Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Buaya Siamese, Hewan Asli Asia Tenggara

ilustrasi buaya siamese (commons.wikimedia.org/Supanut Arunoprayote)
ilustrasi buaya siamese (commons.wikimedia.org/Supanut Arunoprayote)

Buaya siamese atau disebut juga sebagai Crocodylus Siamensis merupakan salah satu spesies buaya yang dikenal dengan beberapa sebutan lainnya, seperti buaya siam dan the Singapore small-grain. 

Buaya air tawar yang satu ini biasa ditemukan di wilayah Asia Tenggara, beberapa di antaranya Kamboja, Laos, Malaysia Timur, Myanmar, Thailand, Vietnam, Brunei, dan Indonesia. 

Tetapi, sebenarnya buaya siamese ini berasal dari Vietnam, Laos, Kamboja, dan Thailand. Buaya siamese memiliki ukuran sedang, bagian moncong yang panjang dan ramping.

Selain itu, buaya siamese juga terlihat memiliki jambul tinggi dan terlihat keras yang terletak di belakang mata mereka. Nah, bagi kamu yang ingin mengenal buaya siamese, ketahui faktanya di bawah ini!

1. Salah satu buaya yang terancam punah

ilustrasi buaya (commons.wikimedia.org/SuperJew)
ilustrasi buaya (commons.wikimedia.org/SuperJew)

Buaya siamese termasuk hewan yang terancam punah. Hal ini terlihat dari jumlah buaya siamese yang semakin menurun. Seperti keberadaan buaya siamese di Kamboja Barat Daya, terdapat sekitar 200 hingga 400 ekor buaya siamese.

Begitu juga di Thailand, populasi buaya siamese semakin berkurang. Serta di Vietnam pun diperkirakan buaya siamese terdapat 100 ekor saja. Sementara di Cat Tien National Park terdapat sekitar 200 ekor buaya siamese.

Jika dilihat berdasarkan data dari IUCN (International Union for Conservation of Nature), jumlah buaya siamese dewasa sekitar 500 hingga 1000.

2. Buaya siamese melakukan komunikasi dengan cara yang unik

potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Marco Almbauer)
potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Marco Almbauer)

Buaya siamese terlihat menyeramkan dan memiliki cara komunikasi tergolong unik, yakni menggunakan suara hingga aroma yang berasal dari empat kelenjar  tubuh mereka. Ketika buaya siamese diberi makan, mereka akan mengeluarkan suara yang cukup nyaring. 

Sedangkan buaya siamese dewasa akan membuat suara yang sangat kencang, dalam, serta berulang-ulang. Biasanya buaya siamese dewasa lainnya akan ikut bersuara juga.

3. Proses reproduksi yang menarik

potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Supanut Arunoprayote)
potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Supanut Arunoprayote)

Buaya siamese berkembang biak saat musim hujan tiba, yaitu sekitar bulan April dan Mei. Nantinya, para betina akan membangun sebuah gundukan sarang yang akan digunakan untuk menyimpan telur sebanyak 20 hingga 50 telur.

Sarang tersebut akan dijaga oleh betina hingga waktu menetas pun tiba setelah menunggu kurang lebih 80 hari. Setelah itu, ibu buaya siamese akan menggali gundukan sarang dan mengeluarkan anak-anaknya.

Sang ibu akan membawa anak-anaknya ke air. Tetapi, sayangnya, tidak diketahui apakah sang ibu akan menjaga anak-anaknya setelah menetas.

4. Buaya siamese menjadi simbol demokrasi di beberapa negara Asia Tenggara

potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/KAI LARS SCHERER)
potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/KAI LARS SCHERER)

Ternyata buaya siamese digunakan sebagai simbol yang disebut sebagai simbol buaya siamese. Maksud dari simbol yaitu sebagai lambang terhadap terjadinya persatuan dan demokrasi.

Fakta menarik buaya siamese lainnya yaitu ketika mereka kehilangan gigi, karena bisa tergantikan sangat cepat. Maka dari itu, buaya bisa memiliki gigi sekitar 8000 buah selama mereka hidup. Wah, menarik sekali!

5. Penyebab buaya siamese menjadi hewan yang terancam punah

potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Rigelus)
potret buaya siamese (commons.wikimedia.org/Rigelus)

Menjadi salah satu hewan terancam punah, pastinya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal ini. Diketahui buaya siamese sering diburu untuk diambil kulitnya, begitu juga telur-telurnya. 

Selain itu, ancaman terbesar lainnya karena buaya siamese kehilangan habitat utama mereka.

Penyebabnya yaitu seret pasir dan bendungan pembangkit listrik tenaga air yang sudah merusak habitat aslinya. Maka dari itu, eksistensi buaya siamese pun semakin sedikit dan semakin berkurang.

Karena populasi yang kian berkurang, saat ini buaya siamese tinggal di peternakan buaya atau taman nasional agar bisa dilindungi. Kita doakan yang terbaik untuk buaya siamese agar tidak punah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us