Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Tropaeolum Tricolor, Bunga Tiga Warna dari Pegunungan Chili

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Valentina Beltrán Vega)
Intinya sih...
  • Bunga Tropaeolum tricolor memiliki kelopak dengan tiga warna kontras yang menarik penyerbuk seperti burung kolibri.
  • Tumbuh di dataran tinggi Andes, bunga ini mampu bertahan pada suhu dingin dan berkembang subur di habitat aslinya.
  • Bunga ini memiliki mekanisme dormansi alami yang memungkinkannya bertahan dari fluktuasi suhu ekstrem di Pegunungan Andes.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bunga-bunga dari Pegunungan Andes selalu punya pesona khas, tapi Tropaeolum tricolor mungkin yang paling memikat di antaranya. Bunga ini menampilkan kombinasi warna merah menyala, biru tua, dan kuning cerah yang membuatnya tampak seperti karya seni hidup. Tak heran kalau para peneliti dan pecinta tanaman menyebutnya sebagai permata dari Chili.

Namun di balik kecantikannya, bunga ini punya banyak hal unik yang jarang diketahui. Mulai dari cara tumbuhnya yang ekstrem di daerah dingin, hingga mekanisme bertahannya di musim kering. Yuk, kenali lebih dalam lewat 5 fakta menarik tentang Tropaeolum tricolor berikut ini!

1. Bunga dengan warna kontras yang mencolok

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Francisco Cifuentes)

Tropaeolum tricolor dikenal karena kelopaknya yang menampilkan tiga warna kontras: merah terang di bagian luar, biru keunguan di tengah, dan kuning cerah di pangkal. Royal Horticultural Society menyebutkan bahwa kombinasi ini bukan hanya indah, tapi juga berfungsi untuk menarik penyerbuk seperti burung kolibri yang menyukai warna mencolok. Struktur bunga tubularnya juga menyesuaikan dengan paruh panjang burung tersebut.

Warna-warna intens ini membuat bunga tersebut menonjol di lanskap Andes yang dingin dan berbatu. Di habitat aslinya, warna cerah juga membantu memantulkan sinar matahari yang kuat di ketinggian. Efek visualnya luar biasa, seolah-olah setiap bunga adalah lentera warna-warni di tengah kabut pegunungan.

2. Tumbuh di dataran tinggi Andes

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Cesar Ormazabal)

Bunga ini berasal dari lereng berbatu Pegunungan Andes di Chili dan Bolivia, biasanya tumbuh pada ketinggian lebih dari 1.500 meter. Missouri Botanical Garden menginformasikan bahwa di sana, suhu bisa turun drastis, tapi Tropaeolum tricolor justru berkembang subur. Umbi akarnya mampu menyimpan cadangan air dan energi agar tetap hidup saat musim dingin panjang.

Tanaman ini termasuk jenis merambat yang mencari dukungan dari semak atau bebatuan di sekitarnya. Saat musim semi tiba, sulurnya cepat memanjat dan menutupi area dengan bunga berwarna cerah. Adaptasi ini menjadikannya spesies kuat yang bisa bertahan di medan paling keras sekalipun.

3. Mekanisme bertahan hidup yang unik

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Biodiversidad El Quisco)

Tropaeolum tricolor punya kemampuan dormansi alami. Dilansir Pacific Bulb Society, setelah masa berbunga selesai, seluruh bagian atas tanah akan mengering, tapi umbinya tetap hidup di bawah permukaan. Saat musim dingin dan salju mencair, umbi tersebut kembali menumbuhkan tunas baru.

Siklus ini memungkinkan tanaman bertahan dari fluktuasi suhu ekstrem di Andes. Dalam kondisi ideal, bunga ini bisa mekar kembali setiap tahun tanpa perlu perawatan tambahan. Mekanisme ini juga menjadikan Tropaeolum tricolor simbol ketahanan hidup di tengah kerasnya alam pegunungan.

4. Bunga yang melekat pada budaya lokal

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Nicolás Poblete)

Di beberapa wilayah Chili, Tropaeolum tricolor dianggap sebagai simbol keberanian dan keindahan alami. Chilean Ministry of Agriculture menyebutkan bahwa warna merah dan kuningnya sering dikaitkan dengan semangat dan kebanggaan nasional. Selain itu, masyarakat setempat menanamnya sebagai tanaman hias di kebun gunung karena ketahanannya terhadap suhu dingin.

Bunga ini juga sering muncul dalam motif kain tradisional dan kerajinan tangan daerah Andes. Warna-warnanya yang cerah dipercaya membawa energi positif dan semangat hidup. Tak heran kalau bunga ini dijuluki api kecil dari Andes.

5. Kini jadi primadona di dunia hortikultura

Tropaeolum tricolor
tropaeolum tricolor (inaturalist.org/Cesar Ormazabal)

Keindahan dan daya tahannya membuat Tropaeolum tricolor banyak diburu oleh kolektor tanaman di seluruh dunia. Spesies ini kini dibudidayakan di Eropa dan Amerika Utara sebagai tanaman hias musim dingin. Namun, penanamannya tetap menantang karena membutuhkan kondisi tanah kering dan dingin seperti habitat aslinya.

Para peneliti juga tertarik meneliti potensi adaptasinya terhadap perubahan iklim. Tanaman ini bisa jadi contoh bagaimana flora pegunungan menyesuaikan diri dengan cuaca ekstrem. Dari pegunungan Chili hingga taman-taman modern, keunikan Tropaeolum tricolor tetap memikat siapa pun yang melihatnya.

Tropaeolum tricolor bukan sekadar bunga cantik—ia adalah simbol ketahanan dan keindahan alam liar Andes. Dengan perpaduan warna yang menakjubkan dan kemampuan bertahan di medan ekstrem, bunga ini membuktikan bahwa keindahan sejati sering tumbuh di tempat paling keras di bumi. Tak heran jika kehadirannya disebut sebagai keajaiban kecil dari Pegunungan Chili.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

4 Fakta Basilika Bunda Maria Guadalupe yang Terkenal dengan Lukisannya

12 Nov 2025, 06:29 WIBScience