Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Synanthedon Myopaeformis, Ngengat Penggali Batang Pohon

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/Christoph Moning)
Intinya sih...
  • Synanthedon myopaeformis adalah ngengat sayap bening dengan penampilan unik yang berfungsi sebagai kamuflase alami.
  • Larva ngengat ini menggali batang pohon buah tanpa gejala visual yang cepat terlihat, menyebabkan kerusakan internal yang serius.
  • Spesies ini menyerang pohon buah seperti apel, pir, plum, dan ceri, dan penyebarannya telah meluas ke benua lain, memicu tantangan pengendalian modern.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik batang pohon apel yang terlihat sehat, ada kehidupan kecil yang bekerja tanpa suara dan tanpa disadari. Serangga ini tidak berisik, tidak mencolok, dan bahkan sering luput dari perhatian sampai kerusakan besar terlihat. Ia adalah Synanthedon myopaeformis, ngengat kecil bersayap bening yang memiliki kemampuan unik menggali lorong di dalam batang pohon.

Meskipun berukuran kecil dan tampak tidak berbahaya, ngengat ini dikenal sebagai salah satu hama serius dalam budidaya buah di berbagai negara. Kehadirannya sering kali hanya disadari ketika pohon mulai melemah dan produksi buah menurun drastis. Berikut 5 fakta menarik tentang Synanthedon myopaeformis.

1. Penampilan unik

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/Herbert Hertrampf)

Synanthedon myopaeformis adalah ngengat sayap bening (clearwing) dengan tubuh hitam mengilap dan warna merah-jingga mencolok di bagian perut. Penampilan ini membuatnya berbeda dari ngengat pada umumnya, dan lebih menyerupai tawon atau capung kecil. Ciri fisik ini berfungsi sebagai kamuflase alami yang membantunya menghindari predator.

Koppert menyebutkan bahwa identifikasi visual menjadi sangat penting karena spesies ini sering tidak terdeteksi sampai kerusakan pada pohon terlihat. Warna tubuh dan bentuk sayap merupakan indikator utama untuk mengenali spesies ini di kebun. Pemahaman visual membantu melakukan deteksi dini sebelum infestasi memburuk.

2. Siklus hidup larva sebagai penggali batang

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/J. IGNASI)

Betina dewasa meletakkan telur di celah kulit kayu atau area luka pada batang pohon buah, terutama apel dan pir. Dilansir Russell IPM, ketika menetas, larva langsung masuk ke bawah kulit kayu dan mulai membentuk terowongan makan. Proses ini terjadi tanpa gejala visual yang cepat terlihat di permukaan batang.

Larva dapat hidup dan makan di dalam kayu hingga sekitar dua tahun sebelum menjadi kepompong. Selama periode itu, mereka merusak jaringan penting yang membawa air dan nutrisi dalam batang. Kerusakan baru terlihat ketika pucuk mulai mati atau pertumbuhan pohon melambat.

3. Tanaman target dan dampak serius pada kebun

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/Prosto_SNN)

Spesies ini terutama menyerang pohon buah seperti apel, pir, plum, dan ceri. Awalnya ia dianggap hanya menyerang pohon tua atau lemah, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pohon sehat pun rentan jika memiliki luka kecil sebagai titik masuk. Hal ini membuat pengendalian menjadi lebih menantang.

Dilansir CABI Digital Library, kerusakan internal yang disebabkan larva dapat menyebabkan penurunan kualitas buah dan melemahnya struktur pohon. Dalam kasus berat, pohon dapat mati karena sistem transportasi nutrisi terputus. Itulah sebabnya Synanthedon myopaeformis dikenal sebagai hama pertanian bernilai ekonomi tinggi.

4. Asal wilayah dan penyebaran ke benua lain

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/Joan C. Hinojosa)

Synanthedon myopaeformis berasal dari Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara. Ia telah lama dikenal sebagai hama tradisional pada kebun apel dan buah keras di wilayah tersebut. Namun, penyebarannya kini meluas jauh melampaui daerah asalnya.

Dilansir CABI Digital Library, pada awal 2000-an, spesies ini ditemukan di Amerika Utara dan berkembang sebagai spesies invasif. Penyebaran globalnya dipicu perdagangan tanaman dan perpindahan material kayu. Kasus ini menunjukkan bagaimana mobilitas manusia dapat mempercepat perpindahan organisme antar-ekosistem.

5. Tantangan pengendalian dan pendekatan modern

Synanthedon myopaeformis
synanthedon myopaeformis (inaturalist.org/Julia Moning)

Karena larva bersembunyi di dalam batang, insektisida biasa sering tidak efektif untuk menghentikan perkembangan hama ini. Mengutip agriculture, pemeriksaan visual rutin dan pemantauan khusus diperlukan agar infestasi tidak berkembang tanpa terdeteksi. Tantangan inilah yang menyebabkan petani membutuhkan strategi manajemen yang lebih cerdas.

Pendekatan modern menekankan penggunaan perangkap feromon untuk memonitor populasi dewasa dan menentukan waktu pengendalian yang tepat. Riset terbaru bahkan mengeksplorasi reseptor bau untuk menemukan cara mengganggu komunikasi kimia serangga, sebagai bagian dari pengendalian ramah lingkungan. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga hasil perkebunan tanpa merusak ekosistem.

Synanthedon myopaeformis adalah contoh nyata bagaimana makhluk kecil dapat memberi dampak besar pada sistem pertanian dan kesehatan ekosistem. Pemahaman yang baik tentang biologi, siklus hidup, dan karakter penyerangannya membantu kita mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan pengetahuan yang tepat, ancaman tersembunyi dalam batang pohon dapat dihadapi tanpa merusak lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Kucing Pintar? Ini Jawaban dan Tingkat Kepintarannya

11 Des 2025, 18:59 WIBScience