5 Fakta Menarik dari Corsac, Spesies Rubah Bertubuh Mungil!

Sebagian besar populasi dari rubah corsac tersebar luas di wilayah Asia bagian tengah tepatnya di negara Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan. Namun, sebagian kecil dari populasi hewan ini juga terdapat di Iran bagian utara, Cina dan Rusia. Dilansir dari laman Animalia.Bio, rubah corsac sangat suka hidup di wilayah stepa yaitu dataran padang rumput yang memiliki curah hujan sedikit dengan daerah yang lebih terbuka.

Selain itu, spesies rubah ini juga mendiami daerah semi-gurun, pegunungan hingga wilayah bersalju. Umumnya mereka hidup di daerah yang jauh dari pemukiman manusia agar hewan ini tidak terganggu.

Di alam liar, rubah corsac hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Mereka termasuk hewan nokturnal yang memilih berburu makanan di malam hari. Pada musim dingin, rubah ini akan berimigrasi ke wilayah selatan dengan menempuh jarak hingga 600 kilometer. Rubah corsac akan berlindung di liang tanah saat cuaca buruk atau menghindari predator buas. Mereka membuat sarang sendiri dengan menggali lubang di tanah atau mengambil alih sarang hewan lainnya.

Rubah corsac dikenal dengan kemampuan memanjatnya yang sangat handal namun memiliki kecepatan lari yang lambat sehingga hewan ini sangat mudah di kejar oleh anjing liar.

Dari segi penampilan, rubah corsac memiliki ukuran badan yang lebih kecil dari kebanyakan spesies rubah pada umumnya. Dilansir dari laman Animaldiversity, hewan ini ditutupi bulu berwarna abu-abu pada bagian wajah serta kombinasi bulu berwarna putih dan kuning dari bagian bawah dagu hingga kaki dengan intesitas yang sangat lebat.

Sedangkan panjang kepala hingga badan dari rubah corsac memiliki panjang 50-60 cm dan ekor 25-35 cm. Yang menjadikan hewan ini terlihat sangat menawan adalah rubah corsac memiliki telinga yang besar dan runcing.

Musim kawin dari rubah corsac akan berlangsung pada bulan Januari hingga Maret. Mereka termasuk hewan monogami yang berkembangbiak dengan satu pasangan. Saat musim kawin tiba, biasanya sang jantan akan saling berkelahi untuk memperebutkan betina.

Dalam satu kali masa persalinan, rubah corsac betina mampu melahirkan 2 hingga 6 ekor bayi. Anak yang baru lahir mempunyai bulu berwarna coklat muda dan akan berubah menjadi kekuningan seiring dengan bertambahnya usia mereka.

Di alam liar, rubah corsac mampu bertahan hidup antara usia 9 hingga 13 tahun. Hewan ini pernah diburu dan dibunuh secara besar-besaran pada abad ke-19 untuk diambil bulunya dan diperjualbelikan. Memiliki lari yang lambat membuat mereka sangat mudah ditangkap.

Tidak ada data pasti yang menyebutkan jumlah populasi dari rubah corsac saat ini di habitat aslinya. Mereka bertahan hidup dengan memangsa berbagai hewan mamalia kecil seperti tikus, tupai dan kelinci.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari rubah corsac yang memiliki bulu yang indah. Selain sering diburu, perusakan habitat asli dari hewan ini menjadi salah satu penyebab populasi mereka semakin berkurang.