5 Fakta Campo Troupial, Burung Endemik Brazil yang Hobi Mencuri Sarang

- Endemik Brasil, hidup di wilayah kering
- Punya warna bulu kontras dan monomorfik secara seksual
- Pencuri sarang ulung, ahli bernyanyi yang bisa diajari lagu kebangsaan
Campo Troupial adalah salah satu burung paling khas dari Brasil bagian timur laut. Ia hidup di kawasan kering bernama Caatinga, di mana panas ekstrem dan minimnya air menjadi tantangan sehari-hari.
Hewan dengan nama ilmiah Icterus jamacaii sekilas tampak seperti burung yang anggun dengan warna oranye cerah yang mencolok di antara semak kering. Namun di balik keindahan bulunya tersimpan karakteristik dan perilaku unik.
Berikut lima fakta menarik tentang Campo Troupial, burung berbulu oranye yang tak hanya pandai beradaptasi, tapi juga bisa menyanyikan lagu kebangsaan Brasil!
1. Endemik Brasil dan hidup di wilayah paling kering

Campo Troupial adalah spesies endemik Brasil bagian timur laut, terutama di kawasan Caatinga, yaitu wilayah kering yang dipenuhi semak berduri dan kaktus tinggi. Berbeda dari banyak burung tropis lain yang tinggal di hutan lebat atau pegunungan, burung ini justru beradaptasi di lingkungan panas dan tandus.
Campo Troupial biasanya hidup di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Ia juga bisa ditemukan di pinggiran hutan, sabana kering, dan lahan terbuka lainnya. Adaptasinya terhadap kondisi ekstrem menjadikannya salah satu contoh keberhasilan spesies tropis bertahan di ekosistem yang keras.
Menariknya, di tengah kekeringan Caatinga, warna oranye terang Campo Troupial justru membuatnya mudah terlihat. Warna mencoloknya menjadi tanda dominasi dan daya tarik visual bagi pasangannya, terutama saat musim kawin tiba.
2. Punya warna bulu yang kontras dan monomorfik secara seksual

Secara fisik, Campo Troupial memiliki warna bulu yang khas. Kepala dan dada berwarna hitam pekat, sayap dengan corak putih-oranye, serta tubuh oranye menyala. Ekor hitamnya memberi sentuhan akhir yang kontras sempurna. Tak heran, banyak pengamat burung menyebutnya salah satu burung paling menawan di Brasil.
Menariknya, jantan dan betina hampir tidak bisa dibedakan. Keduanya memiliki ukuran, warna, dan tingkat kecerahan bulu yang nyaris sama. Artinya, Campo Troupial termasuk spesies yang monomorfik secara seksual, tidak seperti banyak burung lain yang jantannya lebih berwarna mencolok untuk menarik betina.
3. Pencuri sarang yang ulung di alam liar

Campo Troupial dikenal sebagai “nest pirate” atau pencuri sarang. Mereka sering merebut sarang milik burung lain, baik yang sudah ditinggalkan maupun yang masih dihuni. Ia tidak segan mengusir pemilik aslinya, bahkan menempati sarang yang masih berisi telur.
Uniknya, burung ini punya preferensi khusus lho dalam memilih sarang. Melansir Animal Diversity Web, mereka lebih suka sarang berbentuk kubah dari ranting yang dibangun oleh Firewood-gatherer dan Caatinga Cacholote. Kadang, ia juga menempati sarang milik Great Kiskadee dan Rufous Hornero.
Perilaku mencuri sarang ini merupakan bentuk adaptasi burung ini di lingkungan yang keras seperti Caatinga. Membangun sarang dari awal akan menghabiskan energi besar, sehingga dengan merebut sarang yang sudah jadi, Campo Troupial menghemat waktu dan tenaga untuk fokus pada hal lain seperti bertahan hidup dan membesarkan anak.
4. Ahli bernyanyi yang bisa diajari lagu kebangsaan

Selain dikenal karena warnanya yang indah, Campo Troupia juga terkenal sebagai burung penyanyi berbakat. Baik jantan maupun betina sama-sama pandai berkicau. Suara mereka terdiri atas frasa siulan sederhana yang terdengar merdu dan jernih.
Menariknya, dibandingkan dengan kerabatnya seperti Orange-backed Troupial, kicauan Campo Troupial terdengar lebih panjang. Saat bernyanyi, mereka juga menampilkan gerakan tubuh khas yaitu leher memanjang, ekor terangkat, paruh mengarah ke bawah, dan bulu leher mengembang, seolah sedang beraksi di atas panggung.
Melansir Animal Diversity Web, Campo Troupial yang dipelihara ternyata bisa diajari bernyanyi, bahkan lagu kebangsaan Brasil lho! Kemampuannya meniru melodi dan ritme menjadikannya salah satu burung paling cerdas di antara keluarga oriole.
5. Dua sisi Campo Troupial dalam ekosistem

Menurut Animal Diversity Web, perilaku Campo Troupial mencuri sarang burung lain memberi dampak negatif bagi beberapa spesies lain. Populasi burung seperti Firewood-gatherer, Rufous Cacholote, Great Kiskadee, dan Rufous Hornero dapat menurun di daerah dengan banyak troupial. Ironisnya, meski sering merebut sarang burung lain, Campo Troupial kadang juga menjadi korban parasit sarang seperti Shiny Cowbird, yang menitipkan telurnya agar dierami oleh troupial.
Meskipun demikian, Campo Troupial berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagian besar makanannya berupa buah-buahan, burung ini membantu menyebarkan biji-bijian di alam. Saat memakan buah dan menjatuhkan sisa biji di tempat lain, Campo Troupia berkontribusi terhadap regenerasi tumbuhan di wilayah Caatinga yang kering.
Keindahan dan kecerdikan Campo Troupia menjadikannya salah satu burung paling menarik di Brasil. Ia bukan hanya sekadar burung oranye yang pandai bernyanyi, tetapi juga simbol adaptasi luar biasa terhadap lingkungan yang keras.


















