4 Fakta Cubana de Aviacion, Maskapai Penerbangan Terbesar di Kuba

- Penerbangan pertama Cubana dimulai pada tahun 1945, menghubungkan Havana dengan kota-kota besar di AS dan Eropa.
- Cubana dinasionalisasi pada tahun 1959 setelah pemerintahan Fidel Castro mengambil alih Kuba, mempengaruhi kepemilikan saham dan armada pesawatnya.
- Pada tahun 1990-an, Cubana mulai menyewa pesawat dari maskapai lain untuk mengatasi kesulitan keuangan dan embargo AS, tetapi masih berjuang untuk mencapai potensinya saat ini.
Cubana de Aviacion, yang dikenal dengan armada pesawat era Soviet-nya yang besar, merupakan salah satu maskapai penerbangan tertua di dunia, dengan sejarah 93 tahun yang ditandai oleh evolusi administratif yang unik. Maskapai ini didirikan pada 8 Oktober 1929 oleh seorang pengusaha Amerika Serikat, Clement Melville Keys. Awalnya, Cubana de Aviacion berfokus pada transportasi pos menggunakan pesawat Curtiss Robin dan Lockheed Model 10.
Keys mendirikan beberapa perusahaan penerbangan, termasuk TWA dan Curtiss-Wright, yang berfokus pada sekolah penerbangan dan penerbangan carter. Pada tahun 1932, Cubana diakuisisi oleh Pan Am karena peran strategisnya dalam transportasi kargo di Amerika Utara. Awalnya terbatas pada layanan pos, maskapai ini mulai menawarkan penerbangan penumpang reguler sekitar tahun 1940, dibantu oleh perluasan armadanya dengan pesawat Douglas DC-3 surplus dari Perang Dunia II.
Yuk, simak fakta menarik tentang Cubana de Aviacion berikut ini!
1. Penerbangan pertamanya dimulai pada tahun 1945

Aeroflap mengungkapkan bahwa pada tahun 1945, Cubana meluncurkan rute penumpang reguler pertamanya antara Havana dan kota-kota besar di AS seperti Miami dan New York. Untuk rute internasional yang lebih panjang, maskapai ini mulai menggunakan Douglas DC-4. Penerbangan lanjutan ini menghubungkan Kuba dengan kota-kota Eropa seperti Madrid dan Roma, serta Santiago, ibu kota Chile.
Di bawah manajemen Pan Am, Cubana berkembang menjadi maskapai penerbangan besar yang melayani Karibia dan sebagian Amerika Utara. Kesuksesannya menarik investasi dari para pengusaha Kuba, sehingga meningkatkan keterlibatan lokal di perusahaan ini. Akibatnya, kepemilikan saham Pan Am berkurang menjadi sekitar 40%.
2. Dinasionalisasi pada tahun 1959

Ketika pemerintah komunis pimpinan Fidel Castro mengambil alih Kuba pada tahun 1959, mereka menasionalisasi semua maskapai penerbangan swasta, termasuk Cubana dan menggabungkannya menjadi satu maskapai penerbangan nasional milik negara. Pergeseran kepemilikan ini segera menimbulkan konsekuensi internasional. Pada tahun 1961, Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba, memberlakukan blokade dan sanksi yang ekstensif.
Dengan ditutupnya pasar AS dan Eropa akibat Perang Dingin, kepemimpinan baru Cubana beralih ke Uni Soviet untuk memenuhi kebutuhan penerbangannya. Simple Flying melaporkan bahwa maskapai ini dengan cepat beralih dari menggunakan pesawat Douglas dan Britannia ke model Antonov dan Ilyushin buatan Soviet. Pada tahun 1970-an, Cubana mengoperasikan armada yang seluruhnya Soviet—terutama An-26, An-24, Il-62, dan Tu-154—sambil memfokuskan rutenya ke Amerika Latin dan Karibia.
3. Mulai menyewa pesawat dari maskapai lain pada tahun 1990-an

Pada tahun 1990-an, menghadapi kesulitan keuangan dan embargo AS yang membatasi pembelian pesawat Barat, Cubana beralih ke penyewaan pesawat dari maskapai lain untuk mempertahankan operasinya. Di antara armada jarak jauhnya terdapat Ilyushin Il-62 dan dua DC-10 yang disewa dari maskapai Prancis AOM. Salah satu DC-10 ini terlibat dalam kecelakaan tragis pada tanggal 21 Desember 1999, ketika Penerbangan 1216 melewati landasan pacu di Bandara La Aurora di Guatemala, yang mengakibatkan kematian delapan penumpang, delapan awak, dan dua orang di darat.
Beradaptasi dengan realitas baru, Cubana memperluas armadanya dengan menyertakan jet-jet Barat seperti Airbus A320 dari TACA, beserta pesawat-pesawat lain dari produsen Eropa dan AS. Aeroflap menambahkan bahwa meskipun menghadapi tantangan dalam mengoperasikan armada yang beragam, maskapai ini menunjukkan ketahanan dalam mengelola perawatan, baik untuk model lama maupun baru. Berkat kecerdikannya, termasuk menggunakan suku cadang dari pesawat yang tidak bisa terbang, Cubana mampu mempertahankan sebagian armadanya agar tetap beroperasi dan terus melayani rute-rutenya.
4. Masih berjuang untuk mencapai potensinya

Saat ini, Cubana terus menghadapi tantangan dalam mewujudkan potensi penuhnya, mengoperasikan armada 12 pesawat. Ini termasuk dua ATR 72 yang aktif, sementara sebagian besar An-158, Il-96, dan Tu-204-nya masih terparkir. Seiring dengan berjalannya waktu, kembalinya lebih banyak pesawat ke layanan memberikan harapan, tetapi upaya modernisasi dan restrukturisasi yang signifikan sangat penting bagi Cubana untuk kembali berkembang.
Cubana mempertahankan kehadiran regional yang kuat di luar Kuba, menawarkan penerbangan musiman dan carter ke destinasi-destinasi seperti Argentina, Paraguay, dan Spanyol. Aeroflap melaporkan bahwa maskapai ini pernah mengoperasikan Embraer BEM-110 "Bandeirante" buatan Brasil, yang memiliki sejarah panjang, termasuk layanan dengan Rio Sul dan Total Linhas Aéreas pada tahun 1990-an. Sayangnya, setelah roda pendaratan rusak pada tahun 2020, pesawat ini dipensiunkan dan tidak pernah terbang lagi sejak saat itu.
Dengan sejarah yang panjang dan peran kunci dalam menghubungkan Kuba dengan dunia, Cubana de Aviacion berdiri sebagai simbol kuat warisan penerbangan negara Karibia ini. Sebagai maskapai penerbangan terkemuka di Kuba, maskapai ini dengan bangga melayani penumpang dengan dedikasi dan kebanggaan nasional. Baik kamu sedang mengunjungi Havana atau sekadar tertarik dengan dunia penerbangan, Cubana menawarkan perjalanan udara Kuba yang menarik.