5 Fakta Menarik Siput Cone, Cantik tapi Memiliki Racun Mematikan

- Siput cone terlihat imut tapi punya racun conotoxin yang mematikan dengan lebih dari 200 jenis peptida berbeda.
- Racunnya menyebabkan kelumpuhan dan gagal napas, bahkan satu siput cone bisa membunuh lebih dari 700 orang dewasa.
- Cangkangnya menarik tapi punya harpun tersembunyi yang bisa menembus kulit manusia, membuat siput ini predator efisien di lautan.
Di balik cangkangnya yang berwarna-warni dan tampak imut, siput cone ternyata menyimpan sisi kelam yang gak banyak diketahui orang. Siput laut yang satu ini terlihat seperti hiasan akuarium, tapi justru termasuk salah satu hewan paling mematikan di lautan. Racunnya bekerja cepat, bahkan bisa membunuh manusia hanya dalam hitungan jam. Dengan tubuh kecilnya yang terlihat tenang, siput cone adalah predator berbisa dengan sistem senjata yang sangat kompleks.
Banyak yang gak nyangka kalau makhluk seukuran ibu jari ini punya kemampuan membunuh yang setara dengan ular berbisa. Bahkan, belum ada antidot yang benar-benar efektif untuk mengatasi racunnya. Karena itu, walaupun menarik untuk dipelajari, siput cone bukan hewan yang bisa dianggap remeh. Yuk, simak lima fakta menarik sekaligus mengejutkan tentang siput cone yang cantik tapi berbahaya ini.
1. Racunnya bisa membunuh manusia dalam hitungan jam

Siput cone menghasilkan racun yang disebut conotoxin, yaitu campuran lebih dari 200 jenis peptida berbeda yang menyerang sistem saraf secara cepat dan presisi. Racun ini bekerja dengan menghambat sinyal saraf ke otot, menyebabkan kelumpuhan, dan dalam kasus ekstrem, gagal napas. Beberapa spesies siput cone seperti conus geographus bahkan telah menyebabkan kematian manusia karena tidak ada penawar spesifik untuk racunnya. Dilansir dari PubMed, racun dari satu siput cone bisa cukup untuk membunuh lebih dari 700 orang dewasa.
Serangan siput cone biasanya gak terasa langsung karena racunnya menyebar cepat dan tanpa rasa sakit pada awalnya. Gejalanya mulai dari mati rasa, kesulitan bernapas, hingga kelumpuhan total. Karena itu, banyak kasus fatal baru terdeteksi saat korban sudah dalam kondisi kritis. Racun ini gak bisa dilihat atau dicium, dan sistem penyuntikannya sangat efisien berkat taring seperti harpun yang bisa ditembakkan ke arah mangsa.
2. Terlihat cantik seperti permata laut

Cangkang siput cone memang jadi incaran kolektor karena warnanya yang menarik dan bentuknya yang unik. Motifnya bervariasi, mulai dari garis-garis geometris, titik-titik, hingga pola seperti lukisan batik. Cangkangnya keras, mengilap, dan tampak seperti permata dari dasar laut. Gak heran kalau banyak yang tergoda buat menyentuh atau mengangkat siput ini saat menyelam.
Tapi justru tampilan cantiknya itu yang jadi jebakan. Menurut National Library of Medicine, banyak penyelam dan turis yang gak sadar kalau mereka baru saja menyentuh salah satu makhluk paling beracun di dunia. Siput cone punya semacam jarum suntik tersembunyi yang bisa menembus kulit manusia. Jadi meskipun ukurannya kecil, siput cone gak boleh dianggap remeh hanya karena penampilannya menarik.
3. Senjatanya mirip harpun miniatur

Siput cone menggunakan gigi radula yang dimodifikasi menjadi struktur mirip harpun untuk menyuntikkan racun ke mangsa. Harpun ini bisa ditembakkan dengan kecepatan tinggi dan akurasi luar biasa, bahkan bisa menembus kulit keras seperti kerangka krustasea. Sistem ini memungkinkan siput cone memburu mangsa seperti ikan kecil, cacing laut, atau moluska lain dengan cepat dan efektif. Dilansir dari The University of Queensland, setiap spesies punya struktur racun dan sistem penyuntikan yang sedikit berbeda, menyesuaikan dengan jenis mangsa yang diburu.
Satu hal yang bikin senjata siput cone makin menakutkan adalah kemampuannya untuk menembak harpun dari jarak cukup jauh. Bahkan siput ini bisa berganti gigi radula jika yang lama sudah digunakan, mirip seperti mengganti peluru. Sistem ini bikin mereka jadi predator yang sangat efisien di ekosistem terumbu karang, meskipun bergerak lambat. Mereka memang gak terlihat seperti pemburu, tapi mekanisme serangannya luar biasa kompleks.
4. Belum ada penawar untuk racunnya

Salah satu hal paling menyeramkan dari siput cone adalah kenyataan bahwa hingga kini belum ada penawar (antidot) spesifik untuk racunnya. Saat seseorang terkena racun siput cone, penanganan medis hanya bisa sebatas penopang, seperti alat bantu napas dan pengawasan intensif. Berdasarkan laporan dari ScienceDirect.com, racun siput cone bekerja terlalu cepat dan kompleks untuk ditangani dengan pengobatan konvensional.
Karena itu, langkah pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Penyelam, nelayan, atau siapa pun yang beraktivitas di laut harus paham soal bentuk dan habitat siput ini. Racunnya mungkin belum sepopuler bisa ular atau kalajengking, tapi efeknya bisa sama fatalnya. Sampai sekarang, para ilmuwan masih meneliti kandungan racun ini karena meskipun mematikan, beberapa senyawanya punya potensi sebagai obat penghilang rasa sakit yang sangat ampuh.
5. Racunnya sedang dikembangkan jadi obat

Meski racunnya mematikan, para peneliti melihat potensi luar biasa dari conotoxin untuk digunakan dalam dunia medis. Salah satu peptida dalam racun siput cone bahkan sudah dikembangkan menjadi obat penghilang rasa sakit bernama ziconotide, yang digunakan untuk penderita nyeri kronis parah. Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal saraf di tulang belakang, sehingga menghilangkan rasa sakit tanpa menyebabkan kecanduan seperti morfin. Dilansir dari MDPI, riset soal racun siput cone jadi salah satu bidang paling menjanjikan dalam bioteknologi modern.
Ziconotide sendiri berasal dari racun siput conus magus, dan sudah digunakan secara terbatas pada pasien yang gak bisa lagi ditangani dengan obat konvensional. Meski pengembangannya masih rumit dan mahal, potensi racun ini untuk dunia medis sangat besar. Ironisnya, racun yang dulunya dianggap cuma sebagai ancaman kini bisa menyelamatkan banyak nyawa. Ini menunjukkan bahwa alam, meskipun berbahaya, tetap menyimpan solusi bagi manusia kalau dipahami dan dikelola dengan benar.
Meskipun ukurannya kecil dan kelihatan imut, siput cone adalah contoh nyata bahwa penampilan bisa menipu. Di balik motif cantiknya, tersembunyi racun yang bisa mematikan dalam waktu singkat. Tapi di sisi lain, racun itu juga membawa harapan besar bagi pengobatan masa depan.
Jadi, tetap waspada kalau ketemu siput laut berwarna cerah ya, jangan sampai tertipu sama penampilannya. Dunia laut memang penuh keajaiban, tapi juga gak lepas dari bahaya tersembunyi.