Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Festival Perang Makanan Penuh Keceriaan, dari Tomat hingga Tepung

Festival Perang Makanan
Festival perang tomat (commons.wikimedia.org/flydime)
Intinya sih...
  • Perang tepung untuk merayakan hari Senin Bersih di Yunani
  • Festival perang anggur di Haro, Spanyol
  • Festival La Tomatina atau perang tomat di Spanyol
  • Perang jeruk di Italia adalah lambang kebebasan melawan penguasa tirani
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fesitival perang makanan dari namanya saja mengindikasikan bahwa ada makanan padat yang menjadi core suatu perayaan. Perang makanan adalah kegiatan orang-orang saling melempar makanan satu sama lain.

Jika dipikir ini sesuatu yang mubazir buang-buang makanan seperti itu. Ya namanya suatu tradisi memang begitu adanya. Tujuan perang makanan dilatarbelakangi oleh sejarah di dalamnya dan rasa syukur terhadap tuhan yang maha esa.

Beberapa negara berikut menjalankan tradisi perang makanan. Simak seperti apa gambarannya ya.

1. Perang tepung untuk merayakan hari Senin Bersih di Yunani

Festival Perang Makanan
Perang tepung di Hari Senin Bersih (commons.wikimedia.org/RoubinakiM)

Senin bersih adalah hari dimulainya Masa Prapaskah Kristen Ortodoks. Biasanya hari Senin Bersih jatuh pada Februari atau Maret tidak ada tanggal pasti perayaan tersebut.

Hari Senin Bersih menandai akhir periode musim dingin dan awal musim semi. Jadi perayaan Senin Bersih dimulai dengan vibe yang ceria. Warga Yunani merayakan dengan berkumpul bareng teman atau keluarga, bertamasya dan pesta makan-makan penuh kemeriahan.

Orang Yunani saling melempar tepung sambil bernyanyi dan menari. Pemerintah membagikan karung tepung untuk semua orang. Sejumlah outfit dipakai mulai dari kostum unik dan jas karnaval dengan kacamata renang. Jadi perang tepung adalah agenda akhir karnaval sebelum memulai persiapan beribadah dalam Prapaskah.

2. Festival perang anggur di Haro, Spanyol

Festival Perang Makanan
Festival perang anggur di Haro, Spanyol (commons.wikimedia.org/BigSus)

Setiap tahun pada tanggal 29 juni di Haro, Rioja, Spanyol selalu diadakan tradisi cukup unik yaitu orang-orang saling melempar anggur setelah mereka melaksanakan misa di gereja. Para peserta biasanya mengenakan kemeja putih dan bandana merah.

Para peserta "dipersenjatai" dengan ember, botol, pistol air dan penyemprot berisi anggur. Perang anggur berlangsung suka cita dan diwarnai "kekacauan" dengan bukti tubuh para peserta menjadi ungu dalam keadaan basah kuyup.

Penyedia tangki anggur adalah pembuat anggur setempat. Bayangkan awalnya berpakaian rapi setelah beribadah diakhiri dengan compang-camping dalam vibe positif.

Ada 2 teori kuat mengenai asal usul alasan adanya perang anggur. Umat Katolik berjalan naik bukit yang tinggi untuk menuju gereja pada tanggal 29 Juni di hari Santo Petrus sehingga membawa anggur dalam jumlah banyak.

Setelah selesai misa, mereka merayakannya dengan minum anggur sebagai tanda rasa syukur. Tumpahnya anggur secara tak sengaja akhirnya jadi bagian dari ritual dan lambat laun tercetuslah perang anggur dengan canda tawa.

Dulu, warga kota Haro dan Miranda de Ebro sering berselisih tentang batas wilayah dan kebun anggur. Setiap tahun, warga Haro berkumpul di bukit Biliblio (lokasi perang anggur zaman modern) memasang bendera sebagai tanda wilayahnya.

Lantaran setiap tahun ke Biliblio, warga Haro selalu membawa anggur. Seiring waktu berjalan, mereka melempar anggur itu ke warga Miranda de Ebro sebagai simbol perebutan tanah tanpa kekerasan. Di sini lah awal mula dari perang anggur.

3. Festival La Tomatina atau perang tomat di Spanyol

Festival Perang Makanan
Festival perang tomat (commons.wikimedia.org/flydime)

Festival La Tomatina dimulai pada Agustus 1945. Beberapa anak muda sedang menonton parade di alun-alun kota. Kemudian anak muda itu ikut serta dalam acara parade.

Ketika salah satu peserta parade terjatuh karena partisipasi anak muda dalam parade, membuatnya menjadi panik dan memukuli apapun yang menghalangi jalannya.

Keadaan semakin kacau, saat massa merusak kios sayur di pasar. Orang-orang mulai saling melempar tomat dan kemudian dihentikan oleh pihak berwenang setempat. Dalam perkembangannya, anak muda menggelar perang tomat setiap tahunnya. Akhirnya menjadi tradisi tahunan bahkan menarik wisatawan.

Peserta perang tomat umumnya memakai baju putih disertai kacamata renang setelah itu perang tomat berlangsung selama 1 jam dan akhirnya jalanan penuh tomat. Perang tomat menggunakan tomat yang hampir membusuk.

4. Perang jeruk di Italia adalah lambang kebebasan melawan penguasa tirani

Festival Perang Makanan
Festival perang jeruk di Italia (commons.wikimedia.org/Giò)

Dilansir kids.kiddle, perang jeruk melibatkan 9 tim pertarung saling berperang. Nama timnya: Aranceri degli Scacchi, Aranceri della Morte, Aranceri Asso di Picche, Aranceri Tuchini del Borghetto, Aranceri Pantera Nera, Aranceri Mercenari, Aranceri Diavoli, Aranceri Crendari dan Aranceri d'Arduino.

Perayaan perang jeruk berlangsung selama 3 hari dari minggu-selasa biasanya berlangsung pada Februari atau Maret. Perang jeruk adalah mengenang pemberontakan melawan tirani penguasa bernama Marquis of Monferatto pada abad pertengahan.

Marquis dikenal meniduri banyak perempuan, namun putri tukang giling memilih untuk memberontak dan memenggal kepala penguasa itu. Setelah itu perempuan ini menunjukkan kepala itu kepada rakyat. Ini lah yang menginspirasi rakyat untuk membakar istana sebagai gerakan pemberontakan.

Di sini terlihat bahwa adanya perayaan ini bukan tanpa makna dan sekadar buang-buang makanan. Perang makanan ini diwarnai dengan keceriaan dan justru menjadi kegiatan untuk mengakrabkan banyak orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Berapa Lama Gatal Ulat Bulu Hilang? Ini Penjelasannya!

30 Sep 2025, 18:15 WIBScience