Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta St. Sava, Gereja Ortodoks Megah Bergaya Byzantium di Serbia

Gereja St. Sava, Serbia merupakan salah satu gereja Ortodoks terbesar di dunia (commons.wikimedia.org/Npps90)
Intinya sih...
  • Gereja St. Sava, Serbia adalah salah satu gereja Ortodoks terbesar di dunia
  • Proses pembangunan gereja ini mengalami banyak hambatan sejak tahun 1893
  • Gereja ini memiliki arsitektur neo-Byzantine dan mampu menampung 10.000 umat serta dihiasi dengan mozaik yang luar biasa indah

Gereja St. Sava, Serbia adalah Gereja Ortodoks Serbia yang berlokasi di dataran tinggi atau bukit Vracar (Vracar Plateau), Kota Beograd (Belgrade), yang merupakan ibu kota dan kota yang paling besar di negara Serbia. Menurut BBC, Gereja Ortodoks merupakan salah satu dari tiga aliran Kekristenan utama di dunia bersama Gereja Katolik Roma dan denominasi Gereja Protestan. Ini adalah gereja yang megah di Kota Beograd dan menjadi salah satu landmark yang paling terkenal di kota tersebut karena posisinya di dataran yang tinggi menjadikannya sebagai bangunan yang paling dominan dalam pemandangan kota (cityscape) serta dapat dilihat dari seluruh sudut Kota Beograd. Gereja St. Sava didirikan untuk menghormati St. Sava, salah seorang tokoh religius penting Serbia dari abad pertengahan dan pendiri Gereja Ortodoks Serbia.

Dalam proses pembangunannya gereja ini mengalami sejumlah hambatan seperti harus terhenti karena terjadinya peperangan besar seperti: Perang Balkan, Perang Dunia (PD) I, PD II hingga serangan udara NATO terhadap militer Serbia di tahun 1999 karena militer Serbia melakukan pelanggaran HAM terhadap etnis Albania di Kosovo. Ketika telah berdiri megah, gereja ini dinilai sebagai salah satu tambahan warisan yang menakjubkan dalam dunia Kekristenan. Setiap tahunnya, Gereja St. Sava, Serbia ini menarik minat banyak wisatawan untuk mengunjungi dan mengagumi kemegahan serta keindahannya. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang gereja terbesar di wilayah Balkan yang juga menjadi simbol nasional serta simbol iman negara Serbia ini? Simak 5 fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Konstruksinya mulai dibangun pada abad ke-20

potret gerbang sisi barat gereja Ortodoks St. Sava, Serbia (commons.wikimedia.org/Andrija)

Menurut laman Vogue, rencana pembangunan gereja ini telah dibuat pada tahun 1893, ketika Serbia telah lepas dari kekuasaan Kekaisaran Ottoman, di lokasi yang memiliki arti penting bagi sejarah St. Sava, seorang tokoh religius penting dari abad ke-12 dalam sejarah Serbia yang juga merupakan seorang Uskup dan pendiri Gereja Ortodoks Serbia. Ketika terjadi pemberontakan rakyat Serbia terhadap pendudukan Ottoman di tahun 1594, relikui jasad St. Sava dibakar di Bukit Vracar, Beograd oleh penguasa Ottoman saat itu, dan di atas tempat dibakarnya relikui jasad St. Sava tersebut didirikan bangunan gereja megah  yang sekarang dikenal dengan nama Gereja St. Sava. Gereja tersebut dibangun sebagai tempat kedudukan Uskup dan katedral utama Gereja Ortodoks Serbia.

Perjalanan pembangunan gereja megah tersebut tidaklah mulus, sejumlah sumber informasi menuliskan, pada tahun 1895 dibentuk tim untuk pembangunan gereja St. Sava dan pada tahun 1905 diumumkan kontes publik untuk mendesain gereja, tetapi tim menolak 5 proposal rancangan yang diajukan. Setelah pecahnya Perang Balkan pertama dan kedua serta PD I mereka menghentikan semua kegiatan pembangunan gereja.

