Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Manfaat Biawak bagi Lingkungan, Jangan Diburu! 

ilustrasi biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Keberadaan biawak di lingkungan sekitar kerap dianggap sebagai ancaman oleh manusia. Pasalnya, reptil ini memiliki ukuran besar, menyeramkan, dan kadang mengejar manusia, sehingga membuat siapa pun yang berpapasan dengannya menjadi was-was. Padahal, reptil ini sebenarnya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. 

Hewan yang berkerabat dengan komodo ini berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan berbagai cara. Karenanya, keberadaan biawak sebenarnya memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan sekitar. Di sini, kita akan mengulas apa saja manfaat biawak bagi ekosistem.

1. Menyediakan tempat berlindung bagi hewan kecil

ilustrasi biawak (pixabay.com/hartono subagio)

Biawak memiliki kebiasaan menggali lubang di bawah tanah untuk bertelur. Liang ini tidak hanya mereka gunakan sendiri, tetapi juga menyediakan manfaat tak terduga bagi berbagai hewan lain. Tercatat, spesies berbeda dari 28 hewan vertebrata pernah ditemukan di liang biawak.

Liang biawak, yang bisa mencapai kedalaman hingga 3,6 m, menjadi tempat bersarang bagi beberapa spesies, termasuk kadal, katak, dan hewan marsupial kecil. Hebatnya, liang ini tercatat sebagai sarang vertebrata terdalam di bumi. Tak hanya itu, liang tersebut juga berfungsi sebagai habitat dan sumber makanan bagi hewan lain, menjadikannya salah satu elemen penting dalam ekosistem.

2. Peran ekologi

ilustrasi biawak (pixabay.com/hartono subagio)

Reptil bernama ilmiah Varanus salvator ini memainkan peran penting dalam ekosistemnya sebagai predator puncak dan pemulung. Spesies ini merupakan salah satu karnivora generalis terbesar di Asia Tenggara, yang berkontribusi signifikan terhadap pengaturan populasi mangsa, termasuk hewan pengerat dan berbagai invertebrata. Dengan mengendalikan populasi ini, biawak membantu menjaga keseimbangan ekologis dalam habitatnya.

Biawak adalah predator yang memangsa hewan-hewan kecil, seperti tikus, serangga, dan reptil, sehingga membantu mengendalikan jumlah mereka. Tanpa keberadaan biawak, populasi hewan tersebut bisa berkembang biak dengan cepat dan menjadi hama yang merugikan tanaman. Hal ini juga berisiko meningkatkan penyebaran penyakit di lingkungan sekitar.

3. Pemulungan dan daur ulang nutrisi

ilustrasi biawak (pixabay.com/Erik Karits)

Biawak dijuluki sebagai hewan pemulung. Mereka mengonsumsi bangkai sehingga membantu mengurai bahan organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah, yang mendukung keberlanjutan ekosistem yang sehat. Perilaku pemulungan ini sangat krusial, terutama di area di mana pemulung lain mungkin tidak begitu umum. Itulah kenapa, biawak memainkan peran penting dalam dekomposisi biomassa dan daur ulang nutrisi di ekosistem.

Selain itu, kebiasaan biawak dalam membuat liang juga memberikan manfaat bagi tanah. Proses penggalian liang ini membantu menggemburkan tanah, yang meningkatkan aerasi dan kesuburan tanah, serta mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Dengan demikian, biawak memberikan kontribusi positif terhadap kualitas tanah dan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.

Singkatnya, keberadaan biawak merupakan bagian integral dari kesehatan ekosistem melalui perannya sebagai predator dan pemulung. Jadi, tidak bijak rasanya jika reptil ini terus diburu dengan alasan keamanan. Sebaliknya, diperlukan konservasi yang terpadu untuk menyelamatkan populasi biawak, mengingat beberapa di antaranya berstatus terancam punah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us