5 Famili Ular dengan Jumlah Spesies Terbanyak, Mencapai Ribuan!

- Colubridae adalah famili ular dengan jumlah spesies terbanyak, mencakup 258 genera dan 2055 spesies.
- Elapidae merupakan famili ular berbisa tinggi dengan 55 genera dan 389 spesies, memiliki bisa neurotoksin yang mematikan.
- Viperidae terdiri dari 35 genera dan 341 spesies, mudah dikenali dari kepalanya yang segitiga, penyebaran yang luas, dan termasuk dalam ular berbisa tinggi.
Ular juga dibagi menjadi beberapa famili dan tentunya tiap famili memiliki ciri fisik, perawakan, kebiasaan, dan tingkat bahaya yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat muncul karena beberapa hal, seperti jalur evolusi yang berbeda, adaptasi yang berbeda, sampai habitat yang berbeda.
Tak hanya itu, tiap famili ular juga memiliki jumlah spesies yang berbeda. Ada yang hanya beberapa spesies, puluhan, ratusan, bahkan ada yang sampai ribuan. Berikut ini adalah lima famili ular dengan jumlah spesies terbanyak!
1. Colubridae

Laman Britannica menjelaskan kalau Colubridae atau kolubrid merupakan famili ular yang paling umum di dunia. Karena paling umum tentunya famili ini punya jumlah spesies yang sangat banyak, dong. Tak tanggung-tanggung, famili ini terdiri dari 258 genera dan 2055 spesies. Hal tersebut menjadikan Colubriade sebagai famili ular dengan jumlah spesies terbanyak. Spesies ular Colubridae juga sangat beragam, ada yang berukuran kecil hingga besar, ada yang berbisa dan tidak, bahkan ada yang warnanya sangat memukau.
Ular Colubridae memang sangat beragam, namun kamu dapat mengenalinya dari beberapa ciri berikut. Pertama, semua Colubridae yang berbisa memiliki taring bisa yang letaknya di bagian belakang rahang. Hal ini berbeda dari famili lain yang taring bisanya ada di depan rahang. Kedua, kebanyakan ular Colubridae punya tubuh ramping dan kepala membulat atau lonjong. Tapi terkadang ada juga spesies dengan kepala runcing seperti jarum. Terakhir, hampir semua ular dari famili ini bertelur dengan hanya segelintir spesies yang melahirkan.
2. Elapidae

Dilansir ScienceDirect, Elapidae mencakup beberapa ular berbisa tinggi dan mematikan, seperti kobra, ular laut, mamba, dan ular karang. Bisa yang umum dimiliki oleh famili ini adalah bisa neurotoksin yang menyerang sistem syaraf. Alhasil gigitannya mampu menyebabkan rasa sakit luar biasa, pembengkakan, kerusakan jaringan, kebas, kelumpuhan, pembusukan, sakit kepala, sampai kematian. Taring bisanya juga kecil sehingga di banyak kesempatan korban tidak sadar sadar kalau sudah digigit.
Elapidae sendiri terdiri dari 55 genera dan 389 spesies yang akhirnya membuatnya jadi famili ular dengan jumlah spesies terbanyak kedua. Ular Elapidae juga hadir dalam berbagai ukuran, ciri fisik, dan warna. Walaupun berbisa tinggi, nyatanya tidak semua ular Elapidae agresif, lho. Justru beberapa spesies seperti ular cabai kecil, ular weling, ular welang, dan ular karang sangat pemalu dan cenderung kabur saat bertemu manusia. Namun di sisi lain, spesies seperti kobra dan mamba justru tak segan-segan untuk menyerang dan menggigit manusia.
3. Viperidae

