Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Lhasa, Kota Suci Tibet yang Sangat Megah

potret Lhasa, Tibet
potret Lhasa, Tibet (unsplash.com/Raimond Klavins)
Intinya sih...
  • Potala Palace, istana megah di atas bukit merah
  • Jalan Barkhor, pusat kehidupan spiritual dan perdagangan
  • Kuil Jokhang, jantung religi Tibet
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lhasa, ibukota Tibet, bukan sekadar destinasi wisata biasa. Kota ini adalah pusat spiritual yang memadukan pesona alam pegunungan Himalaya dengan kekayaan budaya yang mengakar kuat. Setiap sudut Lhasa memancarkan aura sakral yang membuat siapa pun merasa berada di tempat yang benar-benar berbeda. Dari arsitektur kuno yang memukau hingga tradisi keagamaan yang terjaga ratusan tahun, Lhasa memiliki daya tarik yang tak bisa diabaikan.

Duduk di ketinggian lebih dari 3.600 meter di atas permukaan laut, Lhasa dijuluki sebagai “atap dunia.” Kehidupan di sini berjalan dengan ritme yang lebih tenang, seakan waktu melambat demi menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas. Perpaduan panorama alam yang megah, udara pegunungan yang tipis, serta ritual-ritual suci membuat Lhasa menjadi salah satu kota paling istimewa di dunia. Inilah lima fakta menarik yang membuat kota suci ini patut masuk dalam daftar destinasi impian.

1. Potala Palace, istana megah di atas bukit merah

potret Potala Palace, Lhasa
potret Potala Palace, Lhasa (unsplash.com/Mauricio Manzato)

Potala Palace adalah ikon Lhasa yang menjulang gagah di atas Bukit Merah. Bangunan berlapis putih dan merah ini pernah menjadi kediaman resmi Dalai Lama sebelum pengasingan. Arsitekturnya yang megah memadukan elemen budaya Tibet dengan desain istana tradisional yang penuh simbolisme. Setiap ruang di dalamnya menyimpan artefak berharga, patung suci, serta mural yang menceritakan sejarah panjang Tibet.

Dari kejauhan, Potala Palace terlihat seperti istana di negeri dongeng, namun semakin dekat, keagungan detailnya semakin memukau. Tangga-tangga curam yang mengarah ke puncak menjadi saksi bisu perjalanan spiritual para peziarah. Berada di sini memberikan sensasi melangkah mundur ke masa lalu, merasakan denyut kehidupan Tibet kuno yang masih terjaga. Tak heran, tempat ini diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan menjadi magnet bagi wisatawan dari seluruh dunia.

2. Jalan Barkhor, pusat kehidupan spiritual dan perdagangan

potret Jalan Barkhor, Lhasa
potret Jalan Barkhor, Lhasa (commons.wikimedia.org/Stan Adam)

Jalan Barkhor bukan sekadar jalur peziarahan, tetapi juga pusat aktivitas sehari-hari warga Lhasa. Lingkaran jalan ini mengelilingi Kuil Jokhang, dan setiap hari penuh dengan peziarah yang melakukan kora, yaitu berjalan memutari kuil sambil memutar roda doa. Di sepanjang jalan, aroma dupa dan suara doa mantra berpadu menciptakan suasana yang magis dan menenangkan.

Selain sisi spiritualnya, Barkhor juga menawarkan pasar tradisional yang meriah. Penjual menjajakan kain sutra, perhiasan perak, artefak Buddha, hingga rempah-rempah khas Tibet. Setiap toko dan lapak memiliki cerita tersendiri yang memperkaya pengalaman pengunjung. Menyusuri Barkhor di sore hari terasa seperti ikut hanyut dalam arus kehidupan Lhasa yang penuh warna dan makna.

3. Kuil Jokhang, jantung religi Tibet

potret Kuil Jokhang, Lasha
potret Kuil Jokhang, Lasha (commons.wikimedia.org/Rene Heise)

Kuil Jokhang dianggap sebagai situs paling suci bagi umat Buddha Tibet. Berdiri sejak abad ke-7, kuil ini memadukan gaya arsitektur Tibet, Tiongkok, dan Nepal, mencerminkan beragam pengaruh yang pernah masuk ke wilayah ini. Di dalamnya tersimpan patung Buddha Shakyamuni setinggi 1,5 meter yang sangat dihormati.

Setiap hari, ratusan peziarah dari berbagai penjuru Tibet berjalan kaki selama berhari-hari hanya untuk berdoa di Jokhang. Mereka melakukan prostrasi penuh di halaman kuil, sebuah bentuk penghormatan total yang memancarkan ketulusan iman. Saat memasuki area dalam, cahaya lilin mentega yak menerangi ruangan dengan lembut, menciptakan atmosfer sakral yang begitu kental.

4. Ketinggian yang menantang tubuh dan pikiran

potret Kota Lasha, Tibet
potret Kota Lasha, Tibet (unsplash.com/Xuyu Chi)

Berada di ketinggian lebih dari 3.600 meter membuat Lhasa memiliki udara yang tipis, sehingga pendatang baru sering mengalami altitude sickness. Sensasi sesak napas dan lemas di awal kunjungan adalah hal yang wajar, namun biasanya tubuh akan menyesuaikan setelah beberapa hari. Inilah mengapa banyak wisatawan memilih untuk beristirahat dulu sebelum mulai menjelajahi kota.

Meski menantang, ketinggian ini justru menjadi bagian dari pesona Lhasa. Udara pegunungan yang segar, langit biru tanpa polusi, serta pemandangan Himalaya yang memukau hanya bisa dirasakan di tempat seperti ini. Pengalaman berada di “atap dunia” memberikan perspektif baru tentang keterbatasan dan kekuatan manusia.

5. Festival-festival Tibet yang penuh warna

potret Monlam Chenmo, Lhasa
potret Monlam Chenmo, Lhasa (unsplash.com/Will Pagel)

Lhasa juga terkenal dengan beragam festival yang meriah dan penuh makna. Salah satunya adalah Festival Shoton, yang dikenal sebagai Festival Yogurt, di mana ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan opera Tibet dan melihat lukisan thangka raksasa dibentangkan di Biara Drepung. Acara ini memadukan unsur spiritual, seni, dan hiburan yang memikat hati.

Selain itu, ada juga Monlam Chenmo atau Festival Doa Besar yang diadakan di Kuil Jokhang. Selama festival ini, biksu dan umat berkumpul untuk memanjatkan doa demi kedamaian dan kebahagiaan semua makhluk. Warna-warni pakaian tradisional, suara mantra, serta aroma dupa menciptakan suasana yang benar-benar mempesona.

Lhasa bukan hanya kota di puncak dunia, tetapi juga pusat spiritual dan budaya yang memancarkan pesona tiada tara. Dari Potala Palace yang megah hingga festival penuh warna, setiap sudut kota ini memiliki cerita yang menakjubkan. Perpaduan sejarah, keindahan alam, dan kehidupan religius membuat Lhasa menjadi destinasi yang sulit tergantikan.

Mengunjungi Lhasa berarti membuka hati untuk pengalaman yang mendalam, baik secara fisik maupun spiritual. Kota ini mengajarkan arti kesabaran, ketulusan, dan keterhubungan dengan alam. Tak berlebihan jika Lhasa disebut sebagai salah satu permata berharga di dunia yang layak dijaga dan dihormati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Lhasa, Kota Suci Tibet yang Sangat Megah

13 Sep 2025, 07:19 WIBScience