Kemudian sebagaimana dilansir laman Religiana setelah dipilih arsitek bernama Bogdan Nestorović dan Aleksandar Deroko di tahun 1932, pada tahun 1935 dilakukan peletakan batu pertama dan pembangunan konstruksi gereja namun kemudian terhenti karena PD II yang pecah di tahun 1939. Setelah perang berakhir, Republik Federal Sosialis Yugoslavia menghentikan pembangunan karena situasi keuangan yang sulit. Pekerjaan dilanjutkan kembali pada tahun 1980-an setelah mendapat izin dari rezim komunis Yugoslavia, tetapi sempat terhenti di akhir tahun 1990-an karena kondisi ekonomi yang sulit, dan konflik militer di Serbia. Akhirnya bangunan gereja berhasil dilanjutkan dan konstruksi utamanya selesai di tahun 2004 atau sekitar 69 tahun setelah peletakan batu pertamanya

2. Dibangun dengan gaya Byzantine Revival

dekorasi interior kubah Gereja St. Sava yang indah (commons.wikimedia.org/Jaba1977)

Gereja St. Sava, Serbia merupakan gereja dari masa modern yang dibangun dengan gaya arsitektur Byzantine revival atau neo-Byzantine yang  terinspirasi oleh arsitektur bangunan dari era Byzantium. Salah satu contoh paling terkenal dari bangunan religius era Byzantium adalah Hagia Sophia yang saat ini terletak di Istanbul Turki. Hagia Sophia pada awalnya adalah bangunan gereja yang dibuat di Konstantinopel (nama wilayah Turki di era Byzantium) pada abad ke-6 M, saat era kejayaan Byzantium atau Kekaisaran Romawi timur. Bangunan Hagia Sophia yang merupakan gereja kala itu begitu megah dengan ciri khas kubah atau rotundanya yang besar. Sejumlah literatur menuliskan bahwa salah satu ciri khas arsitektur Byzantine revival atau neo-Byzantine adalah kolom-kolom atap berbentuk lengkungan (round arches), kubah besar, material batu bata, ornamen simbolis dan penggunaan mozaik dekoratif.

Aletia melansir, Gereja St. Sava, Serbia juga dijuluki sebagai “new Hagia Sophia" karena memiliki konstruksi dan tampilan visual fisik bangunan yang serupa dengan Hagia Sophia di masa lalu. Gaya arsitektur Byzantine revival mendominasi arsitektur gereja di Rusia hingga wilayah Balkan pada abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Selain sebagai maha karya arsitektur abad modern, Gereja St. Sava juga merupakan simbol semangat abadi iman Ortodoks Serbia dalam impiannya untuk membangun gereja megah untuk menghormati St. Sava yang terus berlanjut selama berabad-abad hingga akhirnya berhasil terwujud.

3. Salah satu gereja Ortodoks terbesar di dunia

potret interior Gereja St. Sava, Serbia yang indah dan megah (commons.wikimedia.org/Andrija)

Menurut laman Orthodoxtimes, Gereja St. Sava, Serbia merupakan salah satu gereja Ortodoks terbesar di dunia. Denahnya berbentuk salib dengan panjang 91 m dan lebar 81 m serta menutupi area dengan luas sekitar 3.500 m per segi. Kubah utamanya mencapai tinggi 70 m dan memiliki salib berlapis emas setinggi 12 m di bagian puncak kubahnya dan masih terdapat 18 buah salib berlapis emas lainnya dalam berbagai ukuran di atas kubah-kubah lainnya. Dinding bagian eksteriornya dilapisi dengan marmer putih dan batu granit sedangkan bagian dalamnya dihiasi oleh mozaik.

Gereja St. Sava, Serbia ini mampu menampung sekitar 10.000 umat, menjadikannya sebagai gereja Ortodoks terbesar di wilayah Balkan atau Eropa bagian tenggara serta merupakan salah satu dari 5 gereja Ortodoks terbesar di dunia. Sebagai informasi, dari segi ukuran luas wilayah interior gereja, posisi pertama gereja Ortodoks terbesar dipegang oleh Gereja Ortodoks People's Salvation Cathedral di Rumania dengan luasan interior mencakup sekitar 8.400 m persegi. Urutan kedua dipegang oleh Gereja Hagia Sophia (saat ini Hagia Sophia di Istanbul Turki bukanlah bangunan gereja lagi) dengan luasan interior mencakup sekitar 7.000-an dan posisi ketiga dipegang oleh Gereja Saint Isaac's Cathedral, di Rusia dengan cakupan luas interior sekitar 4.000 m persegi.