Di antara famil lain mungkin Viperidae atau ular viper jadi famili ular yang paling mudah dikenali. Setidaknya ada tiga hal yang membuatnya mudah dikenali, yaitu kepalanya yang berbentuk segitiga, taring bisanya yang panjang, melengkung, dan bisa ditekuk, serta tubuhnya yang tidak terlalu panjang.
Penyebaran ular viper juga sangat luas dan secara umum ia bisa ditemukan hampir dimanapun. Namun terdapat beberapa tempat yang tidak dihuni ular ini, yaitu Oseania, Antartika, Irlandia, Madagaskar, dan wilayah Arktik, jelas Venom Zone.
Keberagaman spesies Viperidae juga tak bisa diremehkan karena famili ini terdiri dari 35 genera dan 341 spesies. Tentunya tiap spesies juga punya habitat dan kebiasaan yang berbeda. Tercatat, ada spesies yang punya gaya hidup arboreal dan hidup di pepohonan. Selain itu juga terdapat spesies terestrial yang hidup di atas tanah. Bahkan ada juga spesies semi akuatik yang hidup di daerah lembab, lho. Viperidae juga termasuk ular berbisa tinggi dan berbahaya, karenanya kamu tak boleh macam-macam dengan ular ini.
4. Typhlopidae

Dilansir RepFocus, famili Typhlopidae dapat ditemukan di beberapa tempat, yaitu Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika Selatan, Afrika Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia, Asia Timur, Oseania, dan sebagian Eropa. Famili ini jadi salah satu famili yang sangat unik karena semua spesiesnya merupakan ular fosorial yang hidup di dalam tanah. Artinya, ular dari famili Typhlopidae lebih sering beraktivitas di dalam tanah, di dalam lubang, dan sangat jarang naik ke permukaan. Tubuhnya juga sangat kecil dan ia termasuk pasif, alhasil tak sedikit orang yang mengira ular ini sebagai cacing.
Typhlopidae sendiri merupakan ular tidak berbisa dan punya mulut kecil, jangankan untuk menggigit, ular ini saja tidak bisa membuka mulutnya terlalu lebar. Karena hal itu ia hanya bisa memakan hewan kecil, seperti semut, rayap, telur serangga, cacing, dan larva serangga. Tapi jangan salah, dibalik ukuran mungil dan mulut kecilnya ternyata famili ini terdiri dari 18 genera dan 266 spesies yang mana jauh lebih banyak dari banyak famili lain yang ukurannya jauh lebih besar.
5. Leptotyphlopidae

Sekilas Leptotyphlopidae punya perawakan dan ciri fisik yang tidak jauh berbeda dari Typhlopidae. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat keduanya masuk ke infraordo yang sama, yaitu Scolecophidia. Tak hanya ciri fisiknya, bahkan kebiasaan mereka juga mirip, lho. Keduanya sama-sama hewan fosorial, keduanya sama-sama tidak berbisa, punya ukuran yang kecil, tidak bisa menggigit manusia, bahkan sama-sama hanya bisa memakan hewan kecil.
Laman Animal Diversity Web menjelaskan bahwa ukuran Leptotyphlopidae cukup bervariasi, yaitu sekitar 15 sampai 40 cm. Ia juga termasuk hewan ovipar yang mampu menghasilkan 13 butir telur dalam satu kali masa reproduksi. Uniknya ular ini termasuk orangtua yang baik. Hal tersebut terlihat dari kebiasaan individu betina yang sering menggulung diri di sekitar telur-telurnya dalam upaya melindungi mereka.
Colubridae, Elapidae, Viperidae, Typhlopidae, dan Leptotyphlopidae merupakan lima famili ular dengan spesies paling banyak. Tak cuma punya jumlah spesies yang berbeda, tiap famili juga punya banyak keunikan. Ada yang berbisa tinggi, ada yang penyebarannya sangat luas, ada yang sangat mudah ditemui, ada yang kepalanya segitiga, bahkan ada yang sangat mirip dengan cacing. Dari kelima famili tersebut kita ditunjukan kalau ular bukanlah hewan yang membosankan dan ternyata ia punya banyak keberagaman.