Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3I/Atlas, Objek Interstellar Ketiga yang Melintasi Tata Surya

Ilustrasi komet (pixabay.com/Buddy_Nath)
Ilustrasi komet (pixabay.com/Buddy_Nath)
Intinya sih...
  • Objek antar bintang adalah benda langit dari luar Tata Surya, bergerak dengan jalur hiperbola.
  • 3I/Atlas merupakan objek interstellar ketiga yang melintasi Tata Surya, lebih besar dan cepat dari pendahulunya.
  • 3I/Atlas tidak mengancam Bumi atau Mars, memberi peluang studi unik tentang materi luar Tata Surya.

Untuk ketiga kalinya dalam sejarah, Tata Surya kita "dikunjungi" oleh objek antar bintang atau interstellar. Astronom belum lama ini telah mengonfirmasi keberadaan objek antar bintang yang melintasi tata surya kita dengan kecepatan luar biasa.

Objek ini diberi nama 3I/Atlas dan diyakini sebagai komet yang sebagian besar terdiri dari es berbeda dengan asteroid berbatu. Pertama kali terdeteksi oleh survei ATLAS di Hawaii, objek ini memiliki ukuran yang diduga paling besar di antara dua pendahulunya, ‘Oumuamua (2017) dan 2I/Borisov (2019).

Meski hanya "menumpang lewat" tanpa mengancam Bumi atau Mars, kehadirannya membuka kembali rasa ingin tahu misteri bintang-bintang.

1. Apa Itu objek antar bintang?

ilustrasi bintang (unsplash.com/Reign Abarintos)
ilustrasi bintang (unsplash.com/Reign Abarintos)

Objek antar bintang adalah benda langit yang tidak berasal dari Tata Surya kita. Berbeda dengan asteroid atau komet biasa yang mengorbit Matahari, objek antar bintang datang dari luar sistem ini. Ia melintasi ruang antar bintang dan hanya “singgah” sebentar sebelum melanjutkan perjalanannya.

Karena tidak terikat oleh gravitasi Matahari, jalurnya berbentuk hiperbola, bukan elips seperti orbit planet. Keberadaan objek-objek ini diyakini cukup umum di galaksi, namun sangat sulit dideteksi karena ukurannya kecil, kecepatannya tinggi, dan waktu pengamatannya sempit.

2. 3I/Atlas jadi tamu ketiga dari luar Tata Surya

Objek bernama 3I/Atlas merupakan penemuan ketiga dari jenis ini setelah ‘Oumuamua (2017) dan 2I/Borisov (2019). Nama "3I" mengacu pada urutan deteksinya sebagai objek interstellar ketiga (interstellar object), sedangkan “Atlas” berasal dari survei ATLAS di Hawaii yang pertama kali menemukannya pada awal Juli 2025.

Berdasarkan pengamatan awal, objek ini kemungkinan besar adalah komet, terlihat dari "fuzziness" atau kilau kabut di sekitarnya yang menunjukkan komposisi utama berupa es. Dengan estimasi ukuran antara 10–20 kilometer, 3I/Atlas diperkirakan menjadi objek antar bintang terbesar yang pernah diamati manusia.

3. Melaju lebih cepat dari pendahulunya

ilustrasi objek antar bintang (pixabay.com/Enrique)
ilustrasi objek antar bintang (pixabay.com/Enrique)

Salah satu hal yang membuat 3I/Atlas menonjol adalah kecepatannya. Objek ini diperkirakan melaju lebih dari 60 kilometer per detik, jauh lebih cepat dibanding dua objek antar bintang sebelumnya. Kecepatan tinggi ini menunjukkan bahwa 3I/Atlas tidak terikat oleh gravitasi Matahari dan berasal dari luar Tata Surya.

Karena kecepatannya yang ekstrem, objek ini hanya akan melewati sistem kita satu kali, tanpa pernah kembali. Richard Moissl, kepala pertahanan planet di European Space Agenc menyatakan bahwa Ini menjadi sebuah "kunjungan sekali jalan" yang cepat namun berarti.

4. Lintasan dekat Mars

Meski melaju dengan kecepatan luar biasa, 3I/Atlas tidak menimbulkan ancaman bagi planet-planet di Tata Surya. Menurut perhitungan awal dari Badan Antariksa Eropa (ESA), objek ini akan melintasi bagian dalam Tata Surya dan melewati dekat orbit Mars, tanpa menabraknya.

Benda ini juga tidak akan mendekati Bumi. Karena lintasannya yang unik dan tidak mengorbit Matahari, para astronom bisa memastikan bahwa 3I/Atlas hanyalah pengelana kosmik yang sedang lewat dan bukan ancaman luar angkasa.

5. Dari mana asalnya objek ini?

Ilustrasi komet (unsplash.com/Shlomo Shalev)
Ilustrasi komet (unsplash.com/Shlomo Shalev)

Para astronom meyakini bahwa objek seperti 3I/Atlas terbentuk di sistem bintang lain, mirip dengan bagaimana komet dan asteroid terbentuk di Tata Surya. Saat sebuah bintang muda dikelilingi oleh cakram gas dan debu, objek-objek kecil seperti "bola es" bisa terbentuk di pinggiran sistemnya.

Namun, seiring waktu, gangguan gravitasi dari bintang tetangga dapat "menendang" objek-objek ini keluar dari sistem induknya. Fenomena ini membuatnya terlepas dan melayang bebas di antara bintang-bintang.

Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics menjelaskan bahwa objek seperti 3I/Atlas kemungkinan besar telah mengembara sendirian di galaksi selama jutaan atau bahkan miliaran tahun sebelum akhirnya melintas di dekat Tata Surya kita.

6. Mengapa objek ini penting bagi ilmu pengetahuan?

Meski hanya "lewat sebentar", 3I/Atlas memberi peluang langka bagi ilmuwan untuk mempelajari materi dari luar Tata Surya secara langsung. Karena berasal dari sistem bintang lain, komposisi kimia dan struktur objek ini bisa sangat berbeda dari komet atau asteroid lokal kita.

Dengan mengamati kilau, jejak debu, dan perubahan cahaya saat objek ini mendekati Matahari, para astronom bisa memperkirakan kandungan es, logam, atau bahan organik di dalamnya. Informasi ini sangat berharga untuk memahami bagaimana planet dan sistem bintang lain terbentuk.

Kehadiran 3I/Atlas menjadi pengingat bahwa kita bukan satu-satunya sistem bintang di galaksi ini. Meski hanya singgah sebentar, objek ini membawa petunjuk berharga tentang dunia-dunia jauh yang belum pernah kita kunjungi.

Referensi

"NASA Discovers Interstellar Comet Moving Through Solar System" =. Diakses pada Juli 2025. NASA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us