Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Boeing 747 Pesawat Legendaris yang Akan Dihentikan Produksinya

wikimedia.org

Sebagian dari kita mungkin sudah familier dengan pesawat dari keluarga Boeing ini: Jumbo Jet Boeing 747. Pesawat  besar dengan 4 mesin yang memiliki julukan "Queen of the Sky" ini telah berkiprah di dunia dirgantara selama kurang lebih 50 tahun sejak pertama kali diluncurkan.

Sejak pertama kali melakukan penerbangan komersialnya di tahun 1970, pesawat ini telah merevolusi dunia penerbangan karena mampu membawa penumpang dengan kapasitas yang besar dan jarak yang jauh. Kehadirannya menandai era jumbo jet dalam dunia penerbangan.

Seiring dengan waktu dan perkembangan teknologi, Boeing juga meluncurkan armada-armada baru untuk penerbangan jarak jauhnya namun hanya dengan dua mesin, seperti keluarga Boeing 777 hingga generasi terbarunya Boeing 787. Maskapai-maskapai penerbangan menilai pesawat dengan mesin ganda dinilai lebih ekonomis dalam hal bahan bakar dan biaya perawatannya dibandingkan dengan pesawat 4 mesin seperti Boeing 747.

Selain persaingan yang semakin ketat di antara maskapai penerbangan yang menuntut mereka untuk melakukan efisiensi demi kelangsungan hidup maskapainya, tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia karena pandemi COVID-19 yang membuat banyak maskapai mengurangi frekuensi penerbangannya karena penumpang menurun drastis. Hal tersebut juga berimbas kepada pergantian armada yang dinilai lebih efisien selain mengurangi atau membatalkan pesanan pesawat yang baru kepada pihak pabrikan

Pengurangan atau pembatalan pesanan pesawat tentu akan berimbas pada pabrikan pembuat pesawat dan akibat situasi yang semakin berat ini, dilansir Business Insider setelah 50 tahun Boeing akan menghentikan produksi pesawat Boeing 747 di tahun 2022, pesawat yang saat ini sedang diproduksi akan digunakan pemesannya sebagai pesawat kargo.

Berikut lima fakta Boeing 747, pesawat legendaris yang akan dihentikan produksinya.

1. Merevolusi dunia penerbangan dan menjadi ikon penerbangan jarak jauh

wikimedia.org

Gambar di atas menunjukkan ketika untuk pertama kalinya pabrikan Boeing yang berlokasi di negara bagian Washington memamerkan pesawat Boeing 747 pada bulan September 1968. Dilansir Business Insider, pada tahun 1969 pesawat Boeing 747 melakukan uji terbang perdananya. Setahun kemudian yaitu pada tahun 1970 melakukan penerbangan komersial perdananya (dengan penumpang) sehingga pada tahun 2020 ini tepat 50 tahun sudah pesawat Boeing 747 ini melayani penumpang yang berpergian dengan transportasi udara.

Penerbangan komersial perdana Boeing 747 menandai era jumbo jet dalam dunia penerbangan. Kehadiran Boeing 747 telah merevolusi dunia penerbangan karena pesawat ini mampu membawa penumpang dalam jumlah yang besar dan memiliki jangkauan jarak yang jauh sehingga pesawat ini juga menjadi ikon penerbangan jarak jauh.

Menurut informasi dari laman boeing.com, pesawat Boeing 747 varian terbaru yaitu Boeing 747-8 Intercontinental mampu menjangkau jarak 14,310 km dan memiliki kapasitas tempat duduk (konfigurasi 3 kelas) sebanyak 410 tempat duduk. Sebagai tambahan informasi terdapat beberapa varian pesawat Boeing 747 (pesawat penumpang) yaitu:

  • Boeing 747-100
  • Boeing 747-SP
  • Boeing 747-200
  • Boeing 747-300
  • Boeing 747-400
  • Boeing 747-8

Selama berpuluh-puluh tahun pesawat Boeing 747 mendominasi dunia jumbo jet hingga dominasi tersebut ditandingi oleh rivalnya pabrikan Airbus ketika meluncurkan jumbo jet double decknya A380 yang pada tahun 2005 melakukan uji perdana penerbangannya . Airbus A380 mampu membawa jumlah penumpang yang lebih banyak dari Boeing 747 yaitu sekitar: 555 penumpang (konfigurasi 3 kelas).

2. Mulai dipensiunkan oleh maskapai-maskapai besar

wikimedia.org

Persaingan yang semakin ketat di antara maskapai penerbangan internasional tentu membuat setiap maskapai mengoperasionalkan armada yang lebih ekonomis dalam hal penggunaan bahan bakar dan biaya perawatan pesawat. Kedua hal tersebut menjadi aspek yang sangat penting bagi setiap maskapai dalam pengadaan armadanya karena berkaitan dengan efisiensi biaya.

Seiring dengan perkembangan teknologi telah terdapat armada-armada pesawat jarak jauh  bermesin ganda seperti pesawat dari pabrikan Boeing: Boeing 777 dan Boeing 787.

Kedua pesawat tersebut menggunakan 2 mesin yang berarti bahan bakarnya akan lebih hemat bila dibandingkan dengan pengoperasian pesawat Boeing 747 yang menggunakan 4 mesin. Karena hal tersebut banyak maskapai besar yang mulai beralih dari penggunaan jumbo jet Boeing 747 ke pesawat yang menggunakan 2 mesin seperti Boeing 777 atau 787 karena dinilai lebih efisien.

