan gaya hidupnya yang semiakuatik.

Sebagai satu-satunya marsupial air yang masih ada di dunia, yapok adalah bukti nyata keajaiban evolusi. Hewan ini memiliki serangkaian adaptasi fisik luar biasa yang memungkinkannya berburu dan bertahan hidup di dalam air. Dari bulu tebal yang anti air hingga kantong ajaib yang dimiliki jantan dan betina, setiap detail tubuhnya dirancang sempurna untuk kehidupan di dua alam.

1. Betina memiliki kantong kedap air untuk melindungi anaknya

potret oposum air
potret oposum air (Pedro Aguilar, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Saat menyelam mencari makan, pernahkah terpikir bagaimana seekor induk marsupial melindungi bayinya yang masih rentan di dalam kantong? Yapok betina punya solusinya. Dilansir dari Animal Diversity Web, mereka dianugerahi kantong (marsupium) yang dilengkapi otot lingkar (sfingter) kuat. Otot ini berfungsi seperti segel, menutup kantong dengan sangat rapat sehingga air tidak bisa masuk sama sekali saat induknya menyelam mencari ikan atau krustasea.

Kemampuan luar biasa ini memastikan bayi-bayi yapok yang baru lahir tetap kering, hangat, dan aman di dalam kantong. Bayi-bayi tersebut akan tinggal di dalam lingkungan kedap air ini hingga mereka cukup besar dan matang untuk mulai menjelajah dunia luar. Ini adalah strategi bertahan hidup yang sangat penting, memastikan kelangsungan generasi yapok di habitat air yang penuh tantangan.

2. Pejantan yapok juga punya kantong untuk alasan berbeda

potret oposum air
potret oposum air (Eduardo Chacón-Madrigal, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Keunikan yapok tidak berhenti pada betinanya saja. Yapok jantan adalah salah satu dari sedikit marsupial jantan yang juga memiliki kantong. Namun, kantong sang jantan tidak dirancang untuk membawa bayi dan tidak bisa tertutup serapat kantong betina. Lantas, apa fungsinya? Kantong ini berfungsi untuk melindungi organ reproduksinya saat ia berenang dan menyelam di air dingin.

Dengan memasukkan skrotumnya ke dalam kantong, yapok jantan bisa bergerak lebih lincah di dalam air. Kantong ini juga membantu mengurangi hambatan saat berenang cepat mengejar mangsa. Jadi, meskipun fungsinya berbeda, kantong pada yapok jantan juga merupakan hasil adaptasi yang sangat efisien untuk gaya hidup semiakuatik mereka.

3. Kaki belakangnya berselaput seperti bebek untuk berenang

potret kaki belakang oposum air
potret kaki belakang oposum air (Enrique González - National Museum of Natural History, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Untuk bisa bergerak dengan lincah di dalam air, yapok dibekali dengan kaki belakang yang istimewa. Kaki belakangnya yang besar memiliki selaput di antara jari-jarinya, mirip seperti kaki bebek atau berang-berang. Selaput ini berfungsi sebagai dayung yang kuat, memungkinkan yapok untuk berenang dengan cepat dan efisien saat mengejar mangsanya di sungai yang deras.

Sebaliknya, kaki depannya tidak berselaput. Jari-jari kaki depannya yang panjang dan lincah digunakan untuk menangkap mangsa seperti ikan kecil, serangga air, dan udang karang. Kombinasi kaki depan yang berfungsi sebagai tangan dan kaki belakang sebagai pendorong ini menjadikan yapok sebagai pemburu bawah air yang sangat andal dan efektif.

4. Bulu tebalnya bisa menolak air agar tubuhnya tetap kering

potret oposum air
potret oposum air (Enrique González - National Museum of Natural History, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Adaptasi lain yang tak kalah penting bagi yapok adalah bulunya yang tebal dan tahan air. Seperti dijelaskan dalam laman Animal Diversity Web, bulu yapok sangat padat dan memiliki kemampuan menolak air, mirip seperti jas hujan alami. Lapisan bulu ini membantu menjaga tubuhnya tetap kering dan hangat, bahkan saat ia menghabiskan banyak waktu menyelam di air yang mungkin dingin.

Kemampuan ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga sangat penting untuk efisiensi energi. Dengan tubuh yang tetap kering, yapok tidak perlu mengeluarkan banyak energi untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Ini memungkinkannya untuk fokus berburu dan bertahan hidup di lingkungannya yang menuntut.

5. Yapok adalah pemburu tangguh pada malam hari

potret oposum air diawetkan
potret oposum air diawetkan (Daderot, CC0, via Wikimedia Commons)

Yapok merupakan hewan nokturnal, yang berarti ia lebih aktif pada malam hari. Menurut sebuah studi dalam Journal of Mammalogy, aktivitas berburu yapok biasanya dimulai sesaat setelah matahari terbenam dan memuncak dalam enam jam pertama di malam hari. Mereka akan keluar dari sarangnya yang berada di tepi sungai untuk menyusuri perairan mencari makan.

Dengan bantuan kumis dan rambut-rambut sensorik di wajahnya, yapok dapat mendeteksi getaran mangsa di dalam air yang gelap. Makanan utamanya adalah hewan-hewan air seperti krustasea, serangga air, katak, hingga ikan kecil. Pola hidup nokturnal ini juga membantunya menghindari predator-predator yang aktif di siang hari.

6. Kehadirannya menjadi indikator penting bagi kesehatan sungai

ilustrasi sungai
ilustrasi sungai (pixabay.com/Peter H)

Yapok sangat bergantung pada ekosistem sungai yang bersih dan sehat. Mereka lebih menyukai sungai dengan air jernih, aliran deras, dan substrat berbatu, yang merupakan habitat ideal bagi mangsanya. Karena ketergantungan ini, kehadiran populasi yapok yang stabil dapat menjadi bioindikator atau penanda penting bagi kesehatan suatu ekosistem perairan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Mammalogy menyoroti bahwa perubahan atau kerusakan habitat sungai, seperti polusi dan penggundulan hutan di sepadan sungai, dapat mengancam kelangsungan hidup yapok. Jika populasi yapok di suatu daerah menurun atau menghilang, ini bisa menjadi peringatan dini bahwa kualitas air dan kesehatan ekosistem sungai tersebut sedang terganggu.

Yapok adalah contoh sempurna bagaimana seekor makhluk hidup bisa beradaptasi secara luar biasa terhadap lingkungannya. Kemampuannya untuk hidup di dua alam menjadikan oposum air ini salah satu marsupial paling unik di dunia. Melestarikan habitat sungainya berarti turut menjaga kelangsungan hidup sang pemilik kantong ajaib ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Ada Kehidupan Asing di Mars Miliaran Tahun Lalu?

06 Des 2025, 06:15 WIBScience