Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Biawak yang Hidup di Gurun, Mampu Menahan Hawa Super Panas!

Biawak kaspia, salah satu biawak yang hidup di gurun (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Jika kamu tinggal di dekat kebun, hutan, rawa, atau sungai mungkin kamu sering melihat biawak. Kadal raksasa tersebut umumnya kerap memanjat pohon, masuk ke lubang, atau berenang di perairan. Namun tak cuma di area lembap dan hijau, nyatanya ada banyak biawak yang bisa hidup di gurun, lho. Jika diulik, biawak-biawak tersebut juga tak kalah unik dari mereka yang biasa hidup di sungai.

Selain itu, biawak-biawak gurun juga mengembangkan adaptasi khusus yang tidak dimiliki spesies yang tinggal di air atau hutan. Tak lupa, tiap spesies juga menunjukan keunikan yang membuatnya berbeda. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa spesies biawak yang hidup di gurun. Simak dan cermati artikel ini dengan baik supaya kamu lebih mengenal mereka!

1. Perentie

Perentie (commons.wikimedia.org/Christopher Watson)

Dengan panjang yang mencapai 3 meter, Varanus giganteus atau perentie merupakan biawak gurun terbesar. Mereka juga termasuk hewan endemik Australia dan berstatus sebagai kadal terbesar di Negeri Kangurus tersebut, jelas Atlas of Living Australia. Sebagai hewan yang hidup di gurun, perentie punya tubuh berwarna putih, cokelat, atau jingga yang bisa digunakan untuk berkamuflase. Gerakannya juga gesit dan ia bisa masuk ke sela-sela batu dengan tubuh rampingnya.

Di habitat aslinya, perentie menyandang gelar sebagai apex predator atau predator puncak. Tercatat, mereka bisa memakan apapun, mulai dari kadal, ular, burung, mamalia kecil, sampai biawak lain. Dalam berburu, hewan ini mengandalkan tiga hal, yaitu gigitan yang kuat, gerakan yang gesit, dan bisa yang mematikan.

2. Biawak gurun

Biawak gurun (commons.wikimedia.org/Rafael Medina)

Dilansir The Reptile Database, hewan dengan nama ilmiah Varanus griseus ini bisa ditemukan di Afrika sampai Timur Tengah. Ukurannya tidak terlalu besar dengan panjang maksimal yang hanya sekitar 1 meter. Uniknya, saat merasa terancam atau takut, biawak gurun bisa menggembungkan lehernya. Hal tersebut dilakukan untuk membuat tubuhnya lebih besar dan menakut-nakuti predator.

Bebeda dari biawak lain, biawak gurun bisa melakukan hibernasi yang berlangsung hingga 7 bulan. Kemungkinan hibernasi tersebut dilakukan agar biawak gurun bisa menghemat tenaga. Dengan hibernasi, biawak ini bisa bertahan hidup di gurun yang kering, panas, dan gersang. Seperti biawak lain, biawak gurun juga berbisa, jadi kamu harus hati-hati dengannya. 

3. Biawak kaspia

Biawak kaspia (commons.wikimedia.org/Kudaibergen Amirekul)

Sebenarnya, masih ada perdebatan tentang taksonomiVaranus caspius atau biawak kaspia. Dalam hal ini, banyak yang menganggap bahwa ia merupakan spesies tersendiri. Namun ada juga yang menganggap kalau hewan ini merupakan subspesies dari biawak gurun. Namun, di balik perdebatan tersebut tidak bisa dimungkiri kalau biawak gurun dan biawak kaspia memiliki banyak persamaan.

Pertama, mereka sama-sama menghuni gurun di wilayah Timur Tengah, jelas IUCN SSC MONITOR LIZARD. Keduanya juga memliki corak dan warna yang sama, yaitu warna cokelat, jingga, dan corak garis hitam. Sama seperti biawak gurun, biawak kaspia juga akan menggembungkan lehernya saat merasa terancam. Sayangnya, populasi hewan ini mulai terancam, khususnya akibat kerusakan habitat dan perburuan liar.

4. Biawak pasir

Biawak pasir (commons.wikimedia.org/Alan)

Seperti namanya, Varanus gouldii atau biawak pasir merupakan kadal yang sangat suka hidup di daerah berpasir. Kadal sepanjang 1 meter ini bisa ditemukan di dua tempat, yaitu Australia dan Papua Nugini. Mereka juga punya kebiasaan unik di mana hewan ini akan berdiri dengan dua kaki dalam upaya mengawasi lingkungan sekitar, jelas Animal Diversity Web. Selain itu, kadal ini juga sangat ahli memanjat, berbeda dari biawak gurun lain yang cenderung beraktivitas di atas tanah.

Di habitat aslinya, biawak pasir termasuk predator yang sangat aktif. Tercatat, mereka mampu mengejar berbagai hewan, khususnya reptil dan mamalia kecil. Kemampuan kamuflase biawak pasir juga cukup baik karena ia bisa berkamuflase di semak-semak, bebatuan, dan rerumputan. Terkadang, hewan ini juga masuk ke area pemukiman dan membuat masyarakat ketakutan.

5. Biawak gurun berkarat

Biawak gurun berkarat (inaturalist.org/Isaac Clarey)

Laman GBIF menjelaskan kalau kadal dengan nama ilmiah Varanus eremius ini bisa ditemukan di Australia, mirip dengan perentie dan biawak pasir. Namun, mereka bisa dibedakan dari dua spesies tersebut karena punya tubuh berwarna merah yang mencolok.

Tubuhnya juga diselimuti corak tutul kecil yang membuat kadal ini sangat mudah dikenali. Hanya saja, ukuran biawak ini hanya sekitar 50 sentimeter, tidak lebih besar dari kerabat-kerabatnya. Makanannya juga hanya mencakup hewan kecil, seperti kadal, kecoak, ulat, lipan, belalang, dan kalajengking.

Setelah diulik, ternyata banyak spesies biawak gurun yang berasal dari Australia dan Timur Tengah. Kebanyakan dari mereka punya badan ramping, ukuran yang tidak terlalu besar, dan tubuh berwarna cokelat atau jingga. Di gurun, biawak-biawak tersebut cukup ganas dan bisa memakan apapun. Terakhir, mereka juga berbisa dan memiliki gigitan yang kuat, oleh karena itu kamu tak boleh macam-macam dengan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us