5 Fakta Enypniastes, Teripang yang Dijuluki Headless Chicken Monster

- Enypniastes eximia, teripang laut dalam yang unik
- Melayang di kolom air dan bentuk tubuh menyerupai ayam tanpa kepala
- Turun ke dasar laut hanya untuk makan, kulit bercahaya, dan tersebar luas di samudra dunia
Kedalaman laut menyimpan berbagai makhluk menakjubkan yang jarang dilihat oleh manusia. Salah satunya Enypniastes eximia, teripang laut dalam yang memperoleh julukan unik "Headless Chicken Monster" atau "Monster Ayam Tanpa Kepala". Ocean Conservancy melansir bahwa julukan tersebut diberikan oleh pilot ROV yang melihat teripang ini di laut dalam dan merasa bentuknya menyerupai ayam sebelum masuk ke oven.
Spesies ini juga dikenal dengan berbagai nama lain seperti "Spanish Dancer" lantaran gerakannya yang anggun menyerupai tarian flamenko, "Pink See-Through Fantasia" karena tubuh transparannya, dan "Remarkable Dreamer" dari terjemahan nama latinnya.
Gabungan antara anatomi transparan, perilaku unik, dan sistem pertahanan diri yang canggih menjadikan spesies ini salah satu penghuni laut dalam paling menarik untuk dipelajari. Berikut lima fakta ilmiah mengenai Enypniastes eximia yang wajib kamu ketahui.
1. Menghabiskan 90% hidupnya melayang di kolom air, bukan merayap di dasar laut

Enypniastes eximia punya gaya hidup unik di antara teripang lainnya. Kalau kebanyakan hidup menempel di dasar laut, spesies ini justru lebih sering melayang beberapa meter di atasnya. Penelitian dalam Journal of the Oceanographical Society of Japan tahun 1985 mencatat, dari 35 individu yang tertangkap kamera laut dalam, sekitar 90% terlihat sedang berenang, sementara hanya 10% yang berada di dasar laut.
Gerakan berenangnya dilakukan dengan cara yang cukup elegan. Teripang ini mengepakkan sepasang kaki tabung di bagian belakang tubuhnya yang berselaput seperti kipas seraya menggerakkan bagian tubuh depan yang berbentuk seperti kerudung. Tubuhnya yang hampir seluruhnya berisi air membuatnya punya daya apung netral sehingga mampu melayang tanpa banyak mengeluarkan energi.
2. Bentuk tubuh yang menyerupai ayam tanpa kepala dengan kerudung raksasa

Julukan "Headless Chicken Monster" muncul lantaran tubuhnya yang bulat merah muda dengan struktur menyerupai ayam tanpa kepala siap panggang. Sementara bagian yang terlihat seperti leher pascapemenggalan sebenarnya adalah mulut yang dikelilingi cincin tentakel untuk makan. Dilansir BBC Science Focus, ukuran tubuh Enypniastes eximia mencapai 25 sentimeter dengan tekstur bergelatin yang sangat rapuh dan transparan.
Selain itu, ciri paling mencolok dari makhluk ini adalah kerudung berselaput besar di bagian depan yang terdiri dari 12—14 kaki tabung besar. Terdapat juga dua kerudung lateral di bagian belakang yang masing-masing terdiri dari 10—15 kaki tabung berselaput membentuk struktur persegi panjang. Penelitian dalam Smithsonian Contributions to the Marine Sciences yang dipublikasikan tahun 1990 menjelaskan bahwa kerudung ini berfungsi sebagai mesin pendorong saat naik dan parasut saat turun.
3. Turun ke dasar laut hanya untuk makan, lalu kembali berenang untuk menghindari predator

Saat mendarat di dasar laut, Enypniastes eximia menggunakan tentakel untuk menyekop sedimen ke dalam mulutnya dan memakan detritus organik. Teripang ini memakan tumpukan salju laut yang merupakan hujan detritus organik dari permukaan berisi plankton mati dan kotorannya. Dilansir Ocean Conservancy, tubuhnya yang transparan membuat pergerakan makanan di saluran pencernaannya bisa dilacak.
Sebelum berenang kembali ke kolom air, Enypniastes akan mengosongkan ususnya dan membuang sedimen yang sudah diserap nutrisinya. Tindakan ini membantu mengurangi berat tubuh sehingga lebih mudah naik ke atas, layaknya balon udara yang melepas pemberat. Menurut BBC Science Focus, cara ini juga membuat Enypniastes berperan penting dalam mencampur dan mengaerasi dasar laut.
4. Mempunyai kulit bercahaya yang bisa dilepas untuk menjebak predator

Produksi cahaya pada Enypniastes eximia muncul sebagai respons terhadap sentuhan. Studi dalam Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom tahun 1992 menemukan bahwa kontak ringan menimbulkan kilatan singkat, sedangkan benturan kuat membuat seluruh tubuhnya memancarkan cahaya terang. Kilau ini cukup kuat untuk menyoroti tubuh transparannya hingga usus melingkar di dalamnya terlihat jelas.
Ketika diserang, kulit bergelatin teripang ini ikut bercahaya kemudian terlepas sehingga membentuk awan terang di sekitarnya. Kulit yang terlepas bersifat lengket dan berfungsi seperti alarm pencuri yang mengalihkan perhatian predator. Penelitian yang sama mencatat bahwa kulit ini dapat tumbuh kembali dengan cepat dan tetap mempertahankan kemampuan bersinarnya di laut dalam.
5. Tersebar luas di Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik pada kedalaman ekstrem

Enypniastes eximia tersebar luas di berbagai samudra dunia, mulai dari Hindia, Pasifik, Atlantik hingga Samudra Selatan. Spesies ini pertama kali ditemukan pada 1870-an oleh ilmuwan di kapal HMS Challenger. Helen Scales, ahli biologi kelautan asal Inggris, mengungkap bahwa spesies ini ditemukan pada kedalaman 500 hingga setidaknya 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Di Samudra Pasifik bagian timur, hasil studi jurnal Revista Peruana de Biología tahun 2012 melaporkan kemunculan pertama E. eximia di perairan Peru pada kedalaman 563—1.201 meter di lereng kontinental. Sementara penelitian dalam Indian Journal of Marine Sciences yang diterbitkan pada 2005 menunjukkan bahwa spesies ini merupakan bagian penting komunitas megafauna di Cekungan Samudra Hindia Tengah.
Persebaran yang luas ini membuktikan kemampuan Enypniastes eximia beradaptasi di laut dalam yang gelap, bertekanan tinggi, dan sulit dijangkau.
"Headless Chicken Monster" memainkan peran penting dalam ekosistem laut dalam melalui aktivitas makan dan sistem pertahanan uniknya. Keberadaan teripang ini mengingatkan kita betapa banyak makhluk ciptaan Tuhan yang masih tersembunyi di kedalaman samudra.