5 Fakta Menarik Singa Gunung, Predator Amerika yang Punya Banyak Nama

- Singa gunung memiliki wilayah persebaran luas di Amerika, dari Kanada hingga Argentina, dengan home range 7.700-32.375 hektar.
- Berbeda dengan singa Afrika, singa gunung adalah bagian dari keluarga Felidae, memiliki tubuh ramping dan berotot, serta memiliki banyak nama lokal.
- Anak singa gunung lahir dengan corak tubuh yang memudar saat dewasa, dan memiliki kemampuan melompat sejauh 12 meter serta memanjat tebing dan pohon dengan mudah.
Singa gunung atau mountain lion mungkin tidak seterkenal singa Afrika, tetapi predator satu ini justru menyimpan banyak kejutan. Dari kemampuan fisiknya yang luar biasa hingga cara hidupnya yang unik, hewan dengan nama ilmiah Puma concolor ini dikenal sebagai salah satu kucing liar paling tangguh di Benua Amerika. Menariknya lagi, spesies ini bahkan dikenal sebagai mamalia dengan jumlah nama terbanyak di dunia, lho! Penasaran dengan fakta lengkapnya? Yuk, simak lima fakta menarik singa gunung berikut ini!
1. Punya wilayah persebaran yang sangat luas di Benua Amerika

Singa gunung dikenal sebagai salah satu mamalia dengan jangkauan persebaran terluas di Amerika. Dilansir San Diego Zoo, spesies ini dapat ditemukan mulai dari British Columbia di Kanada hingga wilayah selatan Argentina. Mereka dapat hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan lebat, padang rumput, gurun, rawa, hingga area pegunungan.
Tak hanya itu, wilayah jelajah seekor singa gunung dewasa juga terbilang masif. Mereka memiliki home range sekitar 7.700 hingga 32.375 hektar, tergantung ketersediaan mangsa dan kondisi habitatnya. Untuk beristirahat, singa gunung biasanya memilih lokasi yang tersembunyi seperti semak rapat, tebing berbatu, atau gua alami. Kemampuan beradaptasi di banyak jenis lingkungan inilah yang membuat populasi singa gunung tetap bertahan meski menghuni kawasan yang sangat beragam.
2. Berbeda jauh dengan singa Afrika, meski sama-sama disebut singa

Meski sama-sama menyandang nama ‘singa’, singa gunung sebenarnya berbeda jauh dari singa Afrika. Secara taksonomi, mereka bukan kucing besar, melainkan bagian dari keluarga Felidae atau kucing kecil. Itulah sebabnya singa gunung tidak bisa mengaum, berbeda dengan singa Afrika yang suaranya menggelegar.
Secara fisik, singa gunung memiliki tubuh ramping dan berotot, dengan berat 29–120 kg. Bulunya pendek dan bertekstur kasar, berwarna cokelat kekuningan hingga cokelat keabu-abuan. Bagian tenggorokan dan dada berwarna putih, sedangkan ujung ekor, area belakang telinga, dan garis di moncongnya berwarna hitam. Sorot mata keemasannya membuat tampilannya makin tajam dan misterius.
3. Memiliki banyak nama berbeda di berbagai wilayah

Luasnya persebaran membuat singa gunung memiliki begitu banyak nama lokal. Inilah yang menjadikannya salah satu hewan dengan jumlah nama terbanyak di dunia. Mereka dikenal sebagai cougar, puma, panther, catamount, red tiger, hingga deer tiger. Perbedaan ini dipengaruhi oleh budaya, bahasa, dan cara masyarakat melihat hewan tersebut.
Penjelajah Spanyol yang pertama kali menemukannya menyebut hewan ini leon gato monte yang kemudian diterjemahkan menjadi singa gunung. Nama puma berasal dari bahasa Quechua yang berarti hewan perkasa, sementara cougar diadaptasi dari bahasa penduduk asli Amerika Selatan yaitu cuguacuarana. Istilah panther sendiri merujuk pada warna tubuhnya yang cenderung solid atau hanya memiliki satu warna. Meski namanya beragam, semuanya tetap mengacu pada satu spesies yang sama, yaitu Puma concolor.
4. Anak singa gunung punya corak tubuh yang perlahan memudar setelah dewasa

Berbeda dengan individu dewasa, anak singa gunung lahir dengan tubuh penuh bercak gelap di bagian kaki, punggung, dan wajahnya. Corak ini bukan sekadar pemanis, melainkan bentuk kamuflase alami untuk menyamarkan diri dari predator seperti serigala atau beruang.
Seiring bertambahnya usia, tepatnya saat memasuki usia sekitar enam bulan, bercak-bercak tersebut mulai memudar hingga akhirnya hilang. Warna bulu mereka pun berubah menjadi cokelat polos, seperti singa gunung dewasa. Pada usia ini, mereka juga mulai belajar berburu bersama induknya sebelumnya akhirnya hidup mandiri.
5. Dikenal sebagai pelompat dan pemanjat ulung

Kemampuan atletik singa gunung benar-benar mengesankan. Dilansir National Geographic, mereka bisa melompat sejauh 12 meter. Kemampuan ini berasal dari kaki belakang mereka yang besar dan berotot, ditambah tulang belakang yang fleksibel sehingga mereka bisa berlari dan bermanuver cepat layaknya cheetah. Tak cuma melompat, mereka juga pemanjat yang handal. Singa gunung mampu memanjat tebing dan pohon dengan mudah. Keterampilan ini sangat berguna saat mereka mengejar mangsa seperti rusa, rakun, atau marmot.
Singa gunung adalah salah satu predator paling menarik di Benua Amerika. Persebarannya yang sangat luas membuat hewan ini memiliki banyak nama, mulai dari cougar hingga puma. Di balik penampilannya yang mirip kucing besar, singa gunung memiliki kemampuan fisik yang luar biasa seperti melompat jauh, berlari cepat, dan menyesuaikan diri dengan berbagai habitat. Meskipun populasinya masih stabil di beberapa wilayah, ancaman perburuan dan hilangnya habitat membuat spesies ini tetap harus dilindungi.


















