Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Agama Kepala Katak, Reptil dengan Mulut yang Sangat Unik

potret agama kepala katak yang sedang mengembangkan pipinya (commons.wikimedia.org/Antoshin Konstantin)

Dalam dunia hewan, agama merupakan jenis kadal dalam famili Agamidae yang terdiri atas 550 spesies atau lebih dan tersebar pada berbagai benua, mulai dari Afrika, Asia, Australia, sampai Eropa. Umumnya, keluarga kadal ini berukuran sedang dengan ciri khas yang sangat berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Salah satu keluarga agama yang menarik untuk diamati tentunya adalah agama kepala katak (Phrynocephalus mystaceus).

Keberadaan "kelopak" pada pipinya jadi ciri khas yang dimiliki oleh agama kepala katak. Tubuh mereka berwarna cokelat cerah dengan motif berupa garis atau lingkaran hitam dengan warna cerah di tengahnya. Panjang tubuh reptil ini sekitar 24 cm dari ujung kepala hingga ujung ekor. 

Tentunya agama kepala katak juga punya sejumlah fakta menarik lain yang sayang untuk dilewatkan. Yuk, kenalan dengan kadal unik yang satu ini! Langsung gulir layar ke bawah, ya.

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

habitat agama kepala katak di tempat yang tandus (commons.wikimedia.org/Anatoliy Ozernoy)

Agama kepala katak bisa dibilang punya peta persebaran yang cukup luas. Dilansir Animalia, mereka bisa ditemukan mulai dari Rusia bagian selatan, utara China, Kazakhstan, Iran, Turkmenistan, Afganistan, Kyrgyztan, Uzbekistan, dan Tajikistan. Reptil ini bisa hidup pada dataran rendah maupun tinggi dengan rata-rata elevasi sekitar 45—1.000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk habitat favorit, agama kepala katak menyukai daerah gurun atau daerah kering dengan batu-batu di sekitarnya.

Untuk makanannya, reptil ini tergolong sebagai karnivor, tetapi lebih sering menjadi insektivor (pemakan serangga). Pilihan serangga dalam menunya bisa berupa kumbang, laba-laba, jangkrik, dan berbagai jenis serangga lain yang bisa ditemuinya. Akan tetapi, bagi agama kepala katak yang tumbuh lebih besar bisa mengonsumsi makanan yang lebih besar pula, semisal tikus ataupun invertebrata kecil lainnya.

Untuk mencari makan, agama kepala katak punya taktik tersendiri. Reptil ini tak akan berlarian mengejar calon mangsa sampai mendapatkannya. Mereka justru akan diam dan menunggu calon mangsa lewat sendiri di dekat mereka sebelum akhirnya menerjang mangsa tersebut dengan cepat.

2. Gigi mereka sering ompong

agama kepala katak yang sedang membuka mulut (commons.wikimedia.org/Ihatedanielmironov)

Kalau dilihat dari gambar, agama kepala katak seolah tidak memiliki gigi pada mulutnya. Padahal mereka termasuk predator yang perlu menggigit mangsanya supaya tidak lari. Sebenarnya, mereka punya gigi, kok. Hanya saja, gigi mereka terbilang cukup spesial karena beberapa alasan.

Gigi mereka disebut akrodon, yakni jenis gigi yang tumbuh di tepi tulang rahang bagian atas. Menurut laporan Repitile Magazine, jenis gigi ini tidak terlalu kuat sehingga setiap agama kepala katak menggigit, ada kemungkinan besar kalau giginya akan lepas. Meski sering ompong atau kehilangan gigi, sebenarnya reptil ini tidak perlu ambil pusing. Soalnya, gigi mereka akan terus tumbuh tiap kali terlepas dan waktu untuk menumbuhkan satu gigi bisa dibilang cukup cepat.

3. Mekanisme pertahanan diri yang unik

potret agama kepala katak yang sedang mengembangkan pipinya (commons.wikimedia.org/Antoshin Konstantin)

Salah satu yang membuat kita tertegun kagum dengan agama kepala katak mungkin adalah posenya saat mengembangkan pipinya. Kalau akrab dengan film Hollywood, pose ini mirip seperti salah satu dinosaurus yang tampil pada seri Jurassic Park, yakni dilophosaurus. Di balik keunikannya tersebut, ada tujuan tertentu dari pose ini, lho.

Dilansir New Scientist, tujuan utama keberadaan pipi yang bisa mengembang dari agama kepala katak sebenarnya untuk memperingatkan predator agar segera menjauh. Pertunjukkan ini utamanya terjadi ketika reptil ini mengalami sergapan dari predator di sekitarnya. Selain itu, mereka juga akan melingkarkan ekornya yang nampak mirip seperti ekor kalajengking. 

4. Sistem reproduksi

potret jarak dekat agama kepala katak (commons.wikimedia.org/Алина Урусова)

Tidak banyak fakta soal sistem reproduksi agama kepala katak yang kita ketahui. Hanya saja, mereka punya cara komunikasi yang unik untuk sesama, yakni melalui sinyal di ekornya. Para pejantan pun biasanya akan saling bertarung untuk memperebutkan teritori maupun betina.

Learn About Nature melansir bahwa agama kepala katak tergolong sebagai reptil ovipar. Artinya, betina akan mengeluarkan telur setelah proses perkawinan selesai. Dalam satu musim kawin, biasanya betina akan mengerami 1—6 butir telur. 

5. Status konservasi

agama kepala katak bersembunyi dari sengatan Matahari (commons.wikimedia.org/Nikolai Bulykin)

Jumlah agama kepala katak di alam liar sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Dalam klasifikasinya, IUCN Red List melabeli kadal ini sebagai hewan dengan kekhawatiran rendah (least concern). Biarpun begitu, ada tren yang cukup mengkhawatirkan dari agama kepala katak.

Saat ini jumlah individu dewasa terus menurun di alam liar. Saking jarangnya, dalam habitat seluas 2 km persegi hanya ditemukan 1—18 agama kepala katak dewasa saja di beberapa negara. Dari jumlah yang sedikit itu saja, ternyata separuhnya merupakan agama kepala katak dalam usia yang muda. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, bukan tak mungkin dalam beberapa tahun ke depan populasi kadal ini akan semakin mengkhawatirkan.

Oh iya, agama kepala katak juga jadi target perburuan bagi manusia. Tujuannya adalah menjadikan reptil ini sebagai peliharaan yang unik. Setelah melihat mereka, kamu sendiri tertarik untuk melihat reptil ini secara langsung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjar Triananda Ramadhani
EditorAnjar Triananda Ramadhani
Follow Us