Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hewan yang Tidak Memiliki Otak, Tetap Bisa Bertahan Hidup!

ilustrasi teripang (roundglasssustain.com)
ilustrasi teripang (roundglasssustain.com)
Intinya sih...
  • Ubur-ubur memiliki sistem saraf sederhana tanpa otak, tetapi mampu berenang, menghindari bahaya, dan menangkap mangsa dengan jaringan saraf yang tersebar.
  • Spons laut hidup dengan cara menyaring air untuk nutrisi dan oksigen, tanpa otak. Struktur tubuhnya memungkinkan air mengalir masuk dan keluar.
  • Teripang menggunakan sistem saraf yang tersebar di seluruh tubuhnya untuk merespon rangsangan dari lingkungan sekitarnya, termasuk dalam mencari makanan dan regenerasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia hewan, ternyata otak memiliki fungsi penting sebagai pusat pengendali semua aktivitas yang dilakukan tubuh, mulai dari proses berpikir hingga gerakan yang dilakukan. Namun, ternyata ada pula sejumlah hewan yang secara alami tidak memiliki otak sama sekali, namun tetap memiliki kemampuan untuk bisa bertahan hidup dan menjalankan berbagai fungsinya dengan baik.

Hewan-hewan yang tidak memiliki otak menunjukkan bahwa kehidupan tidak selalu bergantung pada sistem saraf, seperti halnya yang dimiliki oleh manusia atau mamalia lainnya. Oleh sebab itu, simaklah beberapa hewan berikut ini yang ternyata tidak memiliki otak, namun mengandalkan struktur tubuh yang sederhana dan sistem saraf untuk merespon lingkungan yang ada di sekitarnya.

1. Ubur-ubur

ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Marat Gilyadzinov)
ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Marat Gilyadzinov)

Ubur-ubur merupakan hewan laut yang termasuk ke dalam hewan dengan sistem saraf yang sangat sederhana, yaitu tidak memiliki adanya otak atau jantung. Meski demikian, nyatanya ubur-ubur tetap bisa berenang menghindari bahaya hingga menangkap mangsa dengan menggunakan adanya jaringan saraf yang tersebar ke seluruh bagian tubuh.

Jaringan yang terdapat pada tubuh ubur-ubur memungkinkan hewan tersebut untuk bisa mendeteksi adanya arus cahaya hingga sentuhan untuk bisa mengarahkan gerakan dengan cara yang lebih efektif, serta merespon rangsangan eksternal. Tanpa memiliki otak, ubur-ubur tetap bisa menjadi salah satu predator laut yang cukup efisien dan juga memiliki kemampuan baik untuk bisa bertahan hidup sejak jutaan tahun lalu.

2. Spons laut

ilustrasi spons laut (hello-baby-organics.com)
ilustrasi spons laut (hello-baby-organics.com)

Spons laut termasuk salah satu hewan paling primitif yang ada di dunia, serta tidak memiliki adanya otak, saraf, atau organ lainnya yang mungkin cukup kompleks. Meski demikian, spons laut tetap bisa bertahan hidup dengan baik, yaitu melalui cara menyaring air untuk bisa mengambil nutrisi dan oksigen yang memang diperlukan oleh tubuhnya.

Struktur tubuh yang terdiri dari pori-pori kecil dan juga saluran sangat memungkinkan air untuk bisa mengalir masuk dan juga keluar, serta digerakkan oleh adanya sel-sel khusus yang bernama choanocyte. Tanpa adanya otak dan sistem pengatur pusat, maka spons laut bisa bertahan hidup dengan baik di berbagai kondisi perairan melalui mekanisme tubuh yang efisien dan juga sederhana.

3. Teripang

ilustrasi teripang (unsplash.com/Rodrigo Curi)
ilustrasi teripang (unsplash.com/Rodrigo Curi)

Teripang termasuk hewan laut yang tergolong memiliki tubuh lunak memanjang tanpa adanya struktur otak. Alih-alih memiliki otak, justru teripang kerap menggunakan sistem saraf yang tersebar ke seluruh bagian bawah kulitnya agar bisa merespon setiap rangsangan yang berasal dari lingkungan sekitarnya, sehingga inilah yang membantunya bertahan hidup dengan baik.

Sistem saraf sangat memungkinkan teripang untuk bisa bergerak secara perlahan di dasar laut, termasuk mencari makanan, seperti detritus dan partikel organik lainnya. Meski mungkin tidak memiliki otak, namun teripang tetap bisa menjalankan fungsi hidupnya dan memiliki kemampuan regenerasi yang baik apabila mengalami kondisi terluka.

4. Bintang laut

ilustrasi bintang laut (unsplash.com/Joffre Design)
ilustrasi bintang laut (unsplash.com/Joffre Design)

Bintang laut merupakan makhluk hidup yang memang tidak memiliki otak, namun terdapat sistem saraf melingkar yang terletak pada sepanjang lengannya. Sistem ini sangat memungkinkan bintang laut untuk mendeteksi adanya tekanan cahaya hingga sentuhan agar bisa merespon setiap rangsangan tanpa harus memiliki pusat pengatur seperti otak.

Gerakan yang dilakukan oleh bintang laut dikendalikan oleh kaki tabung yang digerakkan melalui sistem saluran air internal. Meski memang tidak memiliki otak, namun nyatanya bintang laut dikenal sebagai hewan dengan kemampuan regenerasi yang luar biasa, bahkan bisa tumbuh kembali apabila kehilangan salah satu lengannya.

Keempat hewan di atas membuktikan bahwa kehidupan memang tidak selalu memerlukan otak untuk bisa bertahan hidup. Melalui struktur tubuh yang sederhana dan juga memiliki sistem saraf alternatif, maka hewan-hewan di atas tetap bisa menjalani kehidupannya dengan lebih efisien. Nyatanya tidak semua hewan memang memiliki otak selayaknya manusia dan hewan mamalia lainnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us