Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ngengat Vampir, Serangga yang Diam-diam Menghisap Darah

Ngengat Vampir
calyptra thalictri (inaturalist.org/jasius)
Intinya sih...
  • Jantan ngengat vampir yang menghisap darah, bukan betina
  • Asalnya dari Eropa Timur dan mampu beradaptasi di berbagai kondisi cuaca
  • Dari penghisap buah jadi penghisap darah, tidak menyebabkan penyakit berbahaya, dan memiliki sisi romantis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau dengar kata "vampir", yang terbayang pasti makhluk malam penghisap darah dari film horor. Tapi tahukah kamu kalau dunia nyata juga punya versi mininya? Ngengat vampir, atau Calyptra thalictri, adalah serangga yang benar-benar menghisap darah mamalia, termasuk manusia!

Walau terdengar menyeramkan, ngengat ini sebenarnya tidak berbahaya seperti vampir dalam legenda. Mereka lebih sering dikenal karena keunikan perilakunya yang jarang ditemukan di dunia serangga. Mari kenali 5 fakta menarik tentang serangga misterius ini yang akan membuatmu takjub sekaligus sedikit ngeri.

1. Jantan yang menghisap darah, bukan betina

Ngengat Vampir
Calyptra thalictri (inaturalist.org/jasius)

Berbeda dengan nyamuk, ngengat vampir jantanlah yang justru menghisap darah, bukan betinanya. Mereka memiliki belalai runcing (proboscis) yang mampu menembus kulit mamalia dan menyedot darah dalam jumlah kecil. Tindakan ini tidak untuk makan, melainkan mendapatkan mineral yang membantu proses reproduksi.

Menurut penelitian dari USDA Agricultural Research Service, darah memberi nutrisi tambahan untuk memperkuat sperma dan menarik perhatian betina. Betina sendiri tidak pernah menghisap darah dan lebih memilih sari buah. Fakta ini membuat spesies Calyptra thalictri unik di antara ngengat lainnya.

2. Asalnya dari Eropa Timur

Ngengat Vampir
calyptra thalictri (inaturalist.org/Tamási Gergő)

Ngengat vampir pertama kali ditemukan di wilayah Eropa Timur, terutama Finlandia, Rusia, dan Rumania. Mereka hidup di daerah lembap dan beriklim sedang yang mendukung pertumbuhan vegetasi tempat mereka berkembang biak. Seiring waktu, beberapa spesiesnya juga ditemukan di Asia, termasuk Jepang dan India.

Mengutip PubMed, spesies Calyptra thalictri mampu beradaptasi pada lingkungan yang lebih luas dibandingkan kerabat dekatnya. Kemampuan beradaptasi ini memungkinkan mereka bertahan di berbagai kondisi cuaca, dari dingin ekstrem hingga tropis lembap. Evolusi tersebut menjadikan ngengat vampir salah satu spesies serangga paling tangguh di dunia.

3. Dari penghisap buah jadi penghisap darah

Ngengat Vampir
calyptra thalictri (inaturalist.org/jasius)

Awalnnya, ngengat vampir hanya mengisap sari dari buah-buahan lembut. Seiring waktu, beberapa spesies Calyptra, termasuk Calyptra thalictri, berevolusi sehingga belalai mereka dapat menembus kulit mamalia untuk menghisap darah. Adaptasi ini memungkinkan mereka memanfaatkan sumber nutrisi baru.

Dilansir Science News, perilaku "vampir" ini muncul bukan sebagai kebiasaan dasar, tapi sebagai respons terhadap lingkungan ketika nutrisi dari buah tidak cukup. Darah memberi tambahan garam dan protein langka yang membantu metabolisme mereka. Evolusi ini menjadikan Calyptra salah satu contoh adaptasi ekstrem dalam dunia serangga.

4. Tidak menyebabkan penyakit berbahaya

Ngengat Vampir
calyptra thalictri (inaturalist.org/Julien Bottinelli)

Meski namanya menakutkan, ngengat vampir ternyata tidak menularkan penyakit seperti nyamuk atau serangga penghisap darah lainnya. Dilansir National Geographic, spesies Calyptra thalictri yang ditemukan di Rusia memang menghisap darah manusia, tetapi hanya meninggalkan iritasi ringan tanpa efek medis serius. Fakta ini menunjukkan bahwa kebiasaan menghisap darah mereka lebih sebagai bentuk adaptasi biologis ketimbang ancaman bagi manusia.

Gigitan ngengat vampir hanya menyebabkan gatal atau kemerahan ringan pada kulit. Tidak ada bukti bahwa mereka membawa parasit atau virus yang berbahaya. Jadi meskipun terdengar seperti kisah horor, ngengat ini sebenarnya relatif jinak dibandingkan reputasinya yang menyeramkan.

5. Mereka juga punya sisi romantis

Ngengat Vampir
calyptra thalictri (inaturalist.org/Andras Ambrus)

Ternyata, kebiasaan menghisap darah punya kaitan dengan romansa dalam dunia ngengat. Jantan yang mendapatkan cukup darah cenderung lebih menarik bagi betina saat musim kawin. Darah memberi energi tambahan yang meningkatkan peluang sukses reproduksi.

Perilaku ini sebagai bentuk strategi kawin alami yang tidak biasa. Jadi, meskipun tampak menyeramkan, kebiasaan ini justru menunjukkan cara mereka menjaga kelangsungan hidup spesiesnya.

Ngengat vampir membuktikan bahwa dunia serangga penuh dengan rahasia luar biasa. Dari evolusi perilakunya hingga fungsinya dalam reproduksi, semuanya menunjukkan keajaiban alam yang menakjubkan. Siapa sangka, di balik makhluk kecil ini tersembunyi kisah tentang adaptasi, cinta, dan bertahan hidup yang luar biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Rosella Barat, si Burung Setia dari Australia

06 Okt 2025, 21:49 WIBScience