5 Fakta Unik Gigi Kucing, Cuma Bisa Tumbuh 2 Kali

- Anak kucing lahir tanpa gigi, tapi dalam 2 minggu tumbuh 26 gigi susu, dan berganti dengan 30 gigi permanen pada usia 3-4 bulan.
- Gigi kucing memiliki struktur yang spesifik, seperti taring panjang untuk menusuk mangsa, dan gigi belakang yang bekerja seperti gunting daging mini.
- Lebih dari separuh kucing di atas tiga tahun mengalami gangguan gigi, namun seringkali sulit terdeteksi karena kucing tidak menunjukkan rasa sakit secara jelas.
Kucing memang dikenal sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan, lincah, dan penuh misteri. Tapi tahukah kamu, ada banyak hal unik dari kucing yang mungkin belum pernah kamu perhatikan sebelumnya, termasuk soal giginya?
Meski jarang diperhatikan, gigi kucing punya fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dari berburu hingga menunjukkan emosi, gigi menjadi salah satu alat vital bagi si meong. Nah, berikut ini beberapa fakta menarik soal gigi kucing yang wajib kamu tahu!
1. Gigi kucing tidak tumbuh seumur hidup, hanya dua kali saja

Saat lahir, mulut anak kucing masih polos tanpa sebatang gigi pun. Tapi jangan salah, dalam waktu dua minggu saja, bakal muncul deretan gigi mungil yang tajam bak duri ikan. Di usia dua bulan, mulut mereka sudah penuh dengan 26 gigi susu.
Memasuki usia 3 sampai 4 bulan, gigi susu itu mulai berguguran satu per satu. Sebagai gantinya, muncullah 30 gigi permanen yang akan mereka pakai seumur hidup. Setelah itu, tidak akan ada lagi pertumbuhan gigi baru.
2. Struktur gigi kucing dirancang khusus untuk berburu

Gigi kucing bukan cuma tajam, tapi juga punya struktur yang sangat spesifik. Taringnya panjang dan runcing, cocok untuk menusuk dan mengunci mangsa. Sementara gigi belakangnya, yang disebut karnassial, bekerja seperti gunting daging mini.
Tidak seperti manusia, kucing tidak mengunyah makanan secara menyeluruh. Mereka lebih suka merobek, mengiris, lalu langsung menelan potongan yang cukup kecil. Karena itu, gigi geraham mereka tidak rata, tapi tajam seperti bilah.
3. Kucing bisa mengalami masalah gigi yang serius

Lebih dari separuh kucing berusia di atas tiga tahun mengalami gangguan gigi. Mulai dari gusi yang meradang sampai infeksi jaringan mulut, semuanya bisa bikin si meong menderita diam-diam. Kondisi ini sering tak terdeteksi karena kucing jarang menunjukkan rasa sakit.
Penyakit seperti periodontitis atau stomatitis bisa bikin kucing malas makan dan terlihat lesu. Bahkan, infeksi mulut yang dibiarkan bisa menyebar ke organ vital seperti jantung dan ginjal. Jadi, kesehatan mulut bukan cuma soal nafas segar, tapi soal keselamatan nyawa.
Yang bikin repot, gejala awal sering kali samar atau malah tak terlihat. Padahal, gangguan seperti resorpsi gigi bisa bikin tulang gigi hancur dari dalam. Itulah kenapa pengecekan rutin sangat krusial, meskipun si kucing tampak sehat.
4. Kucing jarang menunjukkan sakit gigi secara langsung

Kucing terkenal dengan kemampuannya menyembunyikan rasa sakit, termasuk sakit gigi. Insting mereka sebagai predator dan mangsa membuat mereka enggan menunjukkan kelemahan atau ketidaknyamanan. Oleh karena itu, meskipun kucing merasa sakit gigi, mereka cenderung tetap makan, merawat diri, dan berperilaku normal, sehingga pemiliknya kesulitan mengenali masalah gigi.
Namun, meski tidak menunjukkan gejala yang jelas, ada perubahan halus yang bisa menjadi tanda masalah gigi. Kucing mungkin menjadi kurang nafsu makan, enggan makan makanan keras, atau bahkan lebih mudah marah. Perubahan ini perlu diwaspadai agar masalah gigi pada kucing bisa segera ditangani sebelum menjadi lebih parah.
5. Perawatan gigi kucing bisa dilakukan di rumah

Pemilik kucing ternyata bisa membantu menjaga kesehatan gigi si meong dengan berbagai cara di rumah. Salah satu metode yang paling efektif adalah menyikat gigi kucing secara rutin menggunakan sikat dan pasta gigi khusus kucing. Meskipun membutuhkan kesabaran, memberikan hadiah setelah menyikat gigi dapat membuatnya lebih mudah dan menyenangkan.
Selain itu, ada alternatif lain seperti tisu dan semprotan gigi untuk mengurangi plak pada gigi kucing yang sulit disikat. Tidak ketinggalan, menambahkan cairan pembersih gigi ke dalam air minumnya bisa membantu menjaga kebersihan mulut tanpa perlu memegang kucing. Dengan perawatan sederhana ini, kesehatan gigi kucing bisa tetap terjaga tanpa harus ke dokter hewan.
Gigi kucing memang tidak terlihat jelas seperti taring harimau, tapi fungsinya sangat vital untuk keseharian mereka. Menjaga kebersihan dan kesehatannya bukan cuma membuat kucing nyaman, tapi juga memperpanjang usianya. Jadi, mulai sekarang, yuk lebih peduli sama gigi si meong kesayangan!