5 Fakta Meriam Orban, Senjata Raksasa yang Meruntuhkan Konstantinopel

Ketika membahas kejatuhan Konstantinopel pada tahun 1453, salah satu elemen kunci yang tidak bisa dilewatkan adalah peran Meriam Orban. Senjata artileri raksasa ini menjadi simbol inovasi militer pada masanya dan membantu pasukan Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II menembus pertahanan kota yang sebelumnya dianggap tak tertembus.
Dibuat oleh seorang insinyur asal Hungaria, senjata ini membutuhkan waktu dan sumber daya besar untuk dibangun serta dioperasikan. Dari proses pembuatannya hingga dampaknya dalam pertempuran, ada banyak fakta menarik yang membuatnya layak disebut sebagai salah satu senjata paling berpengaruh dalam sejarah perang. Berikut adalah lima faktanya.
1. Dibuat oleh seorang insinyur asal Hungaria

Meriam Orban dirancang oleh seorang insinyur ahli senjata asal Hungaria bernama Orban. Awalnya, Orban menawarkan jasanya kepada Kaisar Bizantium, Konstantinus XI, untuk memperkuat pertahanan Konstantinopel. Namun, karena kekaisaran sedang mengalami keterbatasan sumber daya, sehingga tawarannya ditolak.
Tidak menyerah, Orban kemudian mengajukan rancangannya kepada Sultan Mehmed II dari Kesultanan Utsmaniyah. Sultan Mehmed melihat potensi besar dalam proyek ini dan segera menyediakan dana serta sumber daya yang diperlukan untuk membuat meriam besar ini.
2. Memiliki ukuran yang sangat besar

Meriam Orban adalah salah satu artileri terbesar yang berhasil dibuat pada abad ke-15, baik dari segi ukuran maupun daya hancur. Senjata utama yang digunakan untuk membombardir Konstantinopel ini memiliki panjang lebih dari 8 meter (27 kaki), menjadikannya sebagai meriam pengepungan raksasa.
Bola peluru yang digunakan terbuat dari batu dan memiliki berat ratusan kilogram, mampu menghancurkan tembok kota yang telah berdiri kokoh selama berabad-abad. Karena ukurannya yang sangat besar, meriam ini membutuhkan tim khusus untuk mengoperasikannya. Setiap kali ditembakkan, meriam ini harus didinginkan dan diisi ulang dengan sangat hati-hati.
3. Dibangun hanya dalam waktu tiga bulan

Pembangunan meriam ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, yakni sekitar tiga bulan. Setelah menerima persetujuan dari Sultan Mehmed II, Orban mulai bekerja dengan timnya untuk membuat artileri raksasa ini. Menggunakan teknik pengecoran logam, ia berhasil menyelesaikan proyek ini dalam waktu yang terbilang cepat.
Material utama yang digunakan adalah perunggu, yang dipilih karena kekuatannya dalam menahan tekanan besar saat meriam ditembakkan. Sumber daya Ottoman yang melimpah memungkinkan Orban untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa hambatan. Setelah selesai, meriam ini langsung dikirim ke medan pertempuran, untuk digunakan dalam pengepungan.
4. Butuh logistik yang besar untuk diangkut ke Konstantinopel

Karena ukurannya yang sangat besar, meriam Orban membutuhkan upaya logistik yang luar biasa untuk membawanya ke Konstantinopel. Proses pengangkutan melibatkan tim besar yang terdiri dari ratusan orang, termasuk insinyur, pekerja, dan pasukan pengawal. Selain itu, puluhan ekor lembu digunakan untuk menarik meriam ini melewati medan yang sulit.
Jalan khusus bahkan harus dibangun agar meriam bisa melewati sungai, bukit, dan tanah berlumpur. Perjalanan ini memakan waktu berminggu-minggu sebelum akhirnya tiba di garis depan pengepungan. Keseluruhan proses ini menunjukkan betapa seriusnya Sultan Mehmed II dalam menaklukan Konstantinopel.
5. Memainkan peran penting dalam penaklukan Konstantinopel

Meriam Orban menjadi salah satu faktor utama yang memungkinkan pasukan Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 1453. Dengan daya tembak yang luar biasa, meriam ini menghancurkan bagian-bagian tembok kota yang sebelumnya dianggap tak bisa ditembus.
Pengeboman terus dilakukan selama berminggu-minggu hingga akhirnya memberi celah yang besar bagi pasukan Ottoman untuk masuk ke dalam kota. Selain dampak fisik, meriam ini juga memberikan efek psikologis yang besar bagi pasukan Bizantium. Suara dentumannya yang menggelegar serta daya hancurnya membuat para prajurit bertahan kehilangan harapan.
Dirancang oleh seorang insinyur Hungaria dan didukung penuh oleh Sultan Mehmed II, meriam ini menjadi senjata utama dalam penaklukan Konstantinopel. Hingga saat ini, Meriam Orban tetap dikenang sebagai salah satu artileri paling ikonik dalam sejarah militer.