Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Small-mouthed Salamander, Mulut Mini yang Lucu dari Amerika

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/Rstanton13)
Intinya sih...
  • Small-mouthed Salamander memiliki ciri khas mulut kecil dan tubuh berukuran 11-17,8 cm dengan bercak-bercak berwarna abu-abu tua, hitam, hingga cokelat tua.
  • Mereka hidup di Amerika Utara, terutama di negara bagian Amerika Serikat dan Ontario, Kanada. Habitatnya meliputi hutan dataran rendah yang tergenang banjir dan tempat lembap lainnya.
  • Small-mouthed Salamander berkembang biak di kolam tanpa ikan dengan jumlah telur hingga 700 butir per tahun. Mereka memakan serangga kecil dan memiliki status konservasi yang berbeda di setiap negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia amfibi yang penuh warna dan keunikan, ada satu spesies yang sering luput dari perhatian, akan tetapi sangat menarik untuk dikenali— Small-mouthed Salamander (Ambystoma texanum). Sesuai namanya, salamander ini punya ciri khas berupa mulut kecil yang membuatnya tampak berbeda dari kerabatnya yang lain. Ditemukan di berbagai wilayah Amerika Utara, hewan ini hidup di lingkungan lembap seperti rawa, padang rumput basah, dan tepi hutan. Meski terlihat sederhana, Small-mouthed Salamander menyimpan berbagai fakta unik tentang cara hidupnya, habitatnya, hingga peran pentingnya dalam ekosistem. Berikut faktanya!

1. Asal Usul Nama yang Unik

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/MH Herpetology)

Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa mereka pasti memiliki mulut kecil. Kepala mereka relatif kecil dengan moncong pendek dan tumpul. Dikutip dari Animal Diversity, kepalanya cenderung tampak bengkak di belakang mata dan rahang bawah hampir tidak menonjol melewati rahang atas. Biasanya mereka berwarna abu-abu tua, hitam, hingga cokelat tua. Bagian tubuh dan ekornya terdapat bercak-bercak berwarna cokelat muda, biru keabu-abuan, atau abu-abu, yang tidak beraturan. Pada bagian perutnya berwarna abu-abu tua hingga hitam, dan diketahui bercak-bercak berwarna terang ini menyelimuti bagian perutnya. Mereka memiliki tubuh yang berukuran yang relatif sedang, yaitu sekitar 11 hingga 17,8 cm. Namun, jantan memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dibandingkan dengan betina. Hal ini bisa dikatakan bahwa mereka menunjukkan dimorfisme seksual.

2. Hidup di Amerika Utara

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/Richard Poort)

Mereka diketahui hidup di dua negara di benua Amerika, yaitu Kanada dan Amerika Serikat. Dikutip dari Amfibia Web, mereka mendiami beberapa negara bagian di Amerika Serikat, yaitu Alabama, Arkansas, Iowa, Illinois, Indiana, Kansas, Kentucky, Louisiana, Michigan, Missouri, Mississippi, Nebraska, Ohio, Oklahoma, Tennessee, Texas, dan Virginia Barat, sementara di Kanada mereka hidup di negara bagian Ontario.

Mereka banyak ditemukan di hutan dataran rendah yang tergenang banjir dan menyukai tempat yang lembap. Mereka juga dapat hidup di padang rumput terbuka dan hutan gugur yang lebat, asalkan di sana terdapat kolam air yang bebas ikan untuk tempat perkembangbiakan mereka. Mereka juga tidak terlalu mempermasalahkan terhadap gangguan manusia pada habitatnya, seperti habitatnya yang terfragmentasi dan pengalihan lahan hutan menjadi lahan pertanian.

3. Perkembangbiakan yang Fleksibel

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Mereka berkembang biak saat cuaca masih dingin dan bersalju. Pada setiap tahunnya mereka dapat bertelur hingga 700 butir. Walau begitu, perkembangbiakan mereka terbilang fleksibel. Pasalnya, mereka dapat berkembang biak di mana saja asalkan tempat tersebut terdapat kolam tanpa ikan. Dilansir dari Missouri Department of Conservation, mereka dapat berkembang biak di hutan dan padang rumput, akan tetapi mereka lebih menyukai lahan basah sementara yang dangkal, seperti kolam, parit, pinggir jalan, dan ladang yang tergenang. Selain itu, mereka juga dapat berkembang biak di lahan basah yang lebih permanen, seperti kolam pertanian, lubang galian, dan rawa. Mereka dapat bertelur di ranting, di serasah daun, hingga di puing-puing di dasar kolam atau sungai yang airnya mengalir deras.

4. Peran Terhadap Ekosistem

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Mereka memakan serangga, artropoda kecil, siput, cacing, ngengat, kelabang, kumbang dan terkadang krustasea air. Mereka memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya, dengan membantu dalam membatasi populasi serangga, cacing, dan siput – yang di mana semua itu adalah makanan utama mereka. Namun, mereka juga menjadi sasaran empuk bagi para spesies berukuran lebih besar dari mereka, salah satunya adalah ular. Walaupun begitu, pada saat mereka terancam oleh predator yang akan memangsanya, dilansir dari Missouri Department of Conservantion, mereka akan melengkungkan tubuhnya, lalu mengangkat dan mengibaskan ekornya, serta akan mengeluarkan sekresi putih lengket yang beracun.

5. Status Konservasi yang Berbeda di Setiap Negara

Salamander
Small-mouthed Salamander (commons.m.wikimedia.org/Rstanton13)

Uniknya ada dua versi dalam status konservasi salamander ini. Secara global dan di Amerika Serikat, mereka berstatus Least Concern atau risiko rendah. Namun, di Kanada mereka telah berstatus Endangered atau terancam punah. Perbedaan status ini dipicu oleh kualitas habitat dan persebarannya yang luas di beberapa daerah tertentu. Contohnya, di Amerika Serikat mereka tersebar cukup luas di beberapa negara bagian di sana, sedangkan di Kanada keberadaan mereka hanya ada di satu negara bagian saja, yaitu di Ontario. Sehingga di AS, populasinya cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan di Kanada. Di Kanada, mereka telah terancam punah akibat degradasi habitat. Dilansir dari Government of Ontario, ancaman terhadap salamander ini meliputi berkurangnya tutupan hutan yang memperlambat penguapan kolam perkembangbiakan, penebangan kayu lapuk, dan menurunnya permukaan air. Selain itu, mereka sering melakukan perkawinan silang, yang akan memunculkan spesies baru, sehingga persaingan dalam rantai makanan menjadi sangat ketat dan juga populasi salamander mulut kecil ini secara perlahan akan terus menurun.

Walau tubuhnya mungil dan tidak begitu mencolok, Small-mouthed Salamander memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam. Ia menjadi predator alami bagi serangga kecil. Dari mulut mininya yang khas hingga kemampuannya beradaptasi di habitat lembap, salamander ini membuktikan bahwa keunikan tak selalu datang dari ukuran atau warna mencolok. Menjaga kelestarian spesies ini berarti ikut menjaga keanekaragaman hayati yang memperkaya kehidupan di bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Tawny Frogmouth, si Burung Ahli Kamuflase dari Australia!

06 Okt 2025, 16:49 WIBScience