Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kotor, Kota Tua Montenegro yang Tersembunyi di Balik Gunung

Our Lady of Health, church, Kotor bay, Montenegro
our lady of health, church, Kotor bay, Montenegro (commons.wikimedia.org/User:Ggia)
Intinya sih...
  • Dikelilingi tembok benteng yang menjalar naik ke gunung setinggi lebih dari 250 meter, membentuk jalur zigzag sepanjang 4,5 kilometer.
  • Jalanannya berliku-liku tanpa pola jelas, menciptakan suasana misterius yang menawan dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
  • Kotor pernah dikuasai banyak bangsa dalam sejarah, meninggalkan jejak budaya unik di seluruh kota dan merayakan festival laut tertua di Eropa setiap tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Terletak di Teluk Kotor yang tenang, kota kecil Kotor di Montenegro menyimpan sejarah panjang dan keindahan yang seolah terperangkap dalam waktu. Dikelilingi pegunungan curam dan laut biru Adriatik, kota ini terlihat seperti lukisan hidup dari abad pertengahan. Setiap sudut jalannya menampilkan perpaduan budaya Romawi, Venesia, dan Balkan yang bertahan selama berabad-abad.

Meskipun ukurannya kecil, Kotor punya daya pikat besar bagi penjelajah sejarah dan pencinta arsitektur kuno. Kota ini sempat menjadi pusat maritim penting di masa kekaisaran Venesia, yang meninggalkan warisan seni dan bangunan megah. Berikut 5 fakta menarik kota yang tersembunyi di balik gunung ini.

1. Dikelilingi tembok benteng yang menyusuri gunung

Forteresse de Kotor
forteresse de Kotor (commons.wikimedia.org/Gzzz)

Benteng Kotor bukan hanya berdiri di sekitar kota, tapi juga menjalar naik ke gunung setinggi lebih dari 250 meter. Dilansir Lonely Planet, struktur batu ini membentuk jalur zigzag sepanjang 4,5 kilometer yang terlihat megah dari kejauhan. Dari atas benteng, pengunjung bisa melihat panorama spektakuler Teluk Kotor yang dijuluki fjord Mediterania.

Pembangunan benteng ini dimulai sejak abad ke-9 dan diperluas oleh Republik Venesia pada abad ke-15. Selama berabad-abad, tembok tersebut berfungsi melindungi kota dari serangan laut dan penjajah. Kini, jalur pendakiannya menjadi ikon wisata paling menantang di Montenegro.

2. Jalanannya seperti labirin abad pertengahan

Bay of Kotor, Montenegro
bay of Kotor, Montenegro (commons.wikimedia.org/kallerna)

Kotor terkenal karena tata kotanya yang berliku-liku tanpa pola jelas—seolah dirancang untuk membuat pengunjung tersesat. National Geographic menyebutkan bahwa jalan sempit, lorong batu, dan alun-alun tersembunyi menciptakan suasana misterius yang menawan. Tidak heran jika banyak wisatawan menyebut Kotor sebagai labirin Venesia di Balkan.

Desain rumit ini sebenarnya dibuat dengan alasan pertahanan. Struktur berliku membuat pasukan musuh sulit menyerbu langsung ke jantung kota. Kini, jalan-jalan kecil ini justru menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin tersesat dengan indah di masa lalu.

3. Warisan arsitektur Venesia yang masih terjaga

The Cathedral of Saint Tryphon in Kotor
the cathedral of Saint Tryphon in Kotor (commons.wikimedia.org/Geotiger18)

Selama hampir 400 tahun, Kotor berada di bawah kekuasaan Republik Venesia. UNESCO World Heritage Centre menginformasikan bahwa pengaruh arsitektur Italia terlihat jelas di fasad bangunan, menara lonceng, hingga jendela batu bergaya gotik. Gereja Saint Tryphon yang dibangun tahun 1166 menjadi simbol kuat warisan Venesia di kota ini.

Yang menarik, masyarakat Kotor tetap mempertahankan desain aslinya meskipun modernisasi mulai masuk. Pemeliharaan dilakukan dengan sangat hati-hati agar bahan dan warna batu tetap otentik. Karena itulah, kota ini sering dijuluki Venesia kecil tanpa kanal.

4. Pernah dikuasai banyak bangsa dalam sejarah

 Historical Region of Kotor
historical region of Kotor (commons.wikimedia.org/Yamen)

Kotor adalah kota yang sering berganti bendera. Dilansir Britannica, sepanjang sejarahnya, kota ini pernah berada di bawah kekuasaan Romawi, Bizantium, Venesia, Austria-Hungaria, hingga Yugoslavia. Setiap masa pemerintahan meninggalkan jejak budaya, bahasa, dan seni yang kini berpadu unik di seluruh kota.

Campuran pengaruh itu terlihat dari gereja Katolik dan Ortodoks yang berdiri berdampingan, serta festival yang memadukan unsur Latin dan Slavia. Masyarakat lokal bangga dengan keberagaman itu dan menjadikannya identitas tersendiri. Inilah yang membuat Kotor terasa seperti museum hidup lintas peradaban.

5. Rumah bagi salah satu festival laut tertua di Eropa

Boka Night, boats
boka night, boats (commons.wikimedia.org/Miomir Magdevski)

Setiap tahun, Kotor merayakan Boka Night, festival laut yang sudah ada sejak abad ke-18. Dalam perayaan ini, kapal-kapal dihias lampu warna-warni dan berparade di Teluk Kotor sambil diiringi musik tradisional. Malam itu, seluruh kota bersinar seperti pesta cahaya di tengah laut.

Festival ini awalnya digelar oleh para pelaut lokal sebagai penghormatan pada dewa laut dan perlindungan mereka dari badai. Kini, Boka Night menjadi simbol kebanggaan Kotor dan bukti kuat hubungan warganya dengan laut. Tradisi ini memperlihatkan bagaimana sejarah maritim masih hidup di hati penduduk hingga kini.

Selama berabad-abad, Kotor berhasil bertahan dari perang, kekuasaan, dan waktu—tapi tak pernah kehilangan jiwanya. Kota ini adalah cermin tentang bagaimana sejarah bisa hidup berdampingan dengan kehidupan modern. Di antara dinding batu dan semilir laut Adriatik, Kotor terus berbisik: masa lalu tak pernah benar-benar hilang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Danau Natron, Neraka Indah yang Jadi Surga Flamingo

10 Nov 2025, 16:29 WIBScience