5Fakta Monyet Formosa, Tak Segan Rebut Makanan dari Manusia

- Monyet batu formosa adalah primata endemik Taiwan yang menjadi ikonik di negara tersebut.
- Monyet formosa memiliki tinggi rata-rata 50-60 cm, habitatnya di pegunungan, dan hidup dalam kelompok teritorial.
- Monyet batu formosa memakan berbagai makanan, termasuk buah ehretia, dan terancam oleh hilangnya habitat serta pemburuan.
Monyet batu formosa (macaca cyclopis) adalah jenis primata endemik di Taiwan dan menjadi ikonik di negara tersebut. Monyet formosa dipandang sebagai pembawa pesan spiritual, simbol semangat tradisional masyarakat Taiwan dan menunjukkan kekayaan budaya. Habitat sang monyet berada di hutan: daun lebar, konifer daun lebar dan bambu.
Menurut dokumenter Chien Yu-chun, dalam sejarahnya sekitar ratusan ribu tahun lalu, nenek moyang monyet formosa berasal dari daratan China berpindah ke Taiwan. Saat ini, monyet formosa sebagian besar berada di pegunungan dengan ketinggian kurang dari 2.500 m.
Daerah persebaran monyet formosa yakni kepulauan: Penghu, Matsu dan Kinmen termasuk pulau-pulau berukuran kecil. Monyet formosa termasuk salah satu dari 22 spesies genus macaca. Bagaimana fakta unik seputar monyet batu formosa? Simak.
1.Rupa monyet batu formosa

Animalinformation mengatakan, tinggi rata-rata monyet formosa sekitar 50-60 cm. Panjangnya berukuran 70 cm dari kepala hingga ekor. Ekornya sendiri ialah 8 inci, namun ekornya tak dapat mencekram benda. Beratnya antara 8 dan 14 kg untuk jantan dan betinanya ialah 6-10 kg.
Monyet formosa memiliki bulu pendek dan lebat, telinganya kecil dan mata berwarna cokelat. Wajahnya dilengkapi tonjolan alis yang menonjol dan berwarna merah muda. Terdapat pipi yang bercak-cak dan rahang berisi gigi yang tajam untuk mengunyah hewan-hewan.
2.Pemanjat handal dan lincah

Dilansir Neprimateconservancy, monyet batu formosa adalah tipe hewan semiterestrial maksudnya menghabiskan waktu di pohon dan tanah. Monyet tersebut juga pemanjat ulung dan lihai dalam melompat.
Kelincahannya ditunjukkan dengan berlari menggunakan keempat kakinya. Mereka dapat belarian di bebatuan dan tebing yang sulit dijangkau di sepanjang pantai Taiwan. Monyet formosa mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
3. Kehidupan sosial monyet batu formosa

Monyet batu formosa hidup dalam kawanan terdiri dari satu keluarga. Ada beberapa betina dan jantan dengan jantan lebih sedikit daripada betina. Satu kelompok monyet memiliki 45 anggota. Beberapa betina mendapatkan dominasi masing-masing sejak lahir. Jantan bersaing untuk mendominasi jantan lain sebagai pemimpin tunggal jantan.
Masing-masing kelompok bersifat teritorial dan protektif terhadap wilayah jelajahnya. Ada berbagai komunikasi yakni mengeluarkan suara coo digunakan sebagai cara mengatur kelompok. Suara coo juga digunakan ketika monyet lainnya datang untuk menyelamatkan mereka dari ancaman.
Bayi dan anak-anak menggunakan repertoar suara untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka meliputi geraman, raungan, jeritan, rengekan dan cicitan. Tentu, suara tangisan juga dimanfaatkan untuk mendapatkan perhatian dari sang induk.
4. Pola makan

Monyet formosa diketahui memakan berbagai macam makanan seperti buah, biji-bijian, daun, tunas, nektar, lumut kerak, kulit kayu yang mengandung vitamin dan mineral. Protein dan nutrisi didapat monyet formosa dari mengonsumsi serangga dan invertebrata kecil.
Soal makanan, biasanya monyet formosa akan mencari di dataran tinggi seperti Tataka di taman nasional Yushan dengan ketinggian 2.600 m. Makanan favorit monyet formosa adalah buah ehretia. Taman nasional seperti Taroko, Yangmingshan dan Kenting adalah lokasi sumber makanan berlimpah bagi monyet formosa.
Lanjutnya, monyet batu formosa juga mencari makanan dekat dengan lingkungan manusia. Tak jarang, monyet formosa bahkan merusak rumah penduduk demi makanan di habitatnya. Mereka juga sering bertemu dengan manusia di dataran tinggi dan merampas makanan dari pendaki gunung.
5. Ancaman yang dihadapi monyet batu formosa

Animalia bio menyebut, monyet batu formosa diklasifikasikan sebagai resiko rendah. Adapun ancaman bagi monyet formosa yakni hilangnya habitat, pembangunan lahan pertanian, diburu untuk diambil dagingnya dan diekspor untuk keperluan eksperimental medis. Umur rata-rata monyet batu formosa di alam liar adalah 30 tahun.
Monyet batu formosa yang asli dari Taiwan, dikirim ke Jepang pada abad 20. Monyet batu formosa dikawinsilangkan dengan monyet jepang menghasilkan spesies bernama monyet salju. Monyet batu formosa pertama kali dideskripsikan oleh Robert Swinhoe pada 1862.