Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Tanaman Sturt's Desert Pea, Bunga Lambang Australia Selatan

Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/Jim Bendon )

Benua Australia dikenal sebagai rumah bagi banyak sekali flora unik yang hanya bisa kita temukan disana. Salah satu flora cantik yang hanya dapat kita jumpai di benua ini adalah Sturt’s dessert pea (Swainsona formosa). Tanaman ini termasuk ke dalam keluarga Fabaceae yang dikenal dengan bunganya yang indah. Dengan kelopak bunga merah darah dan titik hitam mencolok di tengahnya, membuat bunga ini tidak hanya ikonik tetapi juga memiliki ssejarah dan keunikan yang menarik untuk dibahas.

Kira-kira kenapa yah Sturt’s dessert pea begitu istimewa? Ternyata selain dari morfologinya yang unik, tanaman ini juga memiliki sejarah dan kisah dibalik namanya. Penasaran kan? Yuk simak fakta menarik dari Sturt’s dessert pea selengkapnya di artikel ini!

1.Bunga ikonik yang menjadi lambang Australia Selatan

Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/Paul Balfe)

Tahukah kamu bahwa tanaman Sturt’s dessert pea ditetapkan sebagai bunga lambang negara bagian Australia Selatan, lho! Sturt’s dessert pea ditetapkan sebagai lambang flora negara bagian Australia Selatan sejak 23 November 1961. Walaupun demikian, tanaman ini tidak hanya ditemukan di Australia selatan, tetapi juga tersebar di seluruh wilayah Australia, kecuali Victoria dan Tasmania.

2.Tumbuh subur di habitat kering dan tandus

Habitus Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/Calistemon)

Dilansir Australian National Botanic Gardens, Sturt’s dessert pea merupakan tanaman endemik Australia yang hidup di daerah kering dan tandus. Tanaman ini tumbuh di habitat dengan curah hujan tahunan antara 125 hingga 250 mm. Habitat aslinya tumbuh di kondisi tanah berkapur dan berpasir yang terdapat di cekungan-cekungan kecil.

3. Memiliki morfologi unik

Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/Atwoxby)

Uniknya, Sturt’s dessert pea tumbuh merunduk dan menyebar dengan batang merayap yang panjangnya dapat mencapai 2 meter. Mereka memiliki kelopak bunga berwarna merah darah yang bentuknya mirip daun. Masing-masing bunga memiliki satu titik hitam mencolok yang berbentuk bulbous yang dikenal dengan nama ‘boss’. Bunganya tumbuh dalam kelompok yang terdiri dari enam hingga delapan bunga. Selain bunga berwarna merah, tanaman ini juga ada yang memiliki bunga berwarna putih dan merah muda keunguan. Daun Sturt’s dessert pea berwarna hijau kelabu yang tersusun secara spiral di sepanjang batangnya.

4.Namanya penuh dengan sejarah

Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/Kgbo)

Dulunya tanaman ini termasuk ke dalam genus Clianthus dan memiliki nama ilmiah Clianthus damperi. Namun, pada tahun 1990, tanaman ini mengalami klasifikasi ulang menjadi Swainsona formosa sebagai nama ilmiah resminya. Nama spesies ini diambil dari nama seorang ahli botani Inggris, Isaac Swainson. Nama spesiesinya, formosa, berasal dari bahasa Latin yang berarti indah. Sedangkan nama umumnya yaitu Sturt’s dessert pea, diambil dari nama seorang penjelajah Inggris yang menjelajahi Australia yaitu Charles Sturt yang menyebutkan keindahan bunga ini dalam jurnal penjelajahannya melansir dari NSW National Parks and Wildlife Service.

5.Bijinya dapat bertahan dalam kondisi yang lama di tanah

Sturt's desert pea (commons.wikimedia.org/MissMegido)

Dilansir ABC News, Sturt’s dessert pea ini memiliki biji yang kuat, lho! Bijinya ini mampu bertahan dalam kondisi dorman hingga mereka menemukan kondisi yang sesuai untuk memulai perkecambahannya. Lapisan bijinya yang keras berfungsi sebagai pelindung tetapi juga menjadi hambatan dal proses perkecambahannya. Oleh karena itu, ketika tanaman ini hendak ditanaman, bijinya perlu direndam terlebih dahulu di air panas agar bisa berkecambah. Tanaman ini mulai berbunga dari bulan Juni hingga Maret dengan masa berbunga yang bergantung pada hujan musiman.

Sturt’s desert pea ternyata bukan sekedar tanaman gurun biasa. Selain keindahan bunganya, tanaman ini termasuk tanaman yang tangguh dan punya biji yang kuat. Saat ini telah dikembang teknik kultur jaringan untuk memperbanyak Sturt’s desert pea. Potongan kecil dari jaringan batangnya ditanam pada mendia nutrisi dalam kondisi laboratorium steril. Metode ini telah berhail memproduksi tanaman identik dalam jumlah yang besar meskipun dari sejumlah kecil jaringan induk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitri Ismawati
EditorFitri Ismawati
Follow Us