5 Fakta Menarik Siput Hitam, Selalu Menghindari Sinar Matahari!

Biasanya, siput identik dengan cangkang bulat yang besar dan keras. Tapi jangan salah, ternyata ada juga, lho siput yang tidak bercangkang. Nah, salah satunya adalah Arion ater atau siput hitam. Berbeda dari siput bercangkang, siput hitam dan siput tanpa cangkang lain memiliki tubuh panjang, ramping, dan tidak bisa menyembunyikan dirinya saat merasa terancam.
Tapi walau begitu kamu tak boleh meremehkan invertebrata ini karena ia juga memiliki banyak keunikan. Contohnya, siput hitam merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Moluska ini juga bisa mengeluarkan tiga jenis lendir yang mana memiliki kegunaannya tersendiri. Selain itu, dibalik ukuran kecilnya ternyata ia termasuk hewan invasif, lho. Nah, mari kita bahas semua fakta tersebut secara mendalam!
1. Merupakan siput tanpa cangkang berwarna hitam

Dilansir Britannica, siput tanpa cangkang merupakan jenis gastropoda yang cangkangnya sangat kecil, tersembunyi di dalam tubuh, atau benar-benar menghilang. Nah, siput hitam merupakan salah satu spesies siput tanpa cangkang. Seperti spesies lain, ia memiliki badan yang panjang dan ramping. Panjang maksimalnya sendiri sekitar 10 sampai 15 centimeter. Jika berbicara warna, biasanya siput hitam memiliki dua warna yang umum, yaitu hitam dan kecokelatan. Perbedaan warna tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti masa pertumbuhan.
2. Jamur dan bangkai merupakan makanan utamanya

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau siput hitam merupakan spesies omnivor. Sebagai omnivor, ia bisa memakan apapun, mulai dari jamur, tumbuhan, serangga, cacing, sisa-sisa organisme lain, sampai bangkai hewan. Untuk makan, siput ini mengandalkan gigi tajam yang mampu mengoyak dan merobek berbagai jenis material. Nah, saat berburu hewan ini hanya akan berjalan pelan sembari mencari makanan. Ia tak akan lari, terburu-buru, atau menggunakan strategi kompleks saat mencari makanan di alam.
3. Merupakan spesies invasif di wilayah Australia

Saat ini, siput hitam bisa ditemukan di tiga tempat, yaitu Eropa, Amerika Utara, dan Australia, jelas GBIF. Uniknya, wilayah penyebaran alaminya hanya mencakup daerah Eropa yang dingin dan lembap. Di Australia dan Amerika, statusnya adalah sebagai spesies invasif yang merugikan dan berbahaya bagi ekosistem lokal. Kemungkinan, siput ini bisa mendarat di Australia dan Amerika akibat aktivitas manusia seperti penjelajahan, perjalanan, atau aktivitas perdagangan.
Sebagai spesies invasif, siput hitam berkontribusi terhadap rusaknya alam dan keseimbangan ekosistem. Dalam hal ini, ia bisa menularkan penyakit dan menghilangkan nyawa hewan lain. Tak cuma itu, hewan ini juga kerap dianggap sebagai hama yang mengganggu. Karena hal tersebut, ia sering dibasmi dengan berbagai cara, seperti diracun dengan zat kimia dan dibasmi dengan bantuan parasit dan hewan predator.
4. Sangat aktif pada malam hari

Layaknya siput lain, siput hitam merupakan hewan nokturnal yang sangat aktif pada malam hari, jelas iNaturalist. Di siang hari, ia hanya akan bersembunyi di sela-sela batu atau di bawah dedaunan kering. Tak hanya itu, moluska ini juga sangat anti dengan sinar matahari. Sebisa mungkin, ia akan menghindari sinar matahari dan tak mau terkena sinar matahari. Misal pun beraktivitas di siang hari, ia hanya akan melakukannya saat langit sedang berawan. Saat beraktivitas, ia bisa berkelana dimanapun, mulai dari hutan, semak-semak, area lembap, atas pohon, kebun, sampai area pemukiman.
5. Mampu mengeluarkan tiga jenis lendir yang berbeda

Laman Atlas of Living Australia menjelaskan kalau siput hitam mampu mengeluarkan tiga jenis lendir yang berbeda. Tak hanya itu, tiap lendir juga memiliki fungsi dan kegunaan yang bervariasi. Pertama, ia akan mengeluarkan lendir tipis yang digunakan untuk melapisi bagian samping tubuhnya. Kemudian, ia akan mengeluarkan lendir yang lebih tebal yang digunakan untuk membantunya bergerak.
Nah, jenis lendir terakhir merupakan lendir yang digunakan untuk mengusir dan menghindari predator. Spesifiknya, lendir tersebut membuat predator kesulitan untuk memakan dan menangkap siput ini. Rasa lendirnya juga tak enak sehingga membuat nafsu makan predator makin menurun. Lebh lanjut, predator siput ini mencakup burung, tikus, katak, kodok, landak, kumbang, dan ular.
Hanya karena tidak memiliki cangkang, bukan berarti siput hitam termasuk hewan yang biasa saja. Sebaliknya, siput hitam jauh lebih unik dan menarik dari siput lain yang memiliki cangkang. Ia mampu mengeluarkan berbagai jenis lendir, bisa memakan apapun, bahkan bisa menjadi hewan invasif yang cukup merugikan. Dari hewan ini kita belajar untuk mengenal hewan lebih dalam dan jangan asal menilai suatu hewan dari penampilan atau ukurannya.