3 Fakta Konjungsi Bulan dan Saturnus pada 1 Februari 2025

Februari 2025 akan disambut oleh sejumlah fenomena astronomi yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Tak hanya melibatkan bintang-bintang, fenomena astronomi yang muncul di awal Februari ini bakal menampilkan beberapa planet di cakrawala, contohnya fenomena konjungsi Bulan dan Saturnus. Menurut kalender astronomi dari Starwalk, fenomena tersebut akan terjadi pada 1 Februari 2025.
Bagi yang belum tahu, konjungsi adalah fenomena pertemuan semu antar objek di langit. Artinya, ketika diamati dari Bumi, objek-objek tersebut bakal terlihat saling berdekatan. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta konjungsi Bulan dan Saturnus berikut ini!
1. Bulan berdekatan dengan Saturnus

Saat memasuki fase konjungsi, Bulan dan Saturnus akan tampak saling berdekatan apabila diamati dari Bumi. Dua objek langit spektakuler tersebut bakal bertemu di konstelasi (rasi bintang) Aquarius. Jika diamati dari Bumi, keduanya akan menggantung di cakrawala barat (arah Matahari tenggelam).
Meskipun terlihat saling berdekatan ketika diamati dari Bumi, jarak antara Bulan dan Saturnus yang sebenarnya sangatlah jauh. Dilansir TheSkyLive, Saturnus berjarak sekitar 1,5 miliar kilometer dari Bumi. Itu artinya, jarak antara Bulan dan Saturnus masih berada di angka 1,5 miliar kilometer, mengingat Bumi dan Bulan berjarak sekitar 384 ribu kilometer.
2. Bisa disaksikan mulai pukul 18.47 WIB

Kabar menggembirakannya, fenomena konjungsi Bulan dan Saturnus ini bisa disaksikan di Indonesia. Mengutip dari In-the-Sky, pertemuan dua objek langit spektakuler tersebut bisa dilihat mulai pukul 18.47 WIB di tanggal 1 Februari 2025. Tepat setelah Matahari tenggelam, Bulan dan Saturnus bakal terbit di cakrawala barat.
Saat konjungsi terjadi, Bulan masih berusia 3 hari, yang mana baru memasuki fase sabit awal. Bulan akan memancarkan cahaya di kekuatan magnitudo (tingkat kecerahan) -10,2. Sementara, Saturnus bakal tampak seperti bintang paling terang di samping Bulan dengan kekuatan magnitudo 1.0. Fyi, dalam astronomi, semakin kecil magnitudo objek, maka semakin terang objek tersebut apabila diamati dari Bumi.
3. Dapat diamati dengan mata telanjang

Fenomena konjungsi Bulan dan Saturnus yang terjadi pada 1 Februari 2025 ini bisa diamati dengan mata telanjang. Artinya, kamu tidak memerlukan alat pengamatan seperti teleskop untuk menyaksikan pertemuan Bulan dan Saturnus tersebut. Dalam kondisi cuaca cerah, keduanya akan terlihat sangat jelas di langit malam
Minus-nya, dengan mata telanjang, kamu tidak bisa melihat cincin Saturnus. Dibutuhkan alat pengamatan jika kamu ingin mengamati cincin planet terbesar ke-2 di Tata Surya itu. Selain bisa mendapatkan pemandangan cincin Saturnus, kamu juga bisa mengamati permukaan Bulan secara lebih detail.
Selain Saturnus, kamu juga dapat melihat beberapa objek lain yang tak kalah spektakuler. Di area langit yang sama dengan Bulan dan Saturnus, kamu akan menemukan Venus yang kebetulan juga akan memasuki fase konjungsi bersama Bulan pada tanggal 2 Februari 2025. Bagaimana? Ramai sekali, bukan?