5 Fakta Ilmiah Ular Rutin Ganti Kulit, Cegah Risiko Parasit!

- Kulit ular tidak elastis dan harus diganti saat tubuhnya tumbuh besar, terutama pada ular muda.
- Proses pergantian kulit membantu membersihkan tubuh dari parasit dan cedera, serta melindungi ular dari infeksi dan ancaman eksternal.
- Pergantian kulit juga mempengaruhi penglihatan, sensitivitas indra lain, adaptasi lingkungan, dan kemampuan berkamuflase ular.
Ular merupakan salah satu hewan yang memiliki berbagai kemampuan unik, termasuk salah satunya adalah mengganti kulit secara rutin. Hal tersebut bukan hanya dianggap sebagai rutinitas biologis, namun sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan ular untuk bisa mendukung proses pertumbuhan dan juga keberlangsungan hidupnya sehari-hari.
Tidak seperti hewan mamalia, kulit ular justru tidak bisa meregang seiring pertumbuhan tubuhnya, sehingga tidak heran apabila hal tersebut jadi membuat ular harus secara rutin mengganti kulit seiring berkembangnya tubuh mereka. Proses ganti kulit yang dialami ular ternyata memiliki berbagai fungsi biologis dan juga ekologis yang sangat penting untuk dirinya. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta ilmiah yang akan menjelaskan mengapa ular bisa secara rutin mengganti kulitnya.
1. Mendukung pertumbuhan tubuhnya

Seperti yang diketahui bahwa kulit ular tidak elastis dan tidak bisa melar mengikuti pertumbuhan tubuhnya, sehingga pada saat hewan tersebut tumbuh besar, lapisan kulit lamanya jadi terasa terlalu kecil. Tidak mengherankan apabila ular jadi harus melepaskan kulit lamanya agar kulit baru tersebut terbentuk dengan ukuran yang lebih besar menyesuaikan bentuk tubuhnya saat ini.
Proses pergantian kulit biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun, terutama untuk ular muda yang mengalami proses pertumbuhan yang cukup cepat. Pada tahap tersebut ular biasanya akan menunjukkan berbagai aktivitas yang lebih rendah karena energi mereka akan terfokus pada proses pergantian kulit yang tidak mudah.
2. Meminimalisir parasit yang menempel

Kulit lama pada ular sering kali menjadi tempat menempelnya berbagai parasit yang merugikan, seperti tungau atau pun kutu. Tidak mengherankan apabila proses mengganti kulit dianggap dapat membantu ular untuk bisa melepaskan diri dari berbagai risiko parasit yang mungkin bisa memberikan potensi bahaya tersendiri untuk kesehatan dan juga keberlangsungan hidupnya.
Proses pergantian kulit dapat memberikan kesempatan untuk bisa membersihkan tubuhnya secara menyeluruh. Hal ini karena memang tanpa adanya pergantian kulit justru parasit dapat berkembang biak dengan cepat dan mengganggu fungsi tubuh dari ular secara signifikan. Bahkan, kemungkinan buruk nya justru bisa mengancam nyawa ular dalam jangka waktu panjang.
3. Melindungi tubuh ular dari risiko kerusakan dan infeksi

Selama masa hidupnya, ular termasuk hewan yang cukup sering terpapar risiko cedera atau pun goresan, sebab berbagai aktivitas yang mungkin dilakukan di habitat aslinya. Kulit lama ular bisa mengalami rusak, sehingga akan membuat tubuhnya jadi lebih rentan terhadap risiko infeksi yang mungkin terjadi dan hal ini akan menghambat pergerakan dari hewan tersebut.
Kebiasaan mengganti kulit akan membantu untuk memperoleh lapisan baru yang lebih sehat dan kuat, sehingga hal ini dapat membuat mereka terlindungi dari ancaman eksternal yang mungkin terjadi. Selain itu, kebiasaan mengganti kulit dapat membantu ular untuk bisa hidup di lingkungan liar yang penuh dengan tantangan, sehingga tidak akan menemukan masalah berarti.
4. Mempertahankan kemampuan indra tubuhnya

Pada beberapa bagian tubuh ular seperti mata ternyata dilapisi oleh kulit transparan, sehingga bagian tersebut juga akan turun digantikan dengan kulit yang baru. Selama proses pergantian kulit memang berbagai lapisan kulit pada tubuh ular akan ikutan lepas untuk digantikan dengan yang baru, sehingga nantinya bisa menyesuaikan dengan ukuran dan memaksimalkan fungsi yang ada.
Proses pergantian kulit tersebut akan membantu ular untuk bisa mendeteksi lingkungannya melalui penglihatan yang lebih optimal. Selain itu, pergantian kulit bisa membantu menjaga sensitivitas dari indra lainnya, seperti bagian sensor panas pada ular berbisa, sehingga nantinya mereka pun dapat berburu dan bertahan hidup dengan lebih baik.
5. Menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada

Proses pergantian kulit ternyata bisa membantu ular untuk beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya. Pada beberapa kasus ternyata kulit lama pada ular yang telah rusak atau pun kotor bisa mempengaruhi kemampuan ular untuk berkamuflase, sehingga hasilnya tidak maksimal dan membuat hewan tersebut mengalami kesulitan untuk berburu.
Setidaknya pada saat ular memiliki kulit baru maka hewan tersebut dapat mempertahankan pola dan juga warna tubuh yang memang biasa disesuaikan dengan habitat aslinya. Hal ini akan membantu ular untuk menghindari risiko serangan predator atau pun membantunya untuk menyergap mangsa. Selain itu, kulit baru pada ular biasanya akan terasa jauh lebih licin, sehingga membantu hewan tersebut untuk bergerak dengan lebih efektif di berbagai permukaan yang ada.
Proses pergantian kulit pada ulah ternyata bukan hanya fenomena biasa, namun juga merupakan proses yang kompleks. Hal ini karena kebiasaan mengganti kulit dapat mendukung berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertumbuhan hingga melindungi tubuhnya dari berbagai ancaman. Tidak heran jika proses menjadi hal penting bagi ular!