5 Fakta Menarik Heliconia, Tanaman dengan Bentuk Mirip Paruh Beo!

Apakah kamu pernah melihat tanaman hias berwarna merah cerah yang menyerupai paruh burung beo atau capit lobster? Yap, itu adalah heliconia! Morfologinya yang unik membuatnya menjadi tanaman favorit bagi pecinta tanaman hias. Heliconia merupakan spesies yang berasal dari Amerika Tropis dan Kepulauan Pasifik hingga Indonesia, hidup di hutan hujan atau daerah tropis basah.
Nama heliconia ternyata berasal dari nama gunung yaitu gunung Helicon. Dalam mitologi Yunani, gunung Helicon menjadi tempat kedudukan para Muses yang tetap awet muda dan cantik selamanya. Kira-kira adakah hubungan antara arti nama dengan tanaman ini? Penasaran? Yuk simak penjelasan lengkapnya mengenai fakta menarik heliconia di artikel ini!
1.Pernah digolongkan sebagai keluarga pisang (Musaceaae)

Bentuk daunnya yang mirip dengan daun pisang membuat heliconia sempat digolongkan ke dalam keluarga pisang yaitu Musaceae. Namun, bunga yang sangat berbeda dan unik, membuat tanaman ini akhirnya dikategorikan dalam famili tersendiri, yaitu Heliconiaceae. Jika dilihat sekilas, tanaman ini memang seperti perpaduan antara pisang dan jahe, yah!
2. Batangnya bisa mencapai ketinggian 9 meter

Heliconia punya ukuran dari sedang hingga besar, bahkan bisa tumbuh hingga 9 meter! Batangnya termasuk batang semu (pseudostem), yang terbentuk dari tumpukan pangkal daun. Daunnya memiliki bentuk memanjang, ujung runcing, dan pangkalnya yang tidak simetris. Warna daun biasanya hijau, tapi beberapa spesies ada yang memiliki warna daun kombinasi hijau dan merah di bagian bawahnya, kadang juga dilapisi lilin putih.
Nah, heliconia ini punya tiga tipe susunan daun, lho! Tipe musoid memiliki daun berdiri tegak dengan tangkai panjang yang mirip pisang. Tipe zingiberoid memiliki daun mendatar dengan tangkai pendek, mirip jahe. tipe cannoid memiliki daun miring dengan tangkai pendek hingga sedang yang mirip Canna.
Dilansir Winconsin Horticulture, ketika dewasa, tanaman akan menghasilkan satu rangkaian bunga (inflorescence) yang biasanya tumbuh di ujung tunas. Struktur dari rangkaian bunga heliconia terdiri dari peduncle (bagian batang antara pangkal daun terakhir dan bract paling bawah), bract (kelopak bear warna-warni terdapat bunga di dalamnya), rachis (bagian penghubung antara bract satu dengan lainnya), dan bunga (berukuran kecil yang tersembunyi di dalam setiap bract). Rangkaian bunga ini bisa berdiri tegak atau menggantung ke bawah. Bedanya, heliconia tegak punya bract yang mengarah ke atas, sedangkan Heliconia menggantung punya bract yang mengarah ke tanah.
3. Bunganya bisa bertahan awet ketika mekar

Rangkaian bunga (inflorescence) heliconia bisa bertahan mulai dari beberapa hari hingga beberapa bulan. Wah, pantas saja namanya heliconia yang merujuk pada awet muda, ternyata karena hal ini rupanya. Namun, setelah inflorescence ini berhenti memproduksi bunga dan buah, bagian ini akan mengering, berubah coklat dan membusuk, kemudian diikuti seluruh tunas akan mati. Namun, jangan khawatir karena tunas baru akan tumbuh dari rizom sebagai generasi berikutnya!
4.Terdapat lebih dari 200 spesies dengan bract warna-warni

Dilansir Britannica, heliconia (genus Heliconia) menjadi genus satu-satunya dari famili Heliconiaceae. Diketahui hingga saat ini terdapat sekitar 200 spesies heliconia dan sebagian besar memiliki bracts berwarna cerah, mulai dari merah, kuning, jingga dan lain-lain. Bract memiliki permukaan halus maupun berbulu (fuzzy), tergantung jenisnya. Dalam satu bract, bisa terdapat hingga 50 bunga kecil yang tersembunyi di dalamnya, lho!
5.Menjadi sumber makanan dan tempat berlindung hewan

Heliconia ini selain menjadi tanaman hias yang cantik, ternyata kehadirannya juga menjadi hal penting bagi hewan, lho! Heliconia dijadikan sumber makanan dan tempati berlindung bagi banyak hewan. Burung kolibri memanfaatkan tanaman ini untuk bersarang yang digantung pada sobekan daun heliconia. Daun heliconia yang masih menggulung pun jadi tempat persembunyian yang sempurna bagi laba-laba, katak, dan kelelawar jenis disk-winged. Larva dari kupu-kupu burung hantu (Calingo spp.) juga menjadikan daun tanaman ini sumber makanan utama mereka.
Bagaimana, menarik bukan fakta-fakta heliconia ini? Ternyata heliconia bukan sekadar tanaman hias biasa, tapi juga berperan bagi makhluk hidup lainnya. Bunganya yang awet lama membuatnya menjadi incaran para pencinta tanaman hias. Apakah setelah membaca kamu juga tertarik dengan tanaman ini?