Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Luing Gurun, Bakteri Merupakan Makanan Utamanya!

Luing gurun (inaturalist.org/kanayo)
Intinya sih...
  • Liung gurun memiliki kemampuan menggulung tubuh dan mengeluarkan zat beracun untuk melindungi diri dari predator.
  • Habitat liung gurun terdapat di daerah Gurun Sonoran, Amerika Tengah, dan Amerika Serikat bagian selatan.
  • Liung gurun berperan sebagai decomposer alami yang membantu pembusukan sisa-sisa tanaman di gurun.

Liung, millipede, atau kaki seribu merupakan salah satu arthropoda yang paling dihindari oleh banyak orang. Bentuk tubuhnya yang tidak biasa, gerakannya yang menggelikan, dan jumlah kakinya yang banyak membuat hewan ini dipandang sebelah mata. Padahal, terdapat banyak spesies liung yang cukup unik. Nah, salah satunya adalah Orthoporus ornatus atau liung gurun.

Tak hanya unik karena hidup di gurun, hewan berkaki banyak ini juga memiliki segudang kemampuan. Sebagai contoh, ia bisa menggulung tubuhnya. Selain itu, liung gurun juga mampu mengeluarkan zat beracun untuk mengusir predator. Terakhir, liung gurun memiliki peran penting bagi ekosistem. Nah, mari kita bahas semua hal tersebut secara mendalam di artikel ini!

1. Habitatnya mencakup wilayah gurun yang gersang

Luing gurun (inaturalist.org/Natalie Wells)

Dilansir GBIF, liung gurun dapat ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Serikat bagian selatan. Nah, kedua wilayah tersebut terkenal akan wilayahnya yang gersang, kering, dan panas. Secara umum, topografi di daerah tersebut mencakup gurun, padang pasir, perbukitan, bebatuan, pegunungan, dan savana yang luas. Lebih lanjut, liung gurun sangat sering dijumpai di daerah Gurun Sonoran. Bawah tanah, sela-sela batu, atas kaktus, atas pohon, sampai di bawah kayu kering menjadi habitat favoritnya.

2. Mampu mengeluarkan zat beracun

Luing gurun (inaturalist.org/Paul G.)

Sebenarnya, liung gurun merupakan hewan yang tidak berbahaya dan tidak agresif. Biasanya, ia akan melakukan dua hal saat merasa terancam atau bertemu manusia. Pertama, hewan ini akan kabur dan bersembunyi di sela-sela batu atau di dalam tanah. Kemudian, jika tak sempat lari atau sedang terpojok hewan ini akan menggulung dirinya untuk melindungi diri.

Jika keduanya tidak efektif barulah liung gurun akan mengeluarkan senjata utamanya, yaitu zat atau cairan beracun. Zat tersebut dikeluarkan dari bagian samping tubuh. Untungnya zat tersebut tidak berbahaya dan tidak mengancam nyawa manusia. Tapi jika terkena kulit dan mata bisa zat tersebut bisa menyebabkan iritasi, jelas Arizona Wildlife. Parahnya lagi, jika dimakan oleh hewan lain zat tersebut mampu menyebabkan banyak komplikasi.

3. Makanan utamanya adalah bakteri

Luing gurun (inaturalist.org/mparks10)

Dilansir iNaturalistUK, makanan utama liung gurun adalah bakteri dan material tanaman yang sudah membusuk. Selain itu, terkadang hewan ini juga terlihat memakan bangkai hewan dan sisa-sisa bebatuan atau tanah. Uniknya, ia hanya bisa makan jika ada tanah yang lembap. Hewan ini juga lebih sering makan di dalam tanah. Sampai saat ini, para ahli sangat jarang melihat liung gurun makan di atas tanah.

Karena kebiasaan makannya tersebut, alhasil liung gurun menjadi decomposer alami di wilayah gurun. Hal ini sangat penting karena bangkai dan sisa-sisa tanaman di gurun sulit membusuk. Nah, karena kehadiran liung gurun akhirnya bangkai dan sisa-sisa tanaman di gurun bisa membusuk dengan lebih cepat. Selain membantu pembusukan, liung gurun juga mencegah penyebaran virus, patogen, dan penyakit yang sering menempel pada bangkai.

4. Merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari

Luing gurun (inaturalist.org/Gerry Salmon)

Laman BugGuide menjelaskan kalau liung gurun merupakan hewan nokturnal yang sangat aktif pada malam hari. Di siang hari yang terik, hewan ini lebih sering beristirahat atau bersembunyi di dalam lubang bawah tanah yang ia gali sendiri. Selain di malam hari, hewan ini juga kerap keluar di pagi hari setelah hujan. Kebiasaan tersebut dipacu oleh tanah yang menjadi lembap dan basah. Kemudian, saat tanah dan pasir mengering liung gurun akan kembali masuk ke lubang persembunyiaannya.

5. Tubuhnya berwarna krem atau cokelat

Luing gurun (inaturalist.org/Benjamin Schwartz)

Liung gurun bukanlah spesies dengan warna yang terlalu mencolok. Tercatat, warna yang umum dijumpai pada hewan ini adalah krem, cokelat, hitam, dan kemerahan. Nah, warna-warna tersebut membatu liung gurun berkamuflase dan bersembunyi di habitat gurun, semak-semak, dan pasir. Seperti liung lain, liung gurun memiliki tubuh yang panjang, kaki-kaki kecil yang jumlahnya banyak, dan bentuk tubuh silinder layaknya pipa. Ukurannya juga cukup besar dengan panjang yang mencapai 22 centimeter. Terakhir, ia mampu hidup hingga lebih dari 10 tahun, jelas Bantam Earth.

Liung gurun bukan cuma sekadar arthropoda kecil berkaki banyak. Justru hewan ini unik, memiliki kemampuan yang tak biasa, dan berjasa bagi ekosistem gurun. Karena hal tersebut, maka liung gurun harus dilindungi dan dilestarikan. Jika hewan ini musnah, maka kehidupan di gurun akan kacau dan tidak terkendali. Nah, hal tersebut membuktikan kalau hewan kecil seperti liung gurun tak boleh diremehkan oleh siapapun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us