5 Bangunan Kuno yang Dirancang untuk Menyambut Solstis

- Stonehenge di Inggris dirancang untuk menyambut solstis musim panas dan dingin, dengan sinar matahari yang jatuh tepat ke pusat lingkaran batu.
- Newgrange di Irlandia memiliki lorong yang dirancang agar cahaya matahari terbit pada solstis musim dingin bisa masuk melalui celah kecil di atas pintu masuknya.
- Calanais Standing Stones di Skotlandia membentuk pola salib dengan lingkaran pusat yang sejajar dengan terbit dan terbenamnya matahari selama solstis.
Dalam sejarah peradaban manusia, langit malam dan pergerakan matahari bukan hanya menjadi penanda waktu, tapi juga bagian penting dalam kehidupan spiritual dan budaya. Bagi masyarakat prasejarah, memahami kapan matahari mencapai titik tertinggi atau terendahnya adalah cara untuk mengatur musim tanam, merayakan ritus keagamaan, atau menyimbolkan daur ulang kehidupan.
Pada ulasan ini, terdapat lima bangunan kuno yang secara sengaja dirancang untuk menyambut solstis. Mulai dari Stonehenge di Inggris hingga Batu Tegak Calanais di Skotlandia, masing-masing struktur menyimpan kisah astronomi dan arsitektur yang mencengangkan. Daripada penasaran apa saja bangunannya, berikut lima daftarnya.
1. Stonehenge, Inggris

Stonehenge adalah salah satu struktur prasejarah paling ikonik, dan keterkaitannya dengan fenomena solstis menjadi daya tarik tersendiri. Pada solstis musim panas, matahari terbit tepat di belakang Batu Heel yang berada di timur laut, dan sinarnya yang pertama jatuh langsung ke pusat lingkaran batu. Sebaliknya, saat solstis musim dingin, matahari terbenam di barat daya, sejajar dengan batu trilithon tertinggi dalam lingkaran.
Penempatan batu-batu ini bukanlah kebetulan—arkeolog percaya bahwa masyarakat Neolitik sekitar tahun 2500 SM sengaja merancangnya untuk menyelaraskan dengan posisi matahari. Penyesuaian ini diyakini memiliki makna spiritual hingga sebagai kalender musiman. Menariknya, meskipun lebih banyak orang mengenal solstis musim panas di Stonehenge, justru solstis musim dingin kemungkinan lebih akurat.
2. Newgrange, Irlandia

Newgrange di Irlandia adalah contoh luar biasa dari rekayasa arsitektur dan pengetahuan astronomi kuno yang sangat presisi. Makam lorong ini dibangun lebih dari 5.200 tahun lalu dan dirancang agar cahaya matahari terbit pada solstis musim dingin bisa masuk melalui celah kecil yang disebut roof-box di atas pintu masuknya.
Sinar matahari itu akan menembus lorong panjang dan menerangi ruang dalam selama kurang lebih 17 menit, hanya pada hari-hari sekitar solstis. Efek ini menunjukkan bahwa para pembangunnya memahami posisi matahari dengan sangat tepat. Desain dan fungsi ini mencerminkan hubungan masyarakat Neolitik dengan siklus kosmik dan spiritualitas yang menyertainya.
3. Castlerigg Stone Circle, Inggris

Castlerigg Stone Circle adalah salah satu lingkaran batu tertua di Inggris, yang diperkirakan telah ada sejak 3200 SM, dan masih menyimpan banyak teka-teki astronomi. Tidak seperti Stonehenge atau Newgrange, situs ini tidak memiliki orientasi matahari yang sangat jelas untuk menyambut solstis, tetapi peneliti mencatat adanya beberapa keselarasan dengan fenomena langit tertentu.
Salah satu fenomena langit adalah matahari terbit selama ekuinoks musim gugur yang tampak muncul di atas bukit terdekat. Beberapa susunan batu juga tampaknya mengarah ke matahari terbit musim dingin atau posisi bulan tertentu. Meski hubungan langsung dengan solstis masih diperdebatkan, banyak yang meyakini bahwa Castlerigg bisa jadi berfungsi sebagai semacam observatorium kuno.
4. The Rollright Stones, Inggris

Kompleks Rollright Stones mencakup tiga situs megalitik yang berasal dari Neolitik hingga Zaman Perunggu, termasuk lingkaran batu utama yang dikenal sebagai King's Men. Situs ini diyakini berfungsi sebagai tempat ritual dan pemakaman, namun bukti konkret bahwa bangunan ini sengaja diselaraskan dengan solstis masih minim.
Beberapa ahli berpendapat bahwa susunan batunya mungkin memiliki hubungan astronomi dengan peristiwa matahari dan bulan, termasuk solstis maupun ekuinoks. Meski demikian, hipotesis tersebut masih belum sepenuhnya terbukti dan sering menjadi bahan perdebatan di kalangan arkeolog. Yang pasti, situs ini mencerminkan pentingnya aspek simbolik dan spiritual dalam budaya masyarakat kuno.
5. Calanais Standing Stones, Skotlandia

Calanais Standing, yang terletak di Pulau Lewis, Skotlandia, adalah salah satu struktur megalitik paling mengesankan di Britania. Berusia lebih dari 5000 tahun, formasi batu ini membentuk pola salib dengan lingkaran pusat yang diduga memiliki makna ritual dan astronomi. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa garis pandang di antara batu-batu ini sejajar dengan terbit dan terbenamnya matahari selama solstis.
Situs ini juga menunjukkan keselarasan dengan siklus bulan besar, yang membuktikan betapa canggihnya pemahaman astronomi para pembuatnya. Selama solstis musim dingin, cahaya matahari menembus celah antar batu dan menciptakan efek pencahayaan yang menakjubkan. Sampai hari ini, Calanais tetap menjadi bukti bahwa hubungan antara manusia, alam, dan langit telah berlangsung sangat lama.
Bangunan-bangunan kuno seperti Stonehenge, Newgrange, dan Calanais bukan hanya karya arsitektur megah, tapi juga cerminan dari keingintahuan dan pemahaman manusia terhadap langit. Masyarakat prasejarah bukan hanya mengamati matahari dan bulan, tetapi mengintegrasikannya dalam struktur fisik yang memiliki makna spiritual, budaya, dan fungsional.