Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Merak Palawan, Burung Endemik Filipina Ikon Penjaga Ekosistem

Ilustrasi burung merak palawan (commons.m.wikimedia.org/Francesco Veronesi)

Salah satu burung dengan bulu yang cantik dan unik adalah merak. Kalian pasti tahu hal itu bukan? burung merak merupakan burung liar yang mendiami hutan-hutan sebagai tempat alami untuk mereka. Dan beragam spesies burung merak yang mendiami beberapa negara di Asia, salah satunya di Filipina. 

Namanya burung merak palawan, yang merupakan spesies burung endemik pulau Palawan, Filipina. Dimana burung ini disebut tercantik di dunia bersama spesies merak lainnya. Karena warna-warni perpaduan bulunya. Bahkan disebut sebagai ikon salah satu kota di provinsi Palawan. Seperti apa fakta spesies burung merak ini? Simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Keluarga Phasianidae

Ilustrasi Phasianidae (commons.m.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Berdasarkan klasifikasi, burung merak palawan termasuk dalam keluarga Phasianidae. Keluarga ini tergolong dalam keluarga ayam juga burung seperti ayam hutan, burung pegat, ayam hutan hias, burung puyuh serta merak itu sendiri dan sebagainya. Nama ilmiahnya Polyplectron napoleonis. Ukuran spesies ini adalah sedang, berat tubuhnya sekitar 500-600 gram dengan panjang sekitar 45-55 cm. 

2. Habitat

Ilustrasi peta Pulau Palawan, Filipina (commons.m.wikimedia.org/Hellerick)

Seperti namanya, spesies burung merak ini dapat ditemukan di provinsi Palawan, Filipina. Tempat tersebut merupakan kepulauan yang menarik dan menjadi habitat mereka. Dilansir dalam website Rosamond Gifford Zoo, merak palawan hidup liar di dalam hutan hujan. Yang mendiami dataran rendah lembap sekitar 800 mdpl dengan kepadatan pohon yang besar sebagai tempat tinggal populasi mereka. 

Di tempat tersebut pula mereka mendapatkan makanannya untuk kelangsungan hidup. Mereka adalah hewan omnivora. Makanannya seperti biji-bijian, buah beri, larva serangga, rayap, katak kecil, cacing dan moluska. 

3. Simbol masyarakat Palawan

Ilustrasi burung merak palawan sebagai ikon (commons.m.wikimedia.org/Puerto Princesa Government)

Keunikan dan keistimewaan dari burung merak palawan menjadikannya ikon bagi kota di Palawan, Filipina. Hal ini disebutkan dalam website Internasional A Rocha Conservation and Hope, dalam budaya masyarakat Palawan, spesies ini memiliki makna tersendiri bagi mereka. 

Bahkan dijadikan sebagai lambang resmi di Kota Puerto Princesa, Provinsi Palawan, Filipina. Penggunaannya sebagai ikon kota tersebut dikarenakan berkaitan dengan upaya konservasi bagi spesies burung ini. Selain itu, juga upaya perlindungan bagi semua fauna yang ada dan terancam punah dalam ekosistem disana. 

4. Penampilan jantan dan betina yang berbeda

Ilustrasi burung merak palawan betina (commons.m.wikimedia.org/SuperJew)

Burung jantan dan betina memiliki tampilan begitu berbeda. Warna bulu pada jantan lebih terlihat cerah dan betina lebih kusam. Warna bulu jantan lebih seperti bercahaya. Dilansir dalam website Animalia, jantan memiliki jambul dengan punggung berwarna biru ungu warna warni, yang terlihat hijau pirus metalik. Pada dada dan perut berwarna hitam tua. Bulu ekornya tegak dan melebar ke samping. Dimana warna bulu ekor memantulkan cahaya dan bulu ekor bagian atas ditandai dengan pola ocelli (berbentuk mata). 

Sedangkan pada betina bulu kontur memiliki warna lumpur keruh. Sedangkan bulu dadanya berwarna sepia gelap. Betina juga terdapat pola ocelli yang begitu menakjubkan. Keseluruhan warna bulu burung betina lebih mirip ke warna tanah. Sehingga hampir menyatu dengan warna alam disekitarnya. Memiliki ekor yang sama dengan jantan, namun tidak begitu menarik jika diperhatikan daripada burung jantan. Pada kepala betina juga terdapat jambul yang lebih pendek.  

Saat masih anakan burung, warnanya adalah seperti jahe cerah dan kayu manis dengan adanya tanda kuning yang menonjol. Sedangkan yang beranjak dewasa (remaja) pada tahun pertama, kedua jenis kelamin lebih mirip induk betina. Dan pada tahun kedua, burung jantan remaja akan lebih mirip dengan induk jantan. 

5. Siklus reproduksi

Ilustrasi burung merak palawan yang cantik (commons.m.wikimedia.org/Llimchiu)

Saat musim kawin tiba, burung jantan akan merayu burung betina. Biasanya akan dilakukan lewat komunikasi dan gerakan oleh burung jantan. Sistem perkawinannya adalah monogami, yaitu pejantan hanya memilih satu betina. Dan nantinya mereka akan membesarkan anak-anak mereka bersama. 

Dilansir dalam website Internasional A Rocha Conservation and Hope, saat burung jantan merayu betina, pejantan akan memberikan sepotong makanan didepan betina. Jika betina menerima, burung jantan akan memposisikan tubuhnya sedemikian rupa hingga terlihat bulunya yang berwarna-warni. Biasanya bulu ekornya tampak berdiri dan terlihat sangat indah. Lalu mengeluarkan suara seperti mendesis dan berjalan mondar-mandir disekitar betina. Ketika betina benar-benar menerima, mereka akan menjadi pasangan. 

Burung jantan biasanya matang seksual pada usia 3 tahun. Sedangkan betina akan bertelur pada usia 2 tahun. Telur yang dihasilkan burung betina biasanya berjumlah dua butir. Lalu betina akan mengeraminya selama 18-22 hari. Anak burung akan dibesarkan oleh kedua orangtuanya sampai usia dua tahun. Pejantan akan menjaga sarang dan sangat agresif saat masa reproduksi berlangsung. 

6. Kebiasaan

Ilustrasi burung merak palawan yang disebut pemalu (commons.m.wikimedia.org/SuperJew)

Burung merak palawan disebut spesies burung yang pemalu. Burung yang disebut indah ini akan menghindar, bahkan pergi cepat tanpa jejak jika mendeteksi adanya bahaya. Dilansir dalam website Rosamond Gifford Zoo, mereka memiliki rentang hidup sekitar 15 tahun di penangkaran. Namun, tidak diketahui pasti rentang hidupnya di alam liar. Spesies ini akan menakuti predator dengan pola seperti mata (ocelli) yang ada di bulu ekornya dan membuat bulu ekor tampak berdiri ke arah vertikal. 

7. Status konservasi

Ilustrasi penangkaran burung merak palawan (commons.m.wikimedia.org/DickDaniels)

Beberapa faktor disebut menyebabkan berkurangnya populasi burung merak palawan. Perburuan dan perdagangan adalah salah satu penyebabnya. Selain itu, juga hilangnya habitat karena penggundulan hutan, pembukaan lahan pertanian dan penebangan kayu. Sehingga, spesies ini berstatus Rentan dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN (Internasional Union for Conservation of Nature) pada tahun 2018. 

Meskipun disebut rentan, namun ada upaya konservasi dengan penangkaran maupun pemulihan habitat. Diharapkan populasinya bisa bertambah atau setidaknya menjaga populasi burung merak palawan yang ada. Sangat disayangkan jika burung secantik ini mengalami kepunahan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us