Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Grey-winged Trumpeter, Punya Suara Khas seperti Trompet 

Grey-winged Trumpeter (commons.wikimedia.org/Paul Harrison)

Grey-winged trumpeter merupakan spesies burung dari famili Psophiidae yang ditemukan di hutan-hutan tropis Amerika Selatan seperti Brasil bagian utara, Venezuela, Kolombia bagian selatan, Ekuador hingga utara Peru. Mereka memiliki leher dan kaki yang ramping dan panjang, serta paruh pendek dan agak melengkung menyerupai paruh ayam. Panjang tubuhnya antara 48 hingga 56 cm dan beratnya sekitar 1,3 kg. Bulu mereka sebagian besar berwarna hitam mengkilap, dengan bulu di bagian dalam sayap berwarna abu-abu. 

Tidak hanya memiliki keindahan fisik, burung ini juga memiliki kemampuan bertahan hidup yang unik dan perilaku sosial yang kompleks. Artikel ini akan membahas lima fakta menarik tentang burung yang punya nama latin Psophia crepitans ini.

1. Grey-winged trumpeter memiliki keahlian berlari yang baik

Grey-winged Trumpeter (commons.wikimedia.org/Dick Daniels)

Grey-winged trumpeter jarang terbang tinggi ataupun jauh meski mereka memiliki sayap. Sebagian besar waktunya dihabiskan di daratan. Mereka mengandalkan kaki mereka yang kuat untuk berlari maupun berpindah tempat dengan cepat. Saat merasa terancam, mereka akan berlari dengan cepat melewati vegetasi yang lebat. Mereka juga memiliki keseimbangan yang baik saat berlari, sehingga memungkinkan mereka untuk menghindari cabang-cabang rendah dan penghalang lainnya di hutan.

Keahlian berlari ini sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, terutama karena mereka tinggal di habitat hutan yang penuh dengan predator darat. Terlebih hutan-hutan yang padat di Amerika Selatan menyediakan banyak tempat persembunyian sehingga burung ini bisa bergerak dengan cepat tanpa harus membuang energi yang besar untuk terbang. 

2. Grey-winged trumpeter memiliki suara seperti trompet

Grey-winged Trumpeter (commons.wikimedia.org/Paul Harrison)

Nama 'trumpeter' merujuk pada suara mereka yang keras dan menggema seperti trompet. Suara tersebut sering digunakan untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya atau sebagai tanda peringatan ketika ada bahaya di sekitar mereka. Suara keras ini sangat bergema di dalam hutan, sehingga suara yang mereka hasilkan tersebut menjadi alat komunikasi yang efektif di lingkungan yang penuh dengan vegetasi lebat dan padat.

Selain digunakan untuk komunikasi internal, suara ini juga berfungsi sebagai cara untuk menunjukkan dominasi atau memperingatkan predator yang mendekat. Suara mereka yang kuat bisa membuat predator enggan mendekati kelompok tersebut. 

3. Grey-winged trumpeter merupakan burung omnivora

Grey-winged Trumpeter (commons.wikimedia.org/Shazelya)

Sebagai hewan omnivora, Grey-winged trumpeter memakan berbagai jenis makanan. Karena burung ini lebih suka berjalan daripada terbang, saat mencari makan mereka akan memakan serangga dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Makanan utama mereka adalah buah-buahan, tetapi mereka juga berburu serangga, amfibi kecil, dan makhluk kecil lainnya yang ditemukan di tanah. 

Mereka menggunakan paruh mereka yang kuat untuk mengais-ngais tanah, mencari serangga atau invertebrata kecil yang tersembunyi di bawah daun atau tanah. Kombinasi diet buah dan serangga ini membuat mereka dapat bertahan hidup di berbagai kondisi, terutama saat ketersediaan buah-buahan berkurang.

4. Grey-winged trumpeter memiliki pertunjukan kawin yang unik dan berisik

Grey-winged Trumpeter (inaturalist.org/christoph_moning)

Musim kawin grey-winged trumpeter biasanya terjadi selama musim puncak berbuah di wilayah mereka. Melakukan sistem kawin poligini, grey-winged trumpeter betina memiliki lebih dari satu pasangan jantan. Saat kawin mereka melakukan tarian pacaran yang rumit dan berisik. Mereka melompat dan berjalan dengan sayap terbentang lebar sambil mengikuti atau mengelilingi satu sama lain dan bahkan terkadang salto. Seekor betina dominan akan kawin dengan hingga tiga pejantan dominan, kemudian bersarang dan bertelur di lubang pohon.

5. Grey-winged trumpeter menerapkan aloparental care

Grey-winged Trumpeter (inaturalist.org/christoph_moning)

Sebagai hewan sosial, grey-winged trumpeter memiliki kelompok sosial yang biasanya terdiri dari sepuluh hingga dua puluh individu. Mereka dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan kompak, bahkan mereka menerapkan pola reproduksi yang cukup unik di mana mereka menerapkan aloparental care. Mereka tidak hanya melibatkan pasangan utama untuk mengerami telur dan merawat anakan, tetapi juga anggota lain dalam kelompok sosial mereka. Umumnya anggota kelompok yang membantu terdiri dari lima burung atau lebih.

Betina biasanya bertelur 3 hingga 4 butir yang dierami selama beberapa minggu. Setelah menetas, anakan burung akan dirawat oleh pasangan induk dan anggota kelompok lainnya secara bergantian. Pola kerja sama ini meningkatkan peluang kelangsungan hidup anak-anak mereka, terutama di lingkungan hutan yang penuh dengan ancaman.

Grey-winged trumpeter mengandalkan sebagian besar hidup mereka di daratan dengan melibatkan kerja sama kelompok dan kemampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan hutan. Namun, sayangnya habitat mereka yakni hutan hujan Amazon kini menghadapi ancaman serius akibat kerusakan yang terus terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nessa Rafilla
EditorNessa Rafilla
Follow Us