5 Fakta Sukhoi Su-57, Jet Villain yang Muncul di Film Top Gun Maverick

Dilansir Military-History, Su-57 adalah nama resmi Rusia untuk jet tempur multi peran dengan karakteristik siluman, kursi tunggal, dan bermesin ganda yang dirancang untuk fungsi superioritas udara dan serang darat terbatas. Su-57 merupakan generasi pesawat tempur termodern atau dikenal sebagai jet tempur generasi ke-5 asal Rusia yang akan menggantikan jet tempur MiG-29 dan Su-27 di masa depan.

Pada awal program pengembangannya ia dikenal sebagai jet tempur dengan nama kode Sukhoi T-50 PAK-FA yang merupakan kependekan dari Perspektivnyi Aviatsioniya Kompleks-Frontovoy Aviatsiya atau dalam terjemahan bahasa Inggrisnya: Future Advanced Aircraft for Frontline Aviation. Dari segi ukuran dimensi dan teknologi yang dibawanya, Su-57 merupakan jawaban Rusia untuk F-22 Raptor, jet tempur siluman generasi ke-5 asal Amerika Serikat (AS) yang telah lebih dahulu memasuki dinas operasional di AU AS pada tahun 2005 silam.

Dilansir Popularmechanics, Su-57 dirancang sebagai sebuah pesawat tempur yang mempu melaksanakan misi superioritas udara ke udara dan misi serang udara ke darat tanpa terdeteksi oleh pertahanan musuh. Su-57 menambah daftar jet tempur generasi ke-5 dengan karakteristik siluman yang telah operasional saat ini yaitu: F-22 Raptor dan F-35 Lightning II  asal AS serta Chengdu J-20 asal Republik Rakyat Tiongkok (China).

Dilansir Theaviationist,  Su-57 telah diberi nama kode oleh NATO dengan nama: Felon (Su-57 Felon). Nama kode diberikan NATO dalam bahasa Inggris yang sederhana dan mudah dikenali untuk mengkomunikasikan jenis pesawat tempur Rusia. Selain untuk pesawat tempur, NATO juga memberikan nama kode untuk sistem senjata, kapal, serta kendaraan darat Rusia.

Untuk jet tempur, utamanya pesawat petarung (fighter), NATO memberi nama kode dengan awalan prefiks "F", berikut beberapa contohnya:

• MIG-25 Foxbat
• MIG-29 Fulcrum
• MIG-31 Foxhound
• Su-27 Flanker
• Su-35S Flanker-E (sufiks E ditambahkan di Su-35S untuk menunjukkan varian yang berbeda signifikan dengan pesawat aslinya, Su-35S dikembangkan dari Su-27)

Salah satu masalah utama dalam pengembangan Su-57 adalah mesin yang digunakannya. Dilansir Military-Today  dalam uji terbang sebelumnya pesawat prototipe dan pesawat pra-produksi yang dibuat masih menggunakan mesin interim (sementara) dua buah Saturn 117S (AL-41F1S) , serupa dengan mesin yang  digunakan jet tempur Su-35S yang juga merupakan pesawat tempur interim sebelum Su-57 mencapai skala operasional penuh.

Dilansir Military-History, produksi Su-57 dari tahun 2020 ke depan akan dilengkapi dengan mesin baru yang lebih kuat yang dikenal dengan kode nama izdeliye 30 yang memiliki daya dorong besar dan lebih efisien. Mesin izdeliye 30 akan lebih ringan 30% dari mesin sebelumnya dan diperkirakan akan memberikan daya dorong maksimum di kisaran 10.900 kg dalam kondisi normal sementara jika afterburner dinyalakan akan memberikan daya dorong maksimum di kisaran 18.000 kg. Mesin tersebut memampukan Su-57 melaju dalam kecepatan supersonik tanpa afterburner.

Sama halnya dengan karakteristik pesawat siluman lainnya, Su-57 juga memiliki ruang senjata internal untuk menyimpan persenjataannya ketika melakukan misi dalam mode siluman penuh. Dilansir Popularmechanics, Su-57 dirancang untuk menyerang musuh di udara serta di darat secara tak terdeteksi dan sama seperti F-22 Raptor, Su-57 menyimpan persenjataannya di ruang senjata internal yang baru akan dibuka ketika akan digunakan untuk menghindari jejak radar.

Su-57 mampu membawa rudal udara ke udara jarak menengah R-77, rudal udara ke udara jarak jauh beyond visual range K-77M, rudal udara ke udara jarak pendek K-74M2, rudal hipersonik R-37M, rudal udara ke permukaan Kh-38 dan bom berpemandu dari keluarga bom KAB. Selain itu Su-57 kemungkinan memiliki kemampuan membawa rudal yang bisa diberi hulu ledak nuklir seperti Kh-47M2 Kinzhal. 

Untuk pertarungan jarak dekat Su-57 juga dilengkapi senjata cannon 30mm. Kapasitas muat senjatanya juga besar yaitu diperkirakan lebih dari 7,5 ton. Bila keunggulan udara di wilayah musuh sudah tercapai dan ancaman dari pertahanan udara musuh bisa dinetralkan, Su-57 juga mampu membawa persenjataan yang dicantelkan di luar badan pesawatnya.

Sebagaimana dilansir oleh CNN, pada tahun 2018, dua buah pesawat pra produksi Su-57 telah dilibatkan dalam operasi militer Rusia di Suriah untuk pengujian misi tempur terbatas. Tidak banyak yang diketahui tentang debut militer perdana jet tempur terbaru Rusia tersebut di Suriah. Di tahun 2022 ini, sebagaimana dilansir oleh Thedrive  dan sejumlah laman berita online lainnya terdapat rumor dan laporan yang belum bisa diverifikasi kebenarannya mengenai keterlibatan Su-57 di perang Ukraina.

Bukti video sangat rendah kualitasnya sehingga tidak dapat diverifikasi secara akurat jenis jet tempur yang melintas apakah benar Su-57 atau jet tempur lain. Di sisi lain, pihak Moskwa pun tidak memberikan keterangan apapun mengenai hal ini, namun kemungkinan keterlibatan Su-57 di perang Ukraina bisa saja terjadi sebagaimana dua buah Su-57 dilibatkan dalam operasi Rusia di Suriah tahun 2018 silam.

Dilansir kantor berita Rusia TASS, militer Rusia telah mengorder lebih dari 70 buah Su-57 ke pihak pabrikan. Pihak AU Rusia akan menerima sekitar 22 buah Su-57 di tahun 2024 dan akan memiliki sekitar 76 buah Su-57 pada tahun 2028. Su-57 pertama telah diserahkan pihak pabrikan ke militer Rusia pada tahun 2020 lalu.