Berikut beberapa maskapai internasional besar yang telah menghentikan operasional pesawat Boeing 747 di armada pengangkutan penumpang mereka:

  • Maskapai penerbangan asal Indonesia: Garuda Indonesia
  • Maskapai penerbangan asal Inggris: British Airyways
  • Maskapai penerbangan asal Australia: Qantas Airways
  • Maskapai penerbangan asal Israel: EL AL
  • Maskapai penerbangan asal Hong Kong: Cathay Pacific
  • Maskapai penerbangan asal Belanda: KLM

Selain persaingan antar maskapai yang semakin ketat,  pandemi COVID-19 di tahun 2020 juga memberikan pukulan hebat bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia sehingga semua maskapai penerbangan melakukan efisiensi besar-besaran demi kelangsungan hidup maskapai.  

3. Boeing 747-200B digunakan untuk pesawat Kepresidenan Amerika Serikat: Air Force One

wikimedia.org

Pesawat Boeing 747 juga digunakan untuk pesawat Kepresidenan Amerika yang dikenal dengan nama Air Force One. Sebagaimana dituliskan dalam laman whitehouse.gov nama Air Force One  merujuk kepada dua pesawat Boeing 747-200B yang dimodifikasi secara khusus dan mempunyai kode ekor 28000 dan 29000.

Dalam Angkatan Udara Amerika Serikat pesawat tersebut memiliki kode VC-25A. Air Force One menjadi alat transportasi udara Presiden Amerika dan jajarannya ketika harus menuju ke suatu tempat di seluruh dunia.

Lebih lanjut Air Force One adalah salah satu simbol Kepresidenan Amerika Serikat yang paling dikenal di seluruh dunia. Air Force One memiliki kemampuan untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara sehingga secara teknis memiliki jangkauan yang tidak terbatas dan mampu membawa Presiden Amerika ke mana saja.

Air Force One dilengkapi dengan sistem yang mampu melindungi pesawat dari gelombang kejut elektronik, memiliki sistem pengecoh rudal dan sistem pertahanan perang elektronik yang canggih serta dilengkapi dengan peralatan komunikasi dengan teknologi termutakhir yang dapat menjadikan pesawat tersebut sebagai pusat komando bergerak ketika terjadi serangan terhadap Amerika Serikat.

4. Pernah memecahkan rekor sebagai pesawat yang mampu membawa 1,000-an penumpang

alchetron.com

Pesawat Boeing 747 pernah mencatatkan dirinya dalam Guiness World Records dalam hal pengangkutan penumpang terbanyak ketika pesawat-pesawat Boeing 747 milik Maskapai EL AL Israel dilibatkan dalam operasi pengangkutan udara terbesar dalam sejarah. Pada peristiwa  tersebut Israel memindahkan sebanyak sekitar 14,000 orang Yahudi Ethiopia ke Israel dalam sebuah operasi evakuasi yang dikenal dengan nama: "Operation Salomon"  yang dilakukan pada tanggal 24-25 Mei 1991.

Mengutip informasi dari laman BBC, situasi politik yang tidak stabil di Ethiopia karena perang saudara dan pemberontakan mencapai puncaknya pada tahun 1991, gelombang kekerasan terjadi di seluruh negeri. Pemerintah Israel menaruh perhatian pada komunitas Yahudi Ethiopia dan berhasil mencapai kesepakatan dengan rezim yang berkuasa di Ethiopia saat itu untuk membawa keluar belasan ribu orang Yahudi Ethiopia menuju Israel.

Waktu yang diberikan kepada Israel hanya kurang dari dua hari untuk melakukan evakuasi tersebut. Dan dalam rentang waktu tersebut dengan mengerahkan 35 pesawat sipil dan militer Israel berhasil memindahkan lebih dari 14,000 Yahudi Ethiopia ke Israel.

Pesawat-pesawat Boeing 747 milik maskapai EL AL mencatatkan rekor berhasil mengangkut lebih dari 1,000 orang Yahudi Ethiopia dalam sekali terbang  meskipun kapasitas maksimal pesawat tersebut hanya untuk sekitar 600 orang saja untuk  sekali terbang.

5. Maskapai yang masih menggunakan Boeing 747 saat ini

wikimedia.org

Meski pada tahun 2022 Boeing akan menghentikan produksi pesawat Boeing 747 namun masih ada beberapa maskapai yang masih tercatat mengoperasionalkan pesawat ini  meski banyak armadanya yang tidak terbang karena sedikitnya penumpang akibat pandemi COVID-19 dan mungkin akan terbang untuk jangka waktu yang tidak akan lama lagi. Mengutip informasi dari Forbes berikut beberapa maskapai yang masih mengoperasionalkan pesawat Boeing-747 untuk mengangkut penumpang:

  • Maskapai Air China (tujuan domestik)
  • Maskapai Thai Airways
  • Maskapai Korean Air
  • Maskapai Rossiya dari Rusia (tujuan domestik)
  • Maskapai Lufthansa

Demikian 5 fakta Boeing 747, pesawat legendaris yang akan dihentikan produksinya. Selama kurang lebih 50 tahun kiprahnya di udara, pesawat ini tentu telah menjadi bagian dan kenangan yang tidak terlupakan bagi para traveler baik untuk perjalanan bisnis ataupun perjalanan wisata dan mungkin  pula tidak sedikit yang akan merindukannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us