4. Dibutuhkan 40 hari kerja untuk memasang kubah utamanya

kubah (dome) Gereja St. Sava, Serbia memiliki 24 buah jendela (commons.wikimedia.org/P.Cikovac)

Salah satu fakta unik dari Gereja St. Sava, Serbia ini adalah kubah utamanya yang dikerjakan di bawah kemudian diangkat untuk dipasang di bagian atas konstruksi gereja. Orthodox Times melansir, salah satu tonggak terpenting dalam pengerjaan konstruksi Gereja St. Sava ini adalah pemasangan kubah utama seberat 4.000 ton yang dibuat dan dibangun sepenuhnya di atas tanah (ground level). Pengangkatan dan pemasangan kubah utama dengan rekayasa teknik mekanika tersebut memakan waktu selama 40 hari kerja. Kubah utama Gereja St. Sava, Serbia memiliki 24 buah jendela dan 2 buah ruang galeri

Selain kubah utama, Gereja St. Sava, Serbia ini juga memiliki sejumlah kubah dan semi kubah lainnya yang lebih kecil yang mengelilingi kubah utama gereja. Kemudian terdapat 49 buah lonceng gereja di menara lonceng gerejanya. 4 buah lonceng berayun bebas di menara barat daya dan sisanya 45 lonceng merupakan bagain dari carillon atau seperangkat lonceng yang digerakkkan oleh mekanisme otomatis yang merupakan satu-satunya di wilayah Balkan. Lonceng-lonceng carillon tersebut secara teratur memainkan Himne St. Sava. Semua lonceng diproduksi oleh pabrikan Grassmayr Bell Foundry di Innsbruck, Austria dan telah dibayar dengan sumbangan pribadi.

5. Memiliki seni mozaik yang menakjubkan

potret karya seni mozaik indah yang menjadi bagian dekorasi interior kubah Gereja St. Sava, Serbia (commons.wikimedia.org/Ministry of Defence of Serbia)

Agak berbeda dengan ornamen dekorasi yang terdapat di dalam gereja Katolik Roma bersejarah di Eropa yang biasanya dipenuhi oleh karya pahatan patung, di dalam gereja Ortodoks tidak ditemui ornamen patung. Selain lukisan fresco yang menghiasi dindingya, ornamen dekorasi utama gereja Ortodoks adalah mozaik. Menurut laman Orthochristian, Gereja St. Sava, Serbia ini dihiasi dengan mozaik yang luar biasa indah yang menggambarkan berbagai kisah dalam Injil, Yesus Kristus sebagai raja semesta alam, Bunda Allah dan peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Mozaik tersebut meliputi area seluas sekitar 15.000 m persegi menjadikannya gereja yang unik dalam dunia Ortodoks.

Setelah lebih dari 1 abad pekerjaan konstruksi dan dekorasi untuk memperindah interior gereja, penyelesaian mozaik gereja di tahun 2020 menunjukkan selesainya salah satu tahap fase final pembangunan keseluruhan gereja. Mozaik Gereja St. Sava, Serbia dinilai sebagai salah satu mozaik gereja terindah di dunia. Pada tahun 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengunjungi Gereja St. Sava ini dan mengumumkan negara Rusia akan membiayai sebagian dari pekerjaan penyelesaian mozaik. Di dalam gereja Ortodoks biasanya tidak ditemukan alat instrumen musik seperti piano, sejumlah literatur menuliskan bahwa tradisi dari gereja Ortodoks menekankan pentingnya menyanyi secara a cappella karena suara manusia merupakan instrumen utama dalam liturgi di gereja Ortodoks.

Beograd, Serbia adalah kota yang terletak di pertemuan 2 sungai yaitu Sungai Sava dan Sungai Danube sehingga menjadikannya sebagai pusat budaya, peradaban dan perdagangan yang penting sejak masa lalu. Sejarah Beograd bisa ditelusuri hingga abad ke-3 M dengan berbagai jejak peradaban bangsa Celtic, Romawi hingga Kekaisaran Ottoman yang menjadikannya sebagai sebuah kota yang kaya akan sejarah sehingga wajib dikunjungi oleh para pecinta sejarah. Kalau nanti ada kesempatan berwisata ke Eropa  jangan lupa mampir ke Kota Beograd, Serbia untuk mengunjungi gereja yang menjadi salah satu landmark Kota Beograd yang paling ikonik ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dodi Wijoseno
EditorDodi Wijoseno
Follow Us