Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Spiranthes Spiralis, Anggrek Liar Kecil di Padang Rumput Eropa

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Eleftherios Katsillis)
Intinya sih...
  • Anggrek liar Spiranthes spiralis adalah salah satu anggrek terkecil di Eropa
  • Bunga anggrek ini memiliki susunan bunga berbentuk spiral dan tumbuh di padang rumput kering
  • Spiranthes spiralis mekar di akhir musim panas hingga gugur, dan tergolong spesies dilindungi di beberapa negara Eropa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Spiranthes spiralis adalah salah satu anggrek liar terkecil di Eropa yang sering luput dari perhatian karena ukurannya yang mungil. Meski demikian, spesies ini memiliki keindahan unik melalui susunan bunganya yang berpilin rapi di sepanjang batang. Anggrek ini umumnya ditemukan di padang rumput alami yang relatif kering dan terbuka.

Berbeda dengan kebanyakan anggrek yang mekar pada musim semi atau awal musim panas, Spiranthes spiralis justru berbunga pada akhir musim panas hingga musim gugur. Waktu berbunga yang tidak biasa ini membuatnya memiliki peran ekologi tersendiri dalam ekosistem padang rumput Eropa. Berikut 5 fakta menarik bunga anggrek liar yang mungil ini.

1. Anggrek liar berukuran kecil

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Patrice D'Onofrio)

Spiranthes spiralis termasuk anggrek berukuran kecil dengan tinggi umumnya hanya sekitar 7-20 cm. Dilansir first-nature, ukurannya yang mungil membuat tanaman ini mudah terlewatkan di antara rerumputan padang rumput. Namun, bentuknya yang tegak memudahkan pengamatan saat sedang berbunga.

Batangnya ramping dan tidak bercabang, menopang deretan bunga kecil berwarna putih. Daun biasanya muncul dalam bentuk roset di bagian pangkal tanaman. Ciri ini membantu membedakannya dari spesies anggrek liar lain yang hidup di habitat serupa.

2. Susunan bunga berbentuk spiral

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Daniel Santos Marques)

Ciri paling khas dari Spiranthes spiralis adalah susunan bunganya yang berpilin membentuk spiral di sepanjang batang. Pola spiral ini bisa berputar searah atau berlawanan arah jarum jam. Struktur inilah yang mengilhami nama genus Spiranthes, yang berarti bunga spiral.

Dilansir first-nature, setiap bunga berukuran kecil namun memiliki aroma lembut yang manis. Aroma ini berfungsi menarik serangga penyerbuk seperti lebah kecil. Kombinasi visual dan aroma membuatnya efektif meski ukuran bunganya terbatas.

3. Habitat padang rumput kering

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Patrice D'Onofrio)

Anggrek ini tumbuh terutama di padang rumput kering, lahan kapur, dan area berumput dengan tanah miskin nutrisi. Mengutip Botanical Society of Britain & Ireland, kondisi tanah yang tidak subur justru menguntungkan Spiranthes spiralis karena mengurangi persaingan dengan tanaman besar. Habitat seperti ini biasanya terbentuk melalui penggembalaan tradisional atau pemotongan rumput ringan.

Tanaman ini sensitif terhadap perubahan penggunaan lahan. Intensifikasi pertanian dan pemupukan berlebih dapat menyebabkan hilangnya populasi lokal. Oleh karena itu, keberadaannya sering digunakan sebagai indikator habitat padang rumput yang terjaga secara alami.

4. Mekar di akhir musim panas hingga gugur

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Attila Steiner)

Spiranthes spiralis berbunga dari akhir musim panas hingga awal musim gugur, biasanya antara Agustus hingga Oktober. Natural Lizard menyebutkan bahwa waktu berbunga ini cukup unik dibandingkan sebagian besar anggrek Eropa lainnya. Mekarnya bunga sering bertepatan dengan mulai menguningnya rerumputan padang rumput.

Periode berbunga yang terlambat ini memberi keuntungan ekologi tertentu. Penyerbuk yang masih aktif di akhir musim panas memiliki sumber nektar tambahan. Dengan demikian, anggrek ini tetap berperan dalam jaringan penyerbukan meski musim hampir berakhir.

5. Status konservasi dan ancaman

Spiranthes spiralis
spiranthes spiralis (inaturalist.org/Sylvain G)

Di beberapa negara Eropa, Spiranthes spiralis tergolong spesies yang dilindungi. Mengutip Botanical Society of Britain & Ireland, populasinya mengalami penurunan akibat hilangnya habitat padang rumput tradisional. Perlindungan habitat menjadi kunci utama dalam upaya konservasinya.

Upaya konservasi biasanya melibatkan pengelolaan lahan secara ekstensif. Praktik seperti penggembalaan ringan dan pemotongan rumput yang terjadwal membantu menjaga kondisi habitat ideal. Pendekatan ini juga mendukung keanekaragaman hayati lain di ekosistem padang rumput.

Spiranthes spiralis menunjukkan bahwa keindahan alam tidak selalu hadir dalam ukuran besar dan mencolok. Anggrek kecil ini memiliki adaptasi unik yang erat kaitannya dengan padang rumput Eropa yang semakin langka. Melestarikan habitatnya berarti menjaga keseimbangan ekosistem dan warisan keanekaragaman hayati Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Blue Eyed Grass, Tanaman Mirip Rumput dari Keluarga Iris

19 Des 2025, 20:49 WIBScience