Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Bunga Sakura dan Hubungannya dengan Budaya Jepang 

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Bagus Pangestu)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Bagus Pangestu)
Intinya sih...
  • Sakura adalah simbol keindahan, kesementaraan hidup, dan keberanian dalam budaya Jepang.
  • Tradisi hanami sudah berlangsung sejak periode Nara dan menjadi momen sosial yang dinanti-nantikan.
  • Sakura memiliki lebih dari 200 jenis varietas yang tumbuh di Jepang, dengan keberagaman warna dan bentuknya.

Bunga sakura bukan sekadar tanaman biasa di Jepang, ia adalah simbol keindahan, kehidupan, dan filosofi yang mendalam. Setiap musim semi, jutaan orang berbondong-bondong ke taman-taman sakura hanya untuk menyaksikan momen hanami (melihat bunga), sebuah tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad. Tak hanya cantik, sakura juga menyimpan banyak fakta menarik yang berkaitan erat dengan budaya dan sejarah Jepang.

Dari mitologi kuno hingga inspirasi seni modern, sakura telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Jepang. Bunga ini melambangkan kesementaraan hidup, keindahan yang cepat berlalu, dan semangat baru. Yuk, simak lima fakta menarik tentang sakura dan kaitannya dengan budaya Jepang yang mungkin belum banyak diketahui!

1. Sakura melambangkan filosofi "mono no aware"

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Brett Sayles)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Brett Sayles)

Konsep mono no aware (kesadaran akan ketidakkekalan) adalah filosofi Jepang yang erat kaitannya dengan bunga sakura. Mekarnya sakura yang singkat, biasanya hanya sekitar satu hingga dua minggu, mengingatkan orang tentang betapa indahnya hidup meski hanya sesaat. Bunga ini menjadi metafora bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara, termasuk kehidupan manusia.

Tak heran jika sakura sering muncul dalam puisi, lukisan, dan bahkan lagu-lagu tradisional Jepang. Para samurai zaman dahulu juga menganggap sakura sebagai simbol keberanian, karena mereka siap gugur kapan saja seperti bunga yang jatuh dari pohonnya. Filosofi ini masih sangat hidup dalam budaya Jepang modern, di mana orang-orang diajarkan untuk menghargai setiap momen.

2. Tradisi hanami sudah ada sejak zaman Kaisar

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Bagus Pangestu)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Bagus Pangestu)

Tradisi hanami atau piknik di bawah pohon sakura sudah dimulai sejak periode Nara (710–794). Awalnya, hanya kalangan bangsawan yang menikmati keindahan sakura sambil menulis puisi. Namun, pada periode Edo (1603–1868), tradisi ini menyebar ke masyarakat umum dan menjadi festival musim semi yang dinanti-nantikan.

Kini, hanami adalah momen sosial di mana keluarga, teman, bahkan rekan kerja berkumpul untuk makan, minum, dan bersantai di bawah rindangnya bunga sakura. Bahkan, perusahaan-perusahaan di Jepang sering mengadakan acara hanami sebagai ajang mempererat hubungan kerja. Tak jarang, orang rela datang pagi-pagi untuk mendapatkan spot terbaik di taman-taman terkenal seperti Ueno Park atau Maruyama Park.

3. Sakura punya lebih dari 200 varietas di Jepang

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Susanne Jutzeler, suju-foto)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Susanne Jutzeler, suju-foto)

Ada lebih dari 200 jenis sakura yang tumbuh di Jepang, dengan warna dan bentuk yang beragam. Yang paling terkenal adalah somei yoshino, dengan kelopak putih sedikit merah muda yang mendominasi pemandangan musim semi. Namun, ada juga varietas langka seperti yaezakura yang memiliki lapisan kelopak lebih tebal dan shidarezakura (sakura yang menjuntai seperti pohon willow).

Setiap daerah di Jepang bahkan memiliki sakura khasnya sendiri. Misalnya, kawazu-zakura di Shizuoka mekar lebih awal (Februari), sementara sakura di Hokkaido baru mekar di akhir April. Keberagaman ini membuat musim sakura di Jepang bisa dinikmati dalam waktu yang lebih panjang, tergantung lokasinya.

4. Sakura jadi simbol dalam seni dan sastra Jepang

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Kristina Paukshtite)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Sakura telah menjadi inspirasi tak terbatas dalam seni rupa, sastra, dan bahkan fashion Jepang. Lukisan tradisional ukiyo-e sering menampilkan pemandangan sakura, sementara puisi haiku dan tanka kerap menggunakan bunga ini sebagai metafora kehidupan. Bahkan, motif sakura banyak ditemukan pada kimono, keramik, dan seni kontemporer Jepang.

Di era modern, sakura tetap menjadi ikon budaya pop. Mulai dari anime, manga, hingga lagu-lagu J-Pop, sakura sering dijadikan simbol perpisahan (karena mekar di akhir tahun ajaran sekolah) atau awal yang baru. Tak heran jika banyak turis yang terpesona dengan estetika sakura yang begitu lekat dengan identitas Jepang.

5. Sakura juga memiliki makna spiritual

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Pixabay)

Menurut kepercayaan Shinto, sakura dianggap sebagai tempat bersemayamnya kami (roh atau dewa). Beberapa kuil di Jepang, seperti Chidorigafuchi di Tokyo, bahkan dikelilingi oleh pohon sakura yang dianggap sakral. Bunga ini juga sering digunakan dalam upacara keagamaan sebagai persembahan atau simbol kemurnian.

Selain itu, sakura juga dikaitkan dengan legenda-legenda rakyat. Salah satunya adalah cerita Konohana Sakuya Hime, dewi bunga yang diyakini melambangkan kehidupan dan kesuburan. Hingga kini, banyak orang Jepang yang percaya bahwa menyaksikan sakura mekar membawa keberuntungan dan kedamaian dalam hidup.

Bunga sakura bukan hanya sekadar pemandangan indah di musim semi, ia adalah simbol budaya, sejarah, dan filosofi hidup orang Jepang. Dari tradisi hanami yang meriah hingga makna spiritualnya yang dalam, sakura terus memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang.

Keindahannya yang singkat justru mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap detik dalam hidup. Jadi, kalau ada kesempatan melihat sakura mekar, nikmatilah sepenuhnya, karena momen itu tak akan terulang sama persis tahun depan!

 

Referensi:

  • DILUO Digital. (n.d.). Mono no aware of Japanese paintings. Diakses April 2025.
  • Advantour. (n.d.). Hanami: The cherry blossom tradition in Japan. Diakses April 2025.
  • Japan Government Online. (2024, April). Highlighting Japan, April 2024. Diakses April 2025.
  • Library of Congress. (n.d.). Sakura: Cherry blossoms as living symbols of friendship in Japanese cultural history. Diakses April 2025.
  • U.S. Navy CNIC. (n.d.). Sakura: The everlasting yet temporary symbol of Japan. Diakses April 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us