6 Fakta Burung Dodo, Kepunahannya Disebabkan oleh Kedatangan Manusia

Burung dodo (Raphus cucullatus) merupakan salah satu spesies burung yang sudah punah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Meski namanya adalah burung, dodo pada kenyataannya tidak memiliki kemampuan terbang seperti kebanyakan burung yang kita ketahui. Sebaliknya, spesies ini bisa berlari dengan cepat dan memiliki tubuh yang kuat dan tangguh.
Sayangnya, keberadaan dodo saat ini sudah tidak dapat lagi kita lihat secara langsung. Penyebab utamanya adalah karena kedatangan manusia ke habitat alami dodo. Lalu, apa yang manusia lakukan sampai burung satu ini punah tanpa menyisakan satupun? Simak penjelasannya dalam fakta menarik dodo berikut ini.
1. Sebelumnya hanya bisa ditemukan di Mauritius

Sebelum kepunahannya, burung satu ini hidup dan tersebar di Mauritius. Mauritius sendiri adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, sekitar 1.126 km dari Madagaskar. Semasa hidupnya burung ini hanya bisa ditemukan di pulau ini saja dan tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Dodo tidak termasuk ke dalam jenis burung yang bisa terbang. Sebaliknya, spesies ini memiliki tubuh yang tinggi, mencapai 1 meter, dan berat mencapai 23 kg. Ciri utama dari spesies burung yang tidak bisa terbang ini adalah bulunya yang berwarna abu-abu dan cokelat dengan sepasang sayap kecil serta paruh besar dan tebal.
2. Memiliki hubungan saudara dengan merpati

Meski merupakan burung yang tidak bisa terbang, dodo pada kenyataannya berasal dari nenek moyang yang memiliki kemampuan terbang. Dalam taksonominya, dodo merupakan anggota dari ordo Columbiformes dengan famili Columbidae. Burung lain yang tergabung dalam famili ini salah satunya adalah merpati.
Namun, setelah melewati proses evolusi yang sangat panjang, dodo akhirnya kehilangan kemampuan terbangnya dan dikenal sebagai burung yang berlari dengan dua kaki. Penyebab utama dari evolusi ini adalah karena di habitat alaminya dodo tidak memiliki predator satu pun. Dengan begitu, insting survival hewan ini tidak teraktifkan dan kehidupan damai mengubah spesies ini menjadi burung yang tidak bisa terbang.
3. Dodo terakhir terlihat pada tahun 1662

Saat ini dodo sudah dinyatakan punah dengan penampakan terakhirnya terlihat pada tahun 1662, dilansir Live Science. Sebelumnya, hewan ini hidup dengan damai di pulau Mauritius. Selain tidak memiliki predator, pulau-pulau di sekitar Mauritius juga tidak dihuni manusia secara permanen, sehingga membuat kehidupan dodo tetap damai dan alami.
Sayangnya pada tahun 1600-an, Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) datang ke Mauritius dan mulai membuat pemukiman. Kedatangan manusia ke Mauritius ini juga membawa predator asing yang membuat dodo kesulitan bertahan hidup. Tidak hanya itu, penebangan hutan untuk dibuat pemukiman juga membuat hidup burung dodo semakin sulit. Karena hal ini, dodo mengalami penurunan populasi hingga akhirnya punah dan tidak bisa ditemukan lagi.
4. Penyebab utama kepunahan dodo

Kepunahan burung dodo memang diawali dengan kedatangan manusia ke Mauritius, namun, penyebab utama punahnya burung ini tidak hanya disebabkan oleh manusia. Kehidupan damai yang dimiliki oleh burung dodo membuat burung ini berkembang biak dengan lamban. Kombinasi perkembangbiakan yang lamban dan perubahan lingkungan yang terjadi secara cepat sejak kedatangan manusia membuat mereka sangat rentan.
Selain itu, spesies hewan baru, seperti tikus, kucing, babi, dan anjing, yang diperkenalkan ke habitat alami dodo seiring dengan kedatangan manusia juga menjadi salah satu faktor pendukung kepunahan dodo. Terlebih lagi, perburuna burung dodo oleh manusia juga menjadi faktor utama kenapa dodo bisa punah. Dilansir National Geographic, dodo diburu karena dagingnya dianggap sebagai hidangan lezat oleh para pelaut.
5. Hanya bertelur satu butir setiap kali kawin

Di atas sudah disebutkan bahwa burung dodo berkembang biak dengan lamban. Spesies ini hanya menciptakan satu butir telur setiap kali kawin. Hal ini tentunya didukung oleh nihilnya predator yang bisa memburu burung dodo. Meski sebelumnya hal ini berhasil mempertahankan keberadaan dodo di Mauritius, proses perkembangbiakan ini terbukti sama sekali tidak efektif ketika spesies baru dan predator serta manusia memasuki area mereka.
6. Daging dodo rasanya tidak mirip dengan daging ayam

Pada abad ketujuh belas, dodo banyak diburu untuk dikonsumsi dagingnya. Para pelaut menyukai daging dodo karena rasanya yang lezat. Meskipun begitu, disebutkan bahwa rasa daging dodo tidak mirip dengan daging ayam, meski sama-sama enak. Kelezatan dari daging dodo ini diperkirakan berasal dari pola makan mereka yang meliputi buah-buahan dan kacang-kacangan yang ada di Mauritius.
Sayangnya, burung dengan penampilan unik ini saat ini sudah tidak bisa lagi kita temui. Kepunahan mereka menjadi salah satu bukti bahwa kerusakan alam oleh manusia itu memang benar adanya.