Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Efek Gigitan Ular Berbisa, Harus Ditangani dengan Cepat

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Rushen)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Rushen)
Intinya sih...
  • Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan pembengkakan yang berkembang dan membesar selama tiga minggu
  • Demam akibat gigitan ular berbisa dicirikan oleh suhu tubuh di atas 38°C, dan harus segera ditangani jika tidak kunjung sembuh
  • Gigitan ular berbisa juga bisa menyebabkan kerusakan jaringan, iritasi, dan reaksi alergi yang mengganggu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seperti namanya, ular berbisa merupakan ular yang memiliki bisa dan dapat menyuntikan bisa dari taringnya. Ular berbisa sendiri dibagi jadi dua kategori, yaitu berbisa ringan dan berbisa tinggi. Nah, gigitan dari berbagai jenis ular berbisa juga berbeda, terkadang ada yang efeknya ringan namun ada juga yang efeknya berbahaya. Sayangnya hal tersebut jarang diketahui sehingga membuat korban gigitan terus menderita. Karena hal tersebut edukasi terhadap efek gigitan ular berbisa harus terus dilakukan. Nah, supaya korban tidak terus berjatuhan kali ini kita akan membahas tentang beberapa efek gigitan ular bisa yang sering dijumpai.

1. Pembengkakan

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Rstanton13)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Rstanton13)

Artikel di jurnal Med J Armed Forces India menjelaskan bahwa gigitan ular berbisa mampu menyebabkan pembengkakan. Terkadang pembengkakan hanya berlangsung selama dua sampai tiga hari. Namun pada kasus ekstrem pembengkakan juga bisa terjadi selama tiga minggu. Pembangkakan akibat gigitan ular berbisa juga bisa berkembang. Awalnya hanya terjadi pembengkakan kecil di sebagian area. Tapi lama-kelamaan pembengkakan bisa membesar dan menyebar ke area lain.

Nah, jika pembengkakan sudah parah dan menjalar ke berbagai area maka kamu harus segera pergi ke rumah sakit. Secara khusus, jika kamu digigit ular viper dan dalam dua jam setelah tergigit tidak ada pembengkakan maka bisa disimpulkan kalau gigitan tersebut tidak membahayakan. Kemungkinan tidak ada bisa yang masuk ke tubuh atau bisa yang masuk ke tubuh hanya sedikit. Tapi untuk pencegahan imobilisasi harus tetap dilakukan, hal tersebut sangat penting karena bisa menyelamatkan nyawamu.

2. Demam

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Ninad Bhosale)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Ninad Bhosale)

Tak hanya pembengkakan, gigitan ular berbisa juga bisa menyebabkan demam, jelas artikel di jurnal Am J Trop Med Hyg. Salah satunya dapat terlihat pada kasus gigitan Bothrops lanceolatus atau fer-de-lance. Demam sendiri dicirikan dari suhu tubuh yang berada di atas 38°C dan suhu tersebut dapat diukur dengan termometer. Demam yang diakibatkan gigitan ular berbisa juga tak jauh berbeda dari demam pada umumnya. Biasanya korban akan mengalami kenaikan suhu tubuh, pusing, mati rasa, sampai rasa lemas yang berkepanjangan.

Jika demam tidak kunjung sembuh tentunya korban wajib dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Nantinya korban akan ditangani secara medis, korban bisa diberikan obat, antibisa, dan hal lain. Kamu tidak boleh meremehkan demam akibat gigitan ular berbisa. Jika tidak ditangani dengan baik, cepat, dan tepat maka nyawa korban bisa saja tidak terselamatkan.

3. Kerusakan jaringan

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Holger Krisp)

Kerusakan jaringan atau nekrosis juga jadi efek paling umum yang dijumpai pada gigitan ular berbisa. Secara umum, kerusakan jaringan memberikan beberapa efek, seperti kulit yang menghitam, rusaknya sel tubuh, rusaknya beberapa syaraf, rusaknya otot,, dan rasa sakit yang luar biasa, jelas artikel di jurnal Electron Microscopy Reviews dan Cleveland Clinic. Tak hanya itu, dalam beberapa kasus kerusakan jaringan juga bisa menyebabkan efek yang sangat parah dan mengerikan.

Jika terlalu lama dibiarkan, kerusakan jaringan bisa menjalar dan akibatnya kulit akan mengelupas, daging membusuk, dan akhirnya harus dilakukan amputasi. Calloselasma rhodostoma atau ular gibug jadi salah satu ular yang terkenal akan efek kerusakan jaringan yang fatal. Kebanyakan korban gigitan ular tersebut sering mengalami kerusakan jaringan yang parah sampai kehilangan anggota tubuhnya. Untuk mencegah kerusakan jaringan yang parah kamu harus melakukan imobilisasi pada bagian yang tergigit. Jangan sampai mengikat bagian yang tergigit, jika dilakukan maka pembusukan akan terjadi dengan cepat.

4. Gatal-gatal dan iritasi

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Renato Augusto Martins)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Renato Augusto Martins)

Berbagai sumber menjelaskan kalau gigitan ular berbisa sering menyebabkan iritasi, reaksi alergi, dan gatal-gatal. Uniknya efek ini lebih sering dirasakan pada gigitan ular berbisa ringan yang sebagian besar tidak berbahaya bagi manusia. Tapi walau bukan efek yang berbahaya kamu tetap harus berhati-hati dengan gigitan ular berbisa ringan. Jika dibiarkan rasa gatal dan iritasi yang timbul nyatanya cukup mengganggu dan membuat tidak nyaman.

Oleh karena itu, jika iritasi dan rasa gatal yang muncul tidak kunjung hilang kamu wajib memeriksakan diri ke rumah sakit. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin kamu akan mengalami beberapa komplikasi lain yang lebih parah. Nah, beberapa ular berbisa ringan yang harus kamu hindari adalah Ahaetulla prasina (ular pucuk), Boiga dendrophila (ular cincin emas), dan Homalopsis buccata (ular kadut belang). Ketiganya bisa ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan, kebon, pepohonan, sungai, sampai sawah.

5. Kematian

Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Diana Fuentes)
Ular berbisa (commons.wikimedia.org/Diana Fuentes)

Banyak ular berbisa, khususnya ular berbisa tinggi yang gigitannya mampu membunuh manusia. Beberapa diantaranya adalah Dendroaspis polylepis (mamba hitam), Dispholidus typus (boomslang), Bungarus fasciatus (ular welang), dan Ophiophagus hannah (king cobra), terang Britannica. Beberapa ular berbisa tinggi mampu membunuh dalam hitungan jam, namun tak sedikit juga yang bisa membunuh hanya dalam waktu beberapa menit. Ular berbisa tinggi yang sanggup membunuh juga berkeliaran di sekitar kita, karenanya kamu harus selalu waspada.

Ular-ular berbahaya yang sanggup membunuh tersebut punya kandungan bisa yang bervariasi, seperti neurotoksin dan mitotoksin. Tapi tenang saja, jika digigit ular berbisa tinggi nyawamu masih bisa selamat, kok. Namun kamu harus mengikuti prosedur penyelamatan dengan baik, benar, efisien, dan cepat. Pertama, kamu harus tenang, setelah itu lakukan imobilisasi di bagian yang tergigit. Setelah imobilisasi selesai segera pergi ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Karena memiliki banyak efek mengerikan maka kamu tidak boleh meremehkan gigitan ular berbisa. Mulai dari efek seperti iritasi, pembengkakan, demam, kerusakan jaringan, sampai kematian bisa terjadi jika penanganan terhadap gigitan ular berbisa tidak dilakukan dengan baik dan benar. Untuk itu, jika digigit ular berbisa sangat penting untuk membawa korban gigitan ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit. Jika tidak dilakukan maka nyawa korban bisa terancam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us