Apakah Paku Bisa Merusak Pohon? Ternyata Begini Penjelasannya

Belakangan ini, aksi sekelompok pegiat lingkungan yang memprotes pemajangan alat peraga kampanye (APK) di pohon viral di media sosial. APK berupa poster dan baliho yang ditempel ke pohon menggunakan paku ramai diprotes lantaran berpotensi merusak lingkungan. Pasalnya, paku yang ditancapkan ke pohon dinilai bisa mengganggu keberlangsungan hidup pohon tersebut.
Tak segan-segan, para pegiat lingkungan itu langsung mencabuti APK sekaligus paku-paku yang tertancap di sejumlah pohon yang mereka temui. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya di kalangan publik, apakah paku bisa merusak pohon? Padahal, paku biasanya berukuran kecil dibandingkan dengan pohon yang sangat besar. Untuk mencari tahu jawabannya, yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Paku bersifat korosif

Terbuat dari baja, paku memiliki sifat korosif atau mudah berkarat. Korosi terjadi ketika benda-benda dari logam keras, seperti paku, bersentuhan langsung dengan oksigen, suhu lembap, dan air yang ada di ruang terbuka. Oleh sebab itu, paku yang menancap pada pohon akan mengalami korosi seiring berjalannya waktu.
Faktanya, mengutip dari BBD Tree Service, karat pada paku bisa meracuni pohon. Perubahan wujud paku menjadi penuh karat berpotensi merusak keseluruhan jaringan yang ada di dalam pohon dari waktu ke waktu. Sebab, bagaimanapun juga, korosi adalah peristiwa yang melibatkan proses kimiawi.
2. Bisa menghambat pertumbuhan pohon

Ketika paku ditancapkan ke pohon, itu akan menembus kulit hingga bagian dalam pohon. Hal tersebut bisa membuat pohon stres dan menghambat proses pertumbuhan. Selain itu, Dilansir RTC Tree Care, menancapkan paku atau jenis lainnya ke pohon dapat mengundang penyakit serius pada pohon dalam jangka waktu yang panjang.
Ini lantaran kulit bagian luar berfungsi untuk melindungi pohon dari penyakit dan pembusukan. Ketika lapisan luar ditusuk oleh paku, itu akan menimbulkan luka pada pohon. Ini bisa mengundang penyakit, jamur, dan jadi jalan masuk serangga.
3. Pohon yang usianya muda lebih rentan mengalami kerusakan

Pohon yang usianya muda akan lebih rentan mengalami kerusakan. Paku yang menancap berpotensi membuat pohon jenis ini menjadi lebih cepat stres. Akibatnya, pertumbuhan pohon muda menjadi terhambat. Hal tersebut bisa terjadi lantaran paku yang menancap bisa merusak kambium, jaringan yang membawa air dan nutrisi ke seluruh pohon.
Selain bertugas untuk membawa air dan nutrisi dari akar hingga bagian atas, kambium juga berfungsi sebagai jaringan yang menghasilkan sel-sel baru di dalam pohon. Apabila jaringan ini rusak, bisa dipastikan keberlangsungan hidup pohon menjadi terancam. Selain pohon muda, pohon yang lemah atau sedang terserang hama juga lebih rentan terkena dampak dari penancapan paku.
4. Minimalisasi kerusakan dengan memperhatikan hal-hal ini

Kendati demikian, dalam kondisi darurat, saat memang harus benar-benar menancapkan paku pada pohon, hal itu bisa saja dilakukan. Namun ada beberapa syarat:
- Untuk meminimalisasi dampak buruk pada pohon, pastikan paku yang digunakan terbuat dari bahan logam yang paling berkualitas.
- Jangan terlalu banyak menancapkan paku pada pohon.
- Jangan terlalu dalam menancapkan paku pada pohon.
- Hindari menancapkan paku pada pohon yang masih muda atau lemah.
- Lakukan konsultasi dengan ahli tanaman.
Terlepas dari pertimbangan di atas, perlu diperhatikan bahwa menggunakan pohon sebagai media alat peraga kampanye tetap tidak diperbolehkan. Larangan tersebut diatur dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Peraturan KPU (PKPU) No. 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum, dan UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jadi, sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam, yuk, lebih bijak lagi terhadap lingkungan!