Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kandungan Air di Mars Semakin Berkurang, Jadi Gersang!

ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@planetvolumes)
ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@planetvolumes)

Berbicara mengenai planet-planet di tata surya memang memiliki karakteristiknya yang berbeda-beda. Termasuk dalam hal ini adalah Planet Mars yang memiliki berbagai ciri unik, sehingga membedakannya dengan jenis planet lain. Secara umum Mars merupakan planet bebatuan yang memiliki atmosfer tipis.

Jika dilihat dengan seksama, maka kamu akan menemukan kawah, lembah, gunung berapi, gurun hingga tudung es yang ada di planet merah ini. Meski begitu, rasanya hampir sangat sulit untuk menemukan kandungan air di planet Mars. Peneliti mempercayai bahwa kandungan air yang saat ini tersisa hanya sekitar 10 persen dari total air dahulu. Pengurangan kadar air di planet Mars dipercaya terjadi karena beberapa alasan yang berikut ini.

1. Aliran air dipercaya terjebak di bebatuan purba

ilustrasi bebatuan Mars (unsplash.com/@lobosnico)
ilustrasi bebatuan Mars (unsplash.com/@lobosnico)

Keberadaan air di Bumi mungkin dapat kamu temukan secara mudah di sungai, danau, atau laut. Namun, hal berbeda akan terjadi apabila kamu berusaha mencari kandungan air di planet Mars. Alasannya karena kawah-kawah dan bekas aliran sungai di Mas sudah mengering.

Dilansir The Planetary Society, kandungan air di Mars memiliki kadar mineral yang cukup tinggi dan masih tersian di beberapa tempat, seperti contohnya bebatuan purba yang ada di planet tersebut. Peneliti berpendapat bahwa kandungan air tersebut bahkan sudah ada sejak jutaan tahun lalu, yaitu sejak kawasan Mars masih dipenuhi air.

2. Gravitasi rendah Mars yang membuat kandungan hidrogen terbang bebas

ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@daniele71043)
ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@daniele71043)

Keberadaan air di planet Mars dipercaya banyak orang membuat planet ini dulunya mirip seperti Bumi. Namun, dengan berbagai fenomena alam yang dihadapi Mars, maka kandungan airnya menyusut hingga mengering seperti saat ini.

Dilansir Science, Mars telah kehilangan banyak kandungan hidrogen akibat massa gravitasinya yang rendah. Bahkan massa gravitasi dari Mars hanya 40 persen dari massa gravitasi yang ada di Bumi. Hal ini membuat kandungan hidrogen yang sangat ringan tersebut jadi terbawa ke luar angkasa, sehingga sulit terjatuh kembali ke permukaan planet.

3. Perubahan musim yang semakin ekstrem

ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@nasa)
ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@nasa)

Mars terkenal dengan warnanya yang kemerahan, sehingga sulit dipercaya banyak orang sebagai planet yang layak untuk ditinggali. Apalagi dengan kondisi planetnya saat ini yang sulit mendukung adanya kehidupan bagi para makhluk hidup.

Dilansir NPR, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Mars mengalami peralihan iklim yang cukup drama pada beberapa waktu terakhir. Hal ini menyebabkan planet ini sudah tak layak lagi ditinggali. Padahal sekitar 3.8 miliar tahun lalu, Mars dipercaya menjadi planet yang lebih baik dan tidak sekering saat ini.

4. Atmosfer yang tipis

ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@yuli_superson)
ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@yuli_superson)

Alasan lain yang membuat Mars tidak layak ditinggali adalah karena atmosfernya. Keberadaan atmosfer menjadi hal penting bagi planet untuk mendukung adanya kehidupan. Atmosfer seolah menjadi pelindung dari bahaya paparan sinar ultraviolet atau pun benda asing langit lainnya yang datang menghantam.

Dilansir ESA Science & Technology, atmosfer di Mars sangatlah tipis, bahkan ketipisannya seribu kali lebih tipis dibandingkan atmosfer yang dimiliki Bumi. Hal inilah yang kemudian membuat kandungan air yang dimiliki Mars jadi terserap dan sulit untuk bertahan.

5. Suhu yang terlalu kering dan dingin

ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@yuli_superson)
ilustrasi planet Mars (unsplash.com/@yuli_superson)

Tampilan Mars memang terlihat seperti planet merah yang kering. Namun, sebetulnya planet ini memiliki suhu yang dingin. Rata-rata suhu di Mars bisa mencapai minus 60 derajat selsius, bahkan bisa mencapai minus 125 derajat selsius pada musim dingin. Sementara, msim panas di Mars sekitar 20 derajat selsius dan bisa turun kembali pada malam hari sekitar 76 derajat selsius.

Dilansir Down to Earth, perubahan iklim dramatis pada Mars membuat planet yang dulunya hangat dan basah ini berubah menjadi dngin dan kering, sebab kandungan karbon dioksida (CO2). Hal inilah yang kemudian membuat kandungan air di planet ini juga sulit bertahan lama.

Ternyata memang ada alasan-alasan tersendiri yang membuat planet ini kehilangan kandungan airnya. Hal tersebutlah yang kemudian membuat planet Mars seolah tak layak untuk ditinggali. Apakah menurutmu masih ada kandungan air yang tersisa